TRADE WAR AS-CHINA >> INDONESIA EMAS
Dengan eskalasi tariff 145% ke China, negara mana yang akan diuntungkan?
Jangka Pendek (2025): VIETNAM dan MEKSIKO adalah yang terdepan karena infrastruktur manufaktur yang sudah matang dan kedekatan strategis (Vietnam geopolitik, Meksiko geografis). Vietnam sedikit unggul karena fleksibilitasnya dalam negosiasi baru-baru ini.
Jangka Menengah (2026-2027): INDIA dan INDONESIA 馃敟馃挜 mulai menonjol, terutama jika berhasil memperbaiki infrastruktur dan regulasi. India punya keunggulan teknologi, sementara Indonesia unggul di komoditas strategis seperti nikel.
Jangka Panjang: BRASIL bisa menjadi pemain kunci di agribisnis dan energi, tapi kurang kompetitif di manufaktur dibandingkan Asia.
(( INDONESIA )) peluang emas di depan mata 鈥硷笍
Mengapa Potensial: INDONESIA memiliki sumber daya alam melimpah (nikel, tembaga), pasar domestik besar, dan tenaga kerja yang relatif murah. Kebijakan HILIRISASI Prabowo Subianto menarik minat investor untuk pengolahan mineral, terutama untuk baterai kendaraan listrik (EV).
Sektor Unggulan: NIKEL (contoh $NCKL) dan turunannya, TEKSTIL, ALAS KAKI, dan agribisnis (MINYAK SAWIT (contoh $TAPG), KOPI).
Keunggulan: Tarif AS ke INDONESIA (32%, ditunda 90 hari) lebih rendah dibandingkan Vietnam atau China, memberikan ruang negosiasi. INDONESIA juga menawarkan stabilitas politik dan posisi strategis di ASEAN. Sentimen di media sosial menyebutkan Indonesia sedang menyiapkan konsesi dagang untuk AS, seperti akses pasar yang lebih luas.
Tantangan: Infrastruktur LOGISTIK (contoh $SMDR) masih perlu ditingkatkan, dan ketergantungan pada ekspor komoditas mentah bisa membatasi diversifikasi. KORUPSI dan BIROKRASI juga menjadi isu.
Prospek: INDONESIA potensial untuk komoditas dan manufaktur ringan, tapi bersaing ketat dengan Vietnam. Keberhasilan hilirisasi dan negosiasi dagang akan menentukan posisinya.
