imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

WB: "Jika Anda berkecimpung dalam bisnis investasi dan memiliki IQ 150, jual 30 poin kepada orang lain karena Anda tidak membutuhkannya. Anda harus cukup cerdas. Namun, Anda tidak perlu menjadi seorang jenius sama sekali. Kenyataannya, hal itu bisa menyakitkan. Anda harus memiliki kestabilan emosional. Anda harus memiliki semacam kedamaian batin berkenaan dengan keputusan Anda. Ini adalah permainan di mana Anda menjadi sasaran rangsangan menit demi menit, di mana orang-orang terus-menerus memberikan pendapat. Anda harus mampu berpikir sendiri. Saya tidak tahu seberapa banyak hal itu bersifat bawaan dan seberapa banyak yang dapat diajarkan. Namun, jika Anda memiliki kualitas itu, Anda akan berhasil dalam berinvestasi jika Anda meluangkan waktu untuk melakukannya."

CM: "Jika Anda mengira IQ Anda 160, padahal IQ Anda 150, Anda adalah bencana. Jauh lebih baik menjadi orang dengan IQ 130 yang mampu bekerja dengan baik dalam dirinya sendiri."
— Berkshire Hathaway Annual Shareholders Meeting, 2009

Dalam investasi, kecerdasan yang luar biasa bukanlah faktor penentu kesuksesan. Yang lebih penting adalah kestabilan emosional dan kemampuan untuk berpikir mandiri. Banyak orang percaya bahwa semakin tinggi IQ seseorang, semakin baik ia dalam mengambil keputusan investasi. Namun, kenyataannya, kecerdasan yang terlalu tinggi justru bisa menjadi penghambat jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri dan ketenangan dalam menghadapi volatilitas pasar.

Investor sering kali dihujani opini dan informasi yang berubah setiap saat. Mereka yang tidak memiliki ketenangan batin cenderung mudah terpengaruh oleh opini publik, sehingga mengambil keputusan yang impulsif dan merugikan. Sebaliknya, mereka yang mampu berpikir sendiri, menganalisis situasi dengan rasional, dan tetap tenang dalam tekanan memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Kemampuan ini bisa berasal dari bakat alami, tetapi juga bisa dikembangkan dengan pengalaman dan disiplin.

Selain itu, seseorang yang menyadari batas kemampuannya dan beroperasi dalam lingkaran kompetensinya justru lebih efektif dibandingkan mereka yang terlalu percaya diri. Merasa lebih pintar dari yang sebenarnya dapat menyebabkan kesalahan besar dalam investasi. Oleh karena itu, yang lebih penting bukanlah memiliki kecerdasan luar biasa, tetapi memiliki keseimbangan antara kemampuan berpikir logis, kestabilan emosional, dan kesadaran akan batas diri.

@Blinvestor
A Business-Oriented and Long-Term Investor

------------------------------

Silahkan cek bio untuk follow channel Telegram @Blinvestor.

Random tags: $ADHI $HMSP $BTPS

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy