Judul: “Impian Besar Raja Markoji”
“Dahulu kala, di negeri jauh bernama Narwanda, hiduplah seorang raja yang sangat… ambisius! Namanya… Raja Markoji!”
⸻
Babak 1: Cita-Cita Sang Raja
Raja Markoji:
“Wakil raja! Aku ingin bikin jalan tol dan bandaraaaa! Biar Narwanda maju macam negara sebelah!”
Wakil Raja:
“Hmm… Bagus Tuanku, tapi… eh… duitnya mana?”
Raja Markoji garuk-garuk kepala. “Aduh… ya betul juga ya…”
Tiba-tiba, muncullah ide cemerlang dari penasihat kerajaan, Pak Buaya (mirip karakter “Bijak tapi licik”):
Pak Buaya:
“Gampang Tuanku! Kita suruh saja BUM Narwanda yang bangun. Duitnya pinjam saja dari Bank Narwanda. Kontraktor lokal juga bisa bantu. Nanti… kalau dah siap, kita jual ke investor kaya raya! Habis cerita!”
Raja Markoji:
“Bijak sekali kau, Pak Buaya!”
⸻
Babak 2: Mimpi Dibangun
Warganya pun bekerja keras! Ada jalan tol yang membelah bukit, dan bandara yang megah berdiri.
Tapi…
Upin & Ipin (yang sedang berkunjung ke Narwanda):
“Wahh Ipin, besar betul ni airport! Tapi mana pesawatnya?”
Ipin:
“Ntah, takde orang pun!”
⸻
Babak 3: Kenyataan Pahit
Setelah semua selesai dibangun, Raja Markoji menunggu investor datang.
Tapi hari berlalu…
Bulan berganti…
Investor tak kunjung datang.
Wakil Raja datang tergopoh-gopoh.
“Tuanku! Hutang ke Bank Narwanda tak bisa dibayar… kontraktor juga belum dibayar! Semua mengeluh!”
BUM Narwanda pun bangkrut,
Bank Narwanda penuh kredit macet,
Dan kontraktor lokal jadi jual pisang goreng di pasar malam.
⸻
Babak 4: Pelajaran Berharga
Raja Markoji termenung di singgasananya.
Pak Buaya (pelan-pelan menghilang ke hutan):
“Eh… saya cuti dulu ya Tuanku…”
Upin & Ipin datang menghibur:
Upin:
“Tak apa la Tuanku… yang penting, belajar dari kesilapan.”
Ipin:
“Lain kali buat perancangan betul-betul dulu!”
⸻
Penutup:
(Narasi Tok Dalang)
“Begitulah kisah Raja Markoji dan mimpinya yang terlalu cepat. Kadang, bukan niatnya yang salah, tapi caranya yang terburu-buru. Maka… berfikirlah sebelum bertindak, dan jangan lupa bayar hutang!”
“Betul-betul-betul!”
⸻
Kisah imajiner untuk hiburan semata
$WSKT $WIKA $BSSR