Dongeng Si Rusa dan Hutan Proyek
Di sebuah hutan tropis yang ramai, tinggallah seekor rusa muda bernama Rusaldo. Ia baru saja diangkat jadi Penjaga Hutan Proyek oleh Raja Hutan, Singa Agung.
Satu hari, Rusaldo dipanggil ke istana.
“Rusaldo,” kata Sang Raja, “Bangunlah jembatan kayu melintasi rawa! Itu penting untuk kemajuan hutan kita!”
Rusaldo menurut, tapi ia penasaran. Ia pun berkonsultasi pada Burung Hantu, penasihat bijak.
“Rawa itu berlumpur dalam, tak cocok dibangun jembatan. Nanti jembatannya ambruk.”
Namun Raja bersikeras. Bahkan kontraktor yang akan membangun jembatan sudah ditentukan: seekor buaya tua bernama Pak Gigi.
“Kamu tinggal tanda tangan saja,” kata Raja. “Nanti semua beres.”
Hari demi hari, jembatan dibangun. Tapi bukan dari kayu ulin seperti rencana, melainkan ranting-ranting rapuh dan tali bekas perangkap monyet. Anehnya, pakaiannya Pak Gigi makin bagus, sementara gubuk Rusaldo tetap bocor kalau hujan.
Suatu pagi, jembatan ambruk. Seekor landak tua terjatuh dan tercebur ke lumpur. Kabar pun menyebar, dan KPK — Komisi Pengawas Kaki — datang menyelidiki.
Rusaldo pun ditangkap.
“Kamu yang teken dokumen ini?”
“Iya, tapi saya disuruh…”
“Ada bukti?”
“Enggak, cuma lewat lisan…”
Pak Gigi? Sudah kabur ke hutan seberang.
Singa Agung? Tak tersentuh, karena katanya: “Aku hanya memberi arahan, bukan perintah.”
Rusaldo meringkuk di dalam gua besi, menatap kosong.
⸻
Pesan Dongeng:
“Di hutan yang kacau, yang tumbang bukan pohon paling tinggi, tapi yang tak punya payung hukum.”
Random tag
$BUKK $JSMR $META