“Kalau kamu gak tahu siapa yang jadi bandar dalam suatu saham… ya kemungkinan kamulah targetnya.”
BANDAR SAHAM — istilah yang sering disebut, ditakuti, dibenci, tapi diam-diam dicari juga.
Buat investor ritel, “bandar” itu kayak hantu di pasar saham: gak keliatan, tapi katanya ada… dan bisa gerakin harga sesuka hati.
Siapa Itu Bandar Saham?
Secara teknis:
Bandar adalah pihak (perorangan atau institusi) yang punya dana besar dan cukup kuasa untuk mengatur pergerakan harga saham tertentu — entah lewat aksi beli masif, jual besar-besaran, atau bikin ilusi likuiditas.
Secara mitos rakyat:
“Dia tahu sebelum kita tahu. Dia jual, harga turun. Dia beli, harga naik. Kita ikut-ikut? Nyangkut.”
Ciri-Ciri Saham Lagi “Dibandarin” (Katanya):
1. Naik terus tanpa berita jelas
2. Volume besar tapi asing gak masuk
3. Tiba-tiba auto reject atas (ARA) 3 hari berturut-turut
4. Masuk Telegram/YouTube: “Saham ini akan TO THE MOON!!”
“Kalau grafik saham naik kayak roket tapi bisnisnya jualan gorengan… ya mungkin itu digoreng beneran.”
Mitos vs Fakta Bandar Saham
Mitos 1: Bandar itu pasti jahat.
❌ Nggak selalu.
✅ Kadang mereka cuma manfaatin psikologi pasar. Kita aja yang FOMO dan suka mimpi jadi kaya instan.
Mitos 2: Bandar itu cuma ada di saham gorengan.
❌ Salah.
✅ Saham big cap pun bisa ada “pengatur arah” — bisa institusi lokal, bisa asing.
Mitos 3: Bandar selalu untung, ritel selalu rugi.
❌ Belum tentu.
✅ Bandar juga bisa rugi kalau narik massa tapi yang datang cuma trader skeptis.
Penutup:
Bandar itu bukan mitos, tapi juga bukan makhluk mitologis. Mereka hanya lebih siap, lebih punya dana, dan lebih sabar menunggu kita panik.
Jadi daripada sibuk cari bandarnya siapa, mending perkuat riset dan strategi sendiri.
Semoga Bermanfaat
$BBRI $GOTO $NISP