imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

CORNERING THE MARKET
(“Kalau semua orang beli, itu FOMO. Tapi kalau satu orang beli semua? Itu 🥷 …”)

Apa Itu “Cornering the Market”?

Cornering the market adalah strategi licik (dan kadang ilegal) di mana seseorang atau sekelompok pihak:
• Membeli mayoritas pasokan dari suatu saham atau komoditas,
• Sampai mereka punya kendali penuh atas harga.

Atau kalau pakai bahasa anak tongkrongan saham: “lo SEROK semua, biar lo sendiri yang tentuin harga.”

“Lo mau beli? Lewat gue dulu.” 😎

Setelah harga naik karena kelangkaan atau FOMO, mereka jual dengan harga gila-gilaan.

Dalam ruang lingkup Pasar Modal di Indonesia, definisi tersebut di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 92 UU Pasar Modal, yang berbunyi:

“Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.”

Berdasarkan ketentuan pasal tersebut di atas, unsur-unsur tindakan yang dilarang adalah:

- Melakukan 2 transaksi efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung;
- Menyebabkan harga efek di bursa efek tetap, naik, atau turun;
- Dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek.

Sebagaimana ketentuan Pasal 104 UU Pasar Modal, setiap pihak yang melanggar ketentuan Pasal 92 tersebut di atas, diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 15 miliar.

Contoh Legendaris:

• Maret 1997, Benny Tjokrosaputro. transaksi saham PT Bank Pikko Tbk $BCIC

$SILVER Thursday (1980): Keluarga Hunt mencoba menguasai pasar perak dunia.
Hasilnya? Harga perak meroket… lalu pasar meledak dan mereka rugi miliaran dolar.

Di Dunia Saham “Gorengan”?

Cornering bisa terjadi saat:
• Bandar beli saham yang free float-nya kecil,
• Mereka kontrol pergerakan harga,
• Lalu cipta ilusi “saham naik karena fundamental”.

Padahal naiknya karena “barang di pasar tinggal punya dia semua.”

Lalu Kenapa Bahaya?
• Harga jadi sangat tidak wajar.
• Rakyat biasa masuk pas harga tinggi,
• Lalu ditinggalin pas bandar keluar.
• Yang tersisa? Grafik seperti roller coaster rusak.

“Cornering itu kayak nyetok semua Indomie di dunia, terus jual sebungkus 100 ribu sambil bilang: ‘Ini rare item, Bro.’”

$INDF

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy