imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Strategi Selot Selot Menghadapi Trade War

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Banyak user Stockbit yang mikir mau beli emas dan beli Dollar untuk Hedging. Kalau Bahlil dengar ini, mungkin dia akan bilang, saya meragukan nasionalisme kalian. Apakah kita memang butuh nasionalisme dalam kondisi seperti ini? Entahlah. Saya yang tidak punya dollar mungkin bilang butuh. Tapi konglomerat yang punya banyak aset dan pernah jadi korban persekusi krisis tahun 1998, mungkin berpikiran lain. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Trade war jilid dua resmi diumumkan pada 2 April 2025 oleh Trump, dan meskipun tarifnya baru berlaku efektif 9 April nanti, pasar global langsung bereaksi brutal. Ini bukan pertama kalinya terjadi. Pasar modal selalu mendahului peristiwa nyata karena dia bergerak pakai ekspektasi, bukan laporan bulanan. Jadi wajar kalau KOSPI dan NIKKEI langsung tumbang, Won Korea ambruk karena negara itu super tergantung ekspor ke AS dan China, dan korporasinya banyak yang punya utang dolar. Sementara itu, Yen malah naik—karena statusnya sebagai safe haven bersama Swiss Franc dan USD.

Bitcoin longsor, VIX melonjak, dan capital outflow dari emerging market sudah terasa. Di sisi lain, rupiah nyaris tembus 17.200 saat bursa Indonesia libur. Ini jadi sinyal keras bahwa pasar lokal itu tidak kebal. Justru tutupnya bursa bikin kepanikan makin parah karena investor nggak bisa exit. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Fenomena ini mirip awal 2020 waktu Covid-19 baru muncul. Banyak yang bilang "tenang aja, belum masuk Indo," tapi pasar saham udah ambrol duluan. Sama persis sekarang. Walaupun efek real dari tarif baru—kayak turunnya ekspor, kelangkaan barang, atau naiknya inflasi impor—belum muncul, market udah diskon semuanya. Jadi kalau ada yang bilang “belum terasa kok,” bisa jadi belum sadar kalau pasar itu makhluk psikologis, bukan akuntan.

Di tengah kekacauan seperti ini, wajar kalau banyak orang mulai nyari pelabuhan yang aman: emas, dolar, atau saham-saham defensif. Nah, salah satu contoh saham yang cocok buat kondisi sekarang adalah $PRDA. Dengan harga Rp2.590, PBV 0,98 dan PER 8,99, valuasinya udah murah. Dividend yield 6,41% juga menarik banget di tengah kondisi suku bunga tinggi. Revenue-nya memang cuma naik 1,34%, tapi laba bersih tetap tumbuh 3,97% jadi Rp270 miliar di 2024. Tapi sayangnya anak salah satu PSP PRDA lagi kena kasus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang bikin PRDA makin menarik adalah cadangan kas Rp442 miliar lebih besar dari total liabilitas Rp355 miliar. Utang berbunga cuma Rp72 miliar (kecil banget). CFO Rp477 miliar dan FCF Rp260 miliar, alias uang masuk dari operasional besar dan sehat. Revenue Rp2,25 triliun, full dari layanan laboratorium yang bersifat lokal. Mereka punya pabrik reagen sendiri, jadi relatif aman dari ancaman impor atau hambatan supply chain

Jadi secara profil, PRDA termasuk saham yang ideal buat kondisi krisis seperti cadangan kas kuat, utang kecil, operasional stabil, valuasi murah, dividen lumayan. Dan karena mayoritas bisnisnya lokal, eksposur ke trade war sangat kecil.

Tapi jangan langsung mikir all in full margin gadai rumah tetangga untuk beli PRDA karena kita tidak tahu dimana bottom nya. Bisa saja malah anjlok ke gocap atau 1 rupiah kalau market memang lagi panic full. Kalau tetap pengin masuk pasar tapi hati-hati, bisa pakai strategi average down taktis selot-selot. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

🔥Misalnya pakai Strategi Average Down berbasis penurunan harga.

Contoh entry awal di Rp2.590, beli Rp10 juta

Nambah lagi tiap harga turun 15% dari harga entry sebelumnya

Contoh entry berikut: 2.201 → 1.871 → 1.590 → 1.352

🔥Atau pakai strategi Average Down berbasis PBV

Contoh entry awal saat PBV 0,98 (Rp2.590)

Nambah tiap PBV turun 0,1 poin

Contoh entry berikut: PBV 0,88 (Rp2.325), 0,78 (Rp2.061), 0,68 (Rp1.797), dst.

Tujuannya supaya peluru nggak habis di depan, dan kamu punya amunisi saat market makin panik. Saham bagus tetap bisa dihantam panic selling, jadi lebih bijak beli bertahap saat semua orang buang barang.

Intinya, kalau tsunami udah keliatan di ujung pantai, yang waras bukan nunggu airnya nyentuh kaki, tapi langsung naik ke bukit. Dan buat investor retail, naik ke bukit itu artinya pegang cash, mata uang asing, emas, atau saham yang bener-bener sehat kayak PRDA.

Ini PRDA hanya contoh ya, bukan ajakan beli. Kalian bisa pakai metode yang sama di $BBRI $ADRO ITMG atau BSSR. Kalau memang ada potensi diskon ya jangan all in di pucuk.

Strategi seperti ini hanya bisa jalan kalau pakai duit dingin dan ada real cashflow sumber penghasilan lain. Dan di sinilah logika waras bertemu realita. Average down itu bukan cuma soal grafik dan angka, tapi juga tentang sumber dana. Nggak harus dari gaji kantor, bisa dari jualan bakso, sate, buku, kopi sachet, atau dagangan apapun yang penting halal dan konsisten. Karena selama saham yang dibeli punya fundamental kuat dan kemungkinan bangkrut kecil, maka waktu yang akan mengembalikan nilainya.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Toh, kalau market rebound karena ternyata efek real trade war nggak separah dugaan, kita tinggal panen. Tapi kalau ternyata skenario terburuk kejadian, ekspor makin jeblok, inflasi impor naik, Rupiah makin lemah, ya setidaknya kita masih punya cash, masih ada pemasukan dari dunia nyata, dan masih bisa cicil beli saham sehat selot-selot.

Sambil nunggu dividen cair, sambil jualan, sambil tetap hidup. Dan selama saham yang dipilih nggak punya eksposur besar ke Amerika atau ketergantungan berat ke dollar, harusnya tetap aman. PRDA misalnya jualan layanan lab ke warga lokal, nggak jualan darah ke Washington. Impor alat lab memang ada, tapi mereka udah bisa produksi sendiri. Jadi ketika Presiden bilang "rakyat desa nggak main saham", itu betul. Tapi jangan lupa, rakyat desa juga makan tahu tempe. Dan tahu tempe butuh kedelai dari Amerika. Jadi kalau dolar naik, semua orang kena getahnya, bukan cuma investor, tapi juga warung nasi di kampung.

Karena itu strategi survive di tengah trade war ini bukan cuma soal beli saham murah. Tapi juga soal jaga arus kas, cari sumber income dari dunia nyata, dan taruh uang hanya di tempat yang bisa dilindungi oleh logika, bukan oleh harapan kosong. Jangan sampai terpaksa cutloss setelah minus lebih dari 50% karena kena margin call dan tebus gadai rumah tetangga. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dan itulah intinya, waras di tengah kekacauan. Ketika trade war menyerang, logika harus tetap jalan. Jangan takabur, jangan jumawa, apalagi menyerang investor lain dan tetangga. Tetap rendah hati, tetap terbuka pada skenario terburuk, dan tetap pasang sabuk pengaman mental. Karena yang bikin Indonesia tetap kuat selama ini bukan karena kita kebal gejolak global, tapi karena masih banyak orang baik yang kerja diam-diam, jujur, berbagi, dan peduli sesama.

Jangan sampai populasi orang jahat dan serakah lebih banyak dari orang yang punya nurani. Karena kalau itu terjadi, bukan cuma IHSG yang longsor, tapi juga moral bangsa. Nyangkut di saham itu nggak apa-apa, yang penting kita tetap hidup damai, bisa makan, dan lingkungan kita nggak berubah jadi lahan kriminalitas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Selama belum ada huru-hara, selama anak-anak masih bisa sekolah, main tanpa racun algoritma medsos yang merusak moral bangsa, dan keluarga masih bisa kumpul tiap malam, maka rebound itu cuma soal waktu. Negara kita punya sejarah panjang melewati badai seperti krisis 1998, tsunami 2004, pandemi 2020, dan kita selalu bangkit. Syaratnya cuma pemerintah harus amanah, dan rakyatnya jangan saling injak.

Dan kalau pun worst-case kejadian, ya seperti Jepang, nyangkut dari 1989, pulih baru 2022. Panjang dan lama, tapi bisa bangkit. Tapi kalau kita beruntung, dan pemimpinnya tanggap, rakyatnya tahan banting seperti saat Covid-19, ya mungkin 6–12 bulan pasar bisa balik lagi. Jadi sekarang bukan waktunya panik, tapi waktunya siaga dengan empati. Siaga mental, siaga cash, dan siaga berbuat baik. Karena kadang yang bikin kita kuat bukan portofolio, tapi relasi yang sehat, komunitas yang waras, dan pikiran yang tenang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/8

testestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy