imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apa bisa reciprocal tariff justru bullish utk pasar saham pada jangka menengah?

Kalau sekarang jelas pasar saham seluruh dunia banjir darah. Nggak pasar AS, Eropa, Asia, semua merah dalam. IHSG ntar buka juga kemungkinan besar longsor lagi. Yg menarik, justru pasar China nggak turun banyak2. Padahal China termasuk yg kenanya lumayan. Sebab sebelunya sudah dikenakan tariff sekitar 30%, terus ditambah lagi yg ini. Mungkin karena mrk sudah siap2 sejak jaman Trump jilid 1.

Ada pendapat dari seorang analis saham, Tom Lee dari FundStrat bahwa reciprocal tariff ini justru bisa bullish utk saham AS. Ini jelas beda sama pendapat mainstream. Kalau mainstream ya tariff dan counter tariff menyebabkan ekonomi dunia melambat. Kalau ekonomi dunia melambat, maka pasar saham di mana2 akan turun. Tapi Tom Lee ini bukan analis sembarangan, analisanya dia banyak yg kena. Alasannya juga masuk. Berita lengkap di sini https://cutt.ly/irsWUQN8.

Pada intinya argumennya dia knp reciprocal tariff bullish utk saham AS adalah Trump berkepentingan agar pasar saham AS naik. Hal ini karena:
- Ego Trump agar kelihatan kalau kebijakan tariff dia bagus utk ekonomi, dan agar approval rating dia naik
- Turunnya pasar saham bisa membuat AS resesi. Saat ini indeks consumer convidence sudah turun. Kalau consumer confidence turun, masyarakat nggak belanja. Kalau nggak belanja, ekonomi turun. Salah satu cara mencegah consumer confidence terus turun adalah pasar saham harus naik.
- Tujuan utama tariff adalah agar perusahaan2 pindahkan pabrik ke AS. Tapi pemindahan pabrik ke AS harus didukung pasar saham, utk memudahkan perusahaan2 tsb mendapatkan pembiayaan utk modal pindahan.

Karena alasan2 di atas, maka pemerintah AS akan melakukan segala hal utk mendukung pasar sahamnya. Tom Lee tidak bilang apa saja yg akan dilakukan oleh pemerintah AS. Kalau menurut saya, ada bbrp hal yg bisa dilakukan:
1. Deregulasi aturan => perijinan2 dipermudah. Misalnya cabut larangan penggalian minyak karena polusi. Ini sudah dilakukan
2. Turunkan pajak perusahaan => ini juga sudah dilakukan
3. Turunkan suku bunga
4. Quantitative Easing (QE)

3 dan 4 adalah wewenang bank sentral AS (Fed), bukan presiden. Dan bank sentral itu independen, keputusannya tidak bisa diatur pemerintah. Tapi Trump sudah terbukti dengan segala cara bisa melangkahi UU. Misalnya urusan tariff ini seharusnya wewenang kongres, bukan presiden.
Fed pernah melakukan QE pada wkt krisis 2008 dan waktu covid. Hasilnya luar biasa, baik utk pasar saham AS maupun IHSG. Hal ini karena melimpahnya dana dari QE mengalir juga ke negara2 berkembang termasuk Indonesia. Pada 2 kesempatan tsb, IHSG betul2 V shaped. Turun tajam, terus naiknya tajam juga.
Jadi kalau memang Fed akan QE, efeknya bisa bullish utk IHSG.
Masalahnya, QE ini meningkatkan inflasi. Karena banyak uang beredar, harga barang akan naik. Jadi hanya bisa diginakan ketika inflasi rendah. Padahal tariff hampir pasti akan menyebabkan inflasi. Kemungkinan Fed akan pikir2 utk melakukan QE.

Semoga bermanfaat 馃檪

$IHSG $BAYU $SPTO

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy