Apakah Benar Trump Tunda Trade War?

Tadi ada yang share berita tentang rencana Trump tunda Trade War tapi ternyata itu HOAX menurut White House di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Pasar keuangan global kembali gonjang-ganjing setelah kebijakan tarif Presiden Trump memicu efek domino di berbagai belahan dunia. Rumor yang sempat beredar bahwa Trump akan memberi jeda 90 hari atas kebijakan tarif langsung dibantah oleh Gedung Putih, yang menyebutnya sebagai “fake news.” Pernyataan ini muncul setelah ada laporan dari Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, yang menyebut opsi itu sedang dipertimbangkan. Namun, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump tidak akan mundur dari kebijakan tarifnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi berkat fake news tersebut, Nasdaq rebound. Saya terus terang tidak bisa membedakan mana Real news dan fake news di zaman Trump. Seolah-olah semua fake dan real dalam waktu yang bersamaan.

Sementara itu, pasar saham di seluruh dunia mencatat koreksi tajam selama tiga hari berturut-turut. Di Asia, indeks di Jepang, Korea Selatan, Singapura, India, dan Australia semuanya melemah. Eropa juga tidak ketinggalan, dengan Uni Eropa langsung merespons dengan membentuk tim pengawasan impor dan mempercepat negosiasi dagang dengan negara-negara seperti India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Kanada bahkan mengambil jalur formal dengan melayangkan gugatan ke WTO atas tarif 25% untuk mobil dan komponen otomotif yang diberlakukan AS.

Dampak langsung terhadap sektor saham pun mulai terasa. Saham Tesla turun 20% sejak Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mendorong publik untuk membelinya bulan lalu. Pernyataan itu kini jadi bumerang di tengah tekanan pasar. Elon Musk yang juga menjabat sebagai kepala program efisiensi pemerintah DOGE menyatakan perbedaan pandangan dengan pemerintah soal perdagangan bebas. Bahkan, Musk memposting video Milton Friedman yang menjelaskan pentingnya sistem perdagangan bebas, sekaligus memperlihatkan sikap berbeda dari kebijakan proteksionis Trump. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Presiden Trump tetap mempertahankan posisinya. Dalam pernyataan di Truth Social, ia menyebut bahwa Amerika tidak bisa terus “rugi” $1.9 triliun dalam perdagangan sambil menanggung beban NATO. Ia juga menekankan bahwa negara-negara seperti Jepang dan China selama ini terlalu nyaman mengekspor ke AS tanpa memberikan perlakuan setara. Trump menyoroti bahwa Jepang mengirim jutaan mobil ke AS, tapi menolak menerima mobil buatan AS. Menurutnya, kondisi ini harus diubah.

Dari sisi perusahaan, hasil survei CNBC terhadap CEO menunjukkan bahwa sekitar 33% dari mereka berencana melakukan pemutusan hubungan kerja tahun ini akibat tarif. Sebagian besar juga memperkirakan ekonomi akan mengalami resesi, meski berskala sedang. Di sisi lain, Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, memperingatkan bahwa tarif ini kemungkinan besar akan mendorong inflasi, baik pada produk impor maupun domestik, karena biaya produksi meningkat dan permintaan bergeser ke barang lokal.

Kebijakan tarif ini memicu tekanan signifikan terhadap pasar global dan meningkatkan kekhawatiran resesi di kalangan pelaku usaha dan investor. Meski pemerintah meyakini ini adalah langkah jangka panjang untuk memperkuat industri dalam negeri, banyak pihak masih mempertanyakan efektivitas dan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi jangka pendek. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$RAJA $DOID $PTRO