###~Part 3~###
Menurut mereka masih mengevaluasi keadaan pasar mungkin karena ketidakpastian pasar global kemarin apakah benar masih ada saham-saham bagus yang seharusnya layak masuk ke indeks MSCI tapi tidak pernah dilirik oleh MSCI apakah ada perusahaan tersebut?
Karena menyentuh ketimpangan antara kualitas perusahaan dengan perhatian dari MSCI. Jawabannya: ya, memang ada saham-saham bagus yang seharusnya layak masuk indeks MSCI, tapi belum juga dilirik atau dimasukkan.
1. Kenapa saham bagus bisa tidak dilirik MSCI?
MSCI tidak hanya menilai dari fundamental perusahaan, tapi mereka juga mempertimbangkan hal-hal seperti:
a.Kapasitas likuiditas pasar (berapa aktif saham itu diperdagangkan),
b. Free float (berapa banyak saham yang dimiliki publik, bukan pemilik mayoritas),
c. Kepatuhan terhadap prinsip ESG dan governance (terutama buat menarik investor institusi luar negeri),
Risiko politik dan ekonomi dari negara asal saham.
Jadi meskipun sebuah perusahaan secara bisnis solid, bukan jaminan langsung masuk indeks MSCI.
2. Contoh saham bagus di Indonesia yang sering disebut layak, tapi belum masuk indeks MSCI:
a. $MDKA (Merdeka Copper Gold Tbk)
Perusahaan tambang dengan diversifikasi portofolio emas dan tembaga.
Sangat populer di kalangan investor, kapitalisasi besar.
Tapi dulu sempat gagal masuk MSCI karena struktur kepemilikan yang terlalu terpusat dan likuiditas rendah di waktu tertentu.
b. $BRIS (Bank Syariah Indonesia)
Fundamental kuat, jaringan luas, didukung pemerintah.
Tapi karena merger baru beberapa tahun lalu, mungkin belum cukup track record likuiditas dan konsistensi untuk MSCI.
c. $SIDO (Industri Jamu Sido Muncul)
Perusahaan FMCG herbal terbesar di Indonesia, sangat stabil dan profitable.
Tapi belum masuk MSCI karena kurangnya volume transaksi harian dan free float terbatas.
3. Evaluasi pasar global juga jadi penghambat
Karena MSCI menyasar investor global, mereka berhati-hati banget ketika:
Pasar dunia lagi volatile (seperti sekarang),
Ada kekhawatiran capital outflow dari emerging markets (kayak Indonesia),
Investor lebih banyak WNS daripada agresif masuk pasar baru.
Kesimpulan:
Ya, benar: ada saham-saham yang secara kinerja dan potensi layak masuk MSCI, tapi belum masuk karena pertimbangan teknis dan makro.
MSCI bukan soal siapa paling bagus, tapi siapa paling cocok untuk pasar global dalam waktu tertentu.
Lanjut Part 4 ini yg terakhir ---