imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gap Candle: Panduan Membaca Momentum untuk Entry dan Taking Profit

Setelah keputusan dari Presiden Trump yang menunda dan menurunkan tarif impor untuk Indonesia dari 32% menjadi 10%, pasar langsung merespon dengan euforia. IHSG melonjak tajam, dan banyak saham Indonesia ikut terbang meninggalkan gap yang cukup lebar. Meskipun sentimen positif ini mendorong harga naik, trader tetap perlu waspada, karena gap yang terbentuk bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak disikapi dengan strategi yang tepat.

Apa Itu Gap Candle?
Gap candle adalah kondisi ketika harga pembukaan (open) pada hari ini tidak sejajar atau tidak melanjutkan harga penutupan (close) hari sebelumnya. Akibatnya, terbentuk celah di chart yang tidak diisi oleh pergerakan harga. Gap ini muncul karena perubahan sentimen pasar yang tiba-tiba, seperti dampak berita ekonomi, kebijakan pemerintah, atau aksi institusi besar.

Jenis-Jenis Gap
1. Gap Up
Terjadi saat harga open lebih tinggi dari close sebelumnya. Ini mencerminkan antusiasme pasar, biasanya karena sentimen positif atau berita yang mendukung.

2. Gap Down
Terjadi saat harga open lebih rendah dari close sebelumnya. Biasanya mencerminkan kepanikan atau aksi jual besar, bisa karena berita negatif atau aksi ambil untung.

Mengapa Gap Penting untuk Entry dan Exit?

1. Sebagai Area Target Taking Profit
Jika sebelumnya ada gap down yang belum tertutup, harga memiliki kecenderungan naik untuk menutup gap tersebut. Area gap ini bisa menjadi target taking profit karena seringkali menjadi titik konsolidasi atau reversal sementara.

2. Sebagai Sinyal Entry Setelah Retest
Ketika terjadi gap up, harga kadang akan kembali turun sebentar untuk menguji kekuatan pembeli. Jika gap ditutup secara perlahan dan muncul sinyal pembalikan, ini bisa menjadi area ideal untuk entry buy.

3. Sebagai Area Waspada untuk Entry Baru
Gap yang terlalu tinggi tanpa dukungan volume atau fundamental yang kuat cenderung rawan koreksi. Trader perlu hati-hati agar tidak masuk di harga puncak yang justru berisiko turun kembali untuk menutup gap.

Cara Membaca dan Menggunakannya
- Gunakan timeframe harian untuk mengidentifikasi gap dengan jelas.
- Tandai area gap, yaitu jarak antara harga close candle sebelumnya dan harga open candle berikutnya.
- Amati volume: jika volume menguat saat harga bergerak, peluang lanjutan tren lebih tinggi.
- Perhatikan apakah gap tersebut sudah pernah ditutup atau masih terbuka. Gap yang belum ditutup seringkali menjadi daya tarik bagi harga untuk kembali ke sana.

Contoh Praktis: Saham AKRA
Saham AKRA menunjukkan pola yang relevan. Setelah sebelumnya mengalami gap down, harga melonjak tajam dan membentuk gap up yang besar. Lonjakan ini menutup gap lama, tapi meninggalkan celah baru di bawah yang belum diuji. Dalam situasi seperti ini, trader bisa mempertimbangkan taking profit di atas, atau menunggu harga turun kembali untuk menguji gap bawah sebagai potensi entry ulang, jika muncul sinyal pembalikan yang valid.

Kesimpulan
Gap candle bukan sekadar celah di chart, tapi refleksi dari psikologi pasar. Dalam kondisi euforia seperti hari ini, gap bisa jadi peluang sekaligus peringatan. Memahami cara membaca gap akan membantu trader mengatur strategi entry dan exit dengan lebih presisi, dan tidak terjebak oleh pergerakan harga sesaat yang tampak menggoda.

$BBRI $BBCA $AKRA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy