Good news dari tariff?
Masalah tariff ini memang salah satu biang kerok IHSG terpuruk sejak pilpres AS sekitar Sept tahun lalu. Ditambah lagi banyak kebijakan2 dan kasus2 korupsi dalam negeri yg aneh2. Kalau tinju ibaratnya kena one-two punch. Faktor Pilpres AS tentu terkait kebijakan presiden AS yg baru yg sejak kampanye sudah bilang mau kenakan tariff. Sekarang tariff benar2 dijalankan, longsor dah.
Tapi adanya tariff ini tidak semuanya negatif, ada juga faktor positifnya. Tariff akan buat ekonomi AS turun dan pengangguran tinggi. Kalau sudah begitu, Fed akan turunkan suku bunga. Atau bahkan QE. Kalau suku bunga turun, atau sekalian QE, positif utk IHSG. Masalahnya tariff akan naikkan inflasi AS. Kalau inflasi tinggi, Fed tidak bisa turunkan suku bunga atau lakukan QE. Tapi ini ada pendapat dari salah satu gubernur Fed yg mengatakan kalau inflasi dari tariff, walaupun besar, hanya one time event. Tidak berkelanjutan. Jadi tidak akan menghalangi Fed utk turunkan suku bunga. Berita lengkap di sini https://cutt.ly/Brf3Lma8
Poin2 penting sbb
- The US central bank may need to make a bigger-than-expected interest rate cut if President Donald Trump keeps large tariffs in place 馃槑
- Kalau tariff tetap diberlakukan maka "economic growth is likely to slow to a crawl and significantly raise the unemployment rate,": Federal Reserve governor Christopher Waller
- Waller expects elevated inflation "would be temporary," but noted that it could go as high as five percent in the near-term
- the effects of inflation "on output (maksudnya economic output) and employment could be longer-lasting"
- "If the slowdown is significant and even threatens a recession, then I would expect to favor cutting the FOMC's policy rate sooner, and to a greater extent than I had previously thought," 馃槑 馃槑 馃槑
- with a rapidly slowing economy in this scenario, the risk of recession would likely outweigh the risk of escalating inflation
Jadi begitu. Risiko dari resesi lebih besar dari risiko inflasi. Jadi Fed akan pilih utk cegah resesi dengan menurunkan suku bunga daripada berusaha mencegah inflasi.
Kalau berdasarkan ini, maka ke depan ada 2 kemungkinan:
1. AS tetap terapkan tariff. Ekonomi AS turun, Fed turunkan suku bunga atau bahkan QE
2. AS tidak jadi terapkan tariff. Business as usual
Dua2 nya positif utk IHSG 馃榿 馃榿 馃榿Tapi ini juga separuhnya ngarep aja sih. Saya nebaknya tariff nggak akan jadi. Akan ditunda terus, atau banyak barang di-exempt, atau banyak negara di-exempt, atau gmn gitu alasannya biar AS nggak malu2 amat. Alasannya:
- AS tiba2 balik kucing tunda tariff (kecuali flat 10% sama yg ke China) 90 hari
- AS tiba2 balik kucing exempt produk2 consumer electronic
- China ngotot nggak mau ngalah
- Eropa dan Kanada sudah siapkan tariff balasan
- Pasar saham ambruk
- Yield US treasury naik => ini yg paling fatal. Yg tiba2 tunda 90 hari konon gara2 ini
- Efeknya akan gede bgt ke ekonomi AS. Keliatannya ini cuma bluffing aja. Ketika yg di-bluff nggak mempan, biasanya yg nge-bluff mundur
- Bbrp crazy rich pendukung Trump mulai kritik kebijakan tariff (ex: elon musk, bill ackman, dll).
Bicara dikit tentang US treasury (obligasi pemerintah AS). Kenapa ini yg paling fatal.
AS itu defisit terus. Sudah ber puluh2 tahun pemasukan lebih kecil dari pengeluaran. Defisit kira2 40% (ini datanya sy cuma cek sekilas, kalo ada yg punya data lebih akurat silahkan diralat). Selama ini ditutup pakai hutang. Bayangkan org yg gaji 10jt, pengeluaran 14jt. Yg 4jt tiap bulang ngutang. Dan tentu pakai bunga. Makin lama utangnya makin besar, pembayaran bunga juga makin besar. Tiap bulan dia ngutang makin lama makin banyak karena utk tutupi defisit dan utk bayar bunga.
Tapi beda dengan manusia, AS ngutang makin lama makin banyak nggak pernah ditagih sama krediturnya. bahkan krediturnya tetap bersedia ngutangin terus. Mau ngutang berapa saja dikasih. Ini gara2 USD adalah reserve currency dunia. Semua negara, semua perusahaan, semua org, maunya pegang dolar. Pegang dolar ini dalam bentuk US treasury. Makanya mau keluarin US treasury berapapun pasti laku.
Sekarang bayangkan kalau dunia tiba2 nggak mau ngutangin AS lagi. Apa nggak tiba2 rungkad? Makanya AS sensitif sekali sama bond yield. (BTW di tulisan ini sy anggap bond = US treasury ya)
Dan yg terjadi seminggu ini sama bond yield nggak umum bgt. US treasury itu dianggap statusnya adalah investasi bebas risiko. Nggak mungkin sampai gagal bayar. Kan AS yg keluarkan, sementara AS bisa terus cetak dolar yg selalu diminati semua org. Jadi nggak ada ceritanya US treasury gagal bayar. Hal ini menyebabkan org selalu parkir duit di US treasury ketika keadaan lagi tidak aman. Maka biasanya terjadi 2 jenis hubungan sbb:
- pasar saham turun => bond yield turun (kalau keadaan tidak aman, org pindahkan duit dari saham ke US treasury. Harga naik, maka yield turun)
- bond yield naik => USD naik (yield naik maka banyak yg mau taruh duit di US treasury. Taruhnya dalam bentuk USD, jadi demand USD naik)
Tapi yg hari Trump tiba2 tunda tariff 90 hari itu yg terjadi adalah:
- pasar saham turun, tapi bond yield naik (dan naiknya banyak)
- bond yield naik, tapi USD malah turun. (ini coba lihat kurs USD ke EUR, JPY, GBP, atau yg lain. Jgn ke Rupiah. Rupiah juga turun kok)
2 hal tersebut belum pernah selama ini kejadian. Menyalahi teori yg selama ini berlaku. Penjelasannya kira2 begini;
1. Pasar menganggap US treasury bukan lagi investasi bebas risiko. Makanya org jual saham, sekaligus jual US treasury. Duitnya katanya pindah ke obligasi Jerman.
2. Walaupun yield naik, ternyata org nggak terus tukar USD dan beli US treasury. Malah Dolar hasil jual US treasury tadi ditukar ke mata uang lain. Makanya USD turun.
Ini artinya pasar kehilangan kepercayaan baik pada US treasury, maupun pada USD. Kalau pasar kehilangan kepercayaan, berarti nggak akan mau lagi beli US treasury, yg artinya nggak mau lagi ngutangin AS. Padahal selama ini AS hidup dari hutang. Bisa dibayangkan apa yg terjadi kalau tiba2 nggak ada yg mau ngutangin lagi. Makanya Trump panik wkt itu, langsung tariff ditunda 90 hari.
BTW, siapa yg paling banyak pegang US treasury? Nomor 1 warga AS sendiri. Nomor 2 Jepang. Nomor 3 China 馃槅 Mungkin ini salah satu yg buat China nggak takut. Kalau AS macam2, mrk akan dump itu US treasury.
Ada rumor juga bahwa wkt itu yg koordinasi agar pasar dump US treasury adalah PM Kanada. Dia mantan gubernur bank sentral, jadi pinter kalau mikir gini2. Dan org Kanada kan kesel sm Trump karena ngotot mau jadikan Kanada negara bagian AS.
Salah satu ekonomnya Bill Clinton pernah bilang gini: "I used to think that if there was reincarnation, I wanted to come back as the president or the pope or as a 400 baseball hitter. But now I would like to come back as the bond market. You can intimidate everybody." Ini menunjukkan seberapa takutnya AS sama bond yield.
Semoga bermanfaat 馃檪
$IHSG $MDKA $JPFA