$ACRO MIND
*******************
Sy rasa melawan Tarif Trump seperti China adalah langkah yg tepat, Jangan lupa kalau trump cuma jabat 4th jd Presiden, Pada Heboh spt dia Presiden AS seumur hidup aja .. Nanti kalau sudah ganti Presiden kan bisa Nego² kerjasama lagi hal² yg baru.

Jika RI negosiasi & hasilnya tidak menguntungkan bagi negara, sudah terlanjur di ketok palu melebihi masa jabatan trump misal 10-20th, tdk bisa dong dibatalkan lagi makanya mereka memberikan waktu yg sangat singkat biar pada gupuh.
Kalau kita tidak ada untung buat apa negosiasi ? Kita tidak boleh tunduk karena rakyat sejak era kemerdekaan sudah terbiasa miskin, sulit, berdarah & tertatih, jadi sudah ada pengalaman melalui masa² itu .. baru berapa tahun sejak SBY aja kan ada bansos² dll itu.

Jika kali ini negara sedikit bandel melawan tarif & ada efek ke Rakyat ya anggap mungkin hanya sementara untuk efek jangka panjangnya membuat sistem kerjasama pooitik ke negara² selain AS. rakyat desa pun masih bisa hidup karena di desa itu lebih banyak bahan makanan murah spt sayuran, padi, singkong, sering kondangan tiap hari besar & hajatan, utang/minta tetangga .. beda dg di kota 😂
Kalian kira semua orang desa itu susah ? Enggak sama sekali, karena Toleransinya tinggi (Ya mungkin ada sih jika Desa yg terpencil/pelosok/sedang ada gerakan² pemberontakan)

Mendingan cari solusi kerjasama ke negara2 lainnya.
Populasi yang besar itu China & India .. bukan AS, Apalagi sama² anggota BRICS.
& Ingat Tidak menutup kemungkinan jika kita ada action berani & lantang, banyak negara² lain akan apresiasi & bisa juga pindah invest kesini. Tidak pun, kita masih ada opsi kerjasama dg Brics.
--------------
Jangan dimasukin hati .. ini Hanya sekedar mimpi, Penting ☕ Bro ...
Semua bisa terwujud asal semua Stake Holder, Pejabat baik Menteri, Instansi, & Semuanya Sehat (Anti Korupsi).
Karena sebuah kebijakan Kerakyatan tidak akan berhasil tanpa Pejabat Publiknya ada Rasa Pengabdian, & Mengutamakan kepentingan Rakyat.