imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bahkan Konglomerat Seperti Peter Parker Pun Tidak Sanggup Maintenance Harga Saham Ketika Market Crash Biarpun Sudah Keluar Duit Ratusan Miliar

Diskusi hari ini tentang Peter Parker yang aktif maintenance BREN di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau ngomongin saham BREN, kisahnya belakangan ini nggak jauh-jauh dari manuver sang pemegang saham pengendali—alias Pak PP—yang udah bolak-balik masuk buat borong sahamnya sendiri. Dari luar kelihatannya kayak aksi heroik penyelamatan harga, tapi kalau dilihat dari angka-angka, hasilnya justru jadi drama tragis yang bikin nyangkuters makin geleng-geleng kepala. Strategi yang seolah-olah solid ini ternyata malah jadi contoh nyata betapa borongan orang dalam pun gak bisa jadi jaminan bahwa harga bakal naik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dimulai dari 3 Oktober 2024, Pak PP pertama kali masuk beli besar-besaran: 26,6 juta lembar saham di harga sekitar Rp6.800, dengan total dana sekitar Rp181 miliar. Belum genap sebulan, dia balik lagi 11 November 2024, borong 10 juta lembar di harga Rp7.322—lebih mahal dari sebelumnya—dengan total belanja Rp73,22 miliar. Lanjut 5 Desember 2024, nambah kecil-kecilan 1,1 juta lembar di harga Rp7.470, keluarin lagi Rp8,22 miliar.

Masuk ke tahun 2025, ternyata Pak PP belum menyerah. 25 Februari, dia balik belanja 1,5 juta lembar di harga Rp6.272, nambah lagi Rp9,41 miliar. Berselang seminggu, 4 Maret, dia nambah lagi 1,3 juta lembar di harga Rp6.077, keluar dana Rp7,90 miliar. Dan puncaknya, 18 Maret 2025, dia borong di harga terendah sejauh ini: Rp4.987 sebanyak 1,77 juta lembar, total sekitar Rp8,83 miliar. Makin ke sini makin kelihatan, ini bukan strategi goreng jangka pendek, tapi upaya akumulasi yang entah demi apa—jaga harga? narik sentimen? atau cuma karena gengsi?

Kalau semua pembelian ini dijumlahin, total saham yang udah dikumpulin Pak PP jadi 42,27 juta lembar, dengan total modal yang udah dikeluarin mencapai Rp288,58 miliar. Sayangnya, dari semua manuver ini, average buy-nya sekitar Rp6.831 per lembar, sementara per 8 April 2025, harga BREN tinggal Rp4.740. Artinya? Floating loss-nya udah tembus Rp88,42 miliar, atau -30,6% dari total modal. Dan ini bukan simulasi, ini real loss mark-to-market. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi, walaupun kelihatan meyakinkan dan rajin borong, posisi Pak PP sendiri lagi nyangkut lumayan dalam. Kalau ada retail yang ngikutin jejak PP dari awal tanpa ngerti konteks atau strategi jangka panjangnya, ya sekarang kemungkinan besar ikut tenggelam bareng. Ini jadi pengingat bahwa aksi borong dari orang dalam itu bukan sinyal pasti untuk cuan. Kadang, yang kelihatan kuat justru lagi nekat, dan yang kelihatan sok tahu malah cuma panik lebih dulu.

Ini dia, kisah klasik “Pintar Nyangkut Community” edisi BREN. Bahkan Pak PP, yang notabene punya “remote” atas saham ini, udah keluarin Rp288 Miliar buat maintenance harga — tapi hasilnya? Saham malah nyelam -30% dari harga borongan pertama. Jadi kalau kita yang modal receh cuma bisa selot 3 lot sambil berharap chart mantul? Ya wajar aja tenggelam bareng tanpa pelampung. Karena ternyata, selot-selot itu bukan buat menyelamatkan market, tapi cuma buat belajar ikhlas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Aksi borong saham $BREN oleh Pak PP:

3 Oktober 2024
Jumlah: 26,6 juta lembar
Harga: Rp6.800
Total: Rp181,00 M

11 November 2024
Jumlah: 10 juta lembar
Harga: Rp7.322
Total: Rp73,22 M

5 Desember 2024
Jumlah: 1,1 juta lembar
Harga: Rp7.470
Total: Rp8,22 M

25 Februari 2025
Jumlah: 1,5 juta lembar
Harga: Rp6.272
Total: Rp9,41 M

4 Maret 2025
Jumlah: 1,3 juta lembar
Harga: Rp6.077
Total: Rp7,90 M

18 Maret 2025
Jumlah: 1,77 juta lembar
Harga: Rp4.987
Total: Rp8,83 M

Total keseluruhan:

Jumlah saham: 42,27 juta lembar

Total belanja: Rp288,58 M

Average buy: ±Rp6.831

Harga sekarang (8 April 2025): Rp4.740

Floating loss: Rp88,42 M (-30,6%)

Bahkan Konglomerat Seperti Peter Parker Pun Tidak Sanggup Maintenance Harga Saham Ketika Market Crash, Biarpun Sudah Keluar Duit Ratusan Miliar

Kalau konglomerat sekelas Peter Parker, yang punya akses ke informasi internal, dana jumbo, dan kontrol atas emiten, tetap gak bisa nahan harga saham dari longsor… ya apalagi kita yang modal analisa YouTube dan sinyal WA grup. Kasus BREN ini jadi contoh nyata bahwa market crash akibat sentimen global kayak Trade War Trump Jilid 2 gak pandang bulu, semua bisa nyangkut, termasuk orang dalamnya sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sejak 3 Oktober 2024, Peter Parker udah borong saham BREN sampai 6 kali, total duit yang digelontorin Rp288,58 Miliar. Average buy-nya ada di Rp6.831. Tapi per tanggal 8 April 2025, harga BREN tinggal Rp4.740. Floating loss-nya? Udah tembus Rp88,42 Miliar (-30,6%). Bahkan aksi borong terakhirnya di harga Rp4.987 pada 18 Maret pun belum berhasil tahan penurunan lebih lanjut.

Trade war antara AS dan China yang makin panas sejak awal 2025 bikin pasar global gonjang-ganjing. IHSG babak belur, sentimen amburadul, dan likuiditas anjlok. Banyak saham yang fundamentalnya bagus pun ikutan terseret, apalagi saham-saham ekspektasi tinggi kayak BREN. Alhasil, bukan cuma retail yang nyangkut, tapi juga mereka yang katanya “punya kuasa.”

Jadi ya... kalau bahkan PP yang punya emiten aja nyangkut, ini jadi pelajaran penting: jangan pernah overestimate kekuatan satu individu melawan market global yang lagi ngamuk. Kita bukan market maker, kita cuma penumpang yang berdoa cuaca gak buruk. Tapi kalau badai udah datang, bahkan pilot pun bisa hilang arah.

Kalau konglomerat sekelas Peter Parker, yang punya akses ke informasi internal, dana jumbo, dan kontrol atas emiten, tetap gak bisa nahan harga saham dari longsor… ya apalagi kita yang modal analisa YouTube dan sinyal WA grup. Kasus BREN ini jadi contoh nyata bahwa market crash akibat sentimen global kayak Trade War Trump Jilid 2 gak pandang bulu: semua bisa nyangkut, termasuk orang dalamnya sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sejak 3 Oktober 2024, Peter Parker udah borong saham BREN sampai 6 kali, total duit yang digelontorin Rp288,58 Miliar. Average buy-nya ada di Rp6.831. Tapi per tanggal 8 April 2025, harga BREN tinggal Rp4.740. Floating loss-nya? Udah tembus Rp88,42 Miliar (-30,6%). Bahkan aksi borong terakhirnya di harga Rp4.987 pada 18 Maret pun belum berhasil tahan penurunan lebih lanjut.

Trade war antara AS dan China yang makin panas sejak awal 2025 bikin pasar global gonjang-ganjing. IHSG babak belur, sentimen amburadul, dan likuiditas anjlok. Banyak saham yang fundamentalnya bagus pun ikutan terseret, apalagi saham-saham ekspektasi tinggi kayak BREN. Alhasil, bukan cuma retail yang nyangkut, tapi juga mereka yang katanya “punya kuasa.”

Jadi ya... kalau bahkan PP yang punya emiten aja nyangkut, ini jadi pelajaran penting: jangan pernah overestimate kekuatan satu individu melawan market global yang lagi ngamuk. Kita bukan market maker, kita cuma penumpang yang berdoa cuaca gak buruk. Tapi kalau badai udah datang, bahkan pilot pun bisa hilang arah.

Peter Parker alias Pak PP sudah habiskan total Rp288,58 miliar untuk maintenance harga saham BREN dalam periode 6 bulan, dari 3 Oktober 2024 sampai 18 Maret 2025. Tapi alih-alih bikin harga stabil, hasil akhirnya malah bikin dompet bolong dan harga makin nyungsep. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Durasi: 3 Oktober 2024 – 18 Maret 2025 (6 bulan)

Frekuensi borong: 6 kali

Total saham dibeli: 42,27 juta lembar

Total dana keluar: Rp288,58 miliar

Harga rata-rata beli (average buy): ±Rp6.831

Harga sekarang (8 April 2025): Rp4.740

Floating loss: Rp88,42 miliar (-30,6%)

Jadi bisa dibilang: setengah tahun, 288 miliar dibakar, harga tetap longsor. Market nggak bisa dilawan dengan uang doang, apalagi kalau makro dan sentimen global lagi brutal kayak sekarang gara-gara Trade War Trump Jilid 2.

Di tengah segala kekacauan dan nyangkut berjamaah, satu hal yang masih bisa dihargai: niat baik Peter Parker sebagai PSP (Pemegang Saham Pengendali) untuk tetap tanggung jawab moril. Meski bukan buyback resmi lewat skema perusahaan, tapi langkah borong saham pribadi secara konsisten selama 6 bulan bisa dibilang bentuk komitmen menjaga harga dan kepercayaan (atau minimal tampak begitu di permukaan).

Bisa aja dia nggak borong sama sekali dan biarin harga jatuh bebas tanpa rem. Tapi yang terjadi, PP justru masuk 6x dengan duit total hampir Rp288,58 miliar, meski akhirnya tetap nyangkut -30%. Artinya: dia berani rugi duluan, bukan cuma dorong-dorong retail lalu kabur duluan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tetap aja, ini bukan berarti kita bisa bergantung pada “niat baik” orang dalam selamanya. Tapi minimal, PP udah pasang badan. Di saat market panik, bandar minggat, dan sentimen global babak belur, ya... ada satu konglomerat yang tetep stay di medan perang. Apresiasi? Layak. Tapi ngarep harga naik cuma karena dia beli? Itu sih lain cerita.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PTRO $CUAN

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy