Krisis Adalah Anugerah Buat yang Cash Rich
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang saham yang rich cash di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Dalam sejarah pasar finansial dunia, krisis selalu menyimpan dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi, krisis membawa kepanikan, harga saham jatuh bebas, utang perusahaan menumpuk, dan likuiditas mengering. Namun di sisi lain, krisis justru menghadirkan peluang emas bagi perusahaan-perusahaan dengan posisi kas kuat untuk mengakuisisi kompetitornya yang tengah tertekan, sering kali dengan harga yang jauh di bawah nilai wajarnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Mari mundur sejenak ke tahun 2008. Dunia finansial runtuh akibat skandal subprime mortgage yang dimulai dari Amerika Serikat. Pada saat itu, Lehman Brothers, salah satu bank investasi terbesar di Wall Street, mengalami kebangkrutan spektakuler. Di tengah situasi kacau tersebut, JP Morgan memanfaatkan kekuatan finansialnya untuk membeli Bear Stearns—kompetitornya yang kolaps—dengan harga yang hampir tidak masuk akal: hanya USD 2 per saham, padahal saham Bear Stearns sebelumnya pernah berada di kisaran USD 170 per lembar. Warren Buffett, sang maestro investasi, juga menggunakan momen serupa dengan menyuntikkan dana segar sebesar USD 5 miliar ke Goldman Sachs melalui preferred shares, sambil menerima kupon tahunan sebesar 10% plus hak beli saham di harga diskon. Buffett pada akhirnya meraih keuntungan miliaran dolar dari keputusan tersebut.
Kisah-kisah ini bukan satu-satunya. Saat pandemi melanda pada 2020, banyak startup global mengalami kesulitan keuangan akut. Valuasi mereka merosot tajam karena investor menjadi ekstra hati-hati. Pada titik inilah perusahaan-perusahaan raksasa yang memiliki cadangan kas besar, seperti Meta (dulu Facebook), Google, dan Amazon, datang memborong perusahaan kecil yang menjanjikan namun terlilit kesulitan pendanaan. Meta membeli Giphy, Amazon mengakuisisi Whole Foods ketika retail konvensional sedang mengalami tekanan, dan Apple mengambil alih Beats. Mereka semua memiliki satu kesamaan: kas melimpah yang siap digunakan saat pasar sedang berdarah-darah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang, pertanyaannya adalah bagaimana dengan potensi serupa di Indonesia?
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi situasi ekonomi global yang bergejolak akibat kebijakan tarif baru dari pemerintahan Trump, yang mengenakan tarif total 42% untuk produk ekspor Indonesia ke AS. Kondisi ini tentu sangat menekan berbagai sektor seperti tekstil, produk kimia, minyak kelapa sawit (CPO), hingga elektronik. Tekanan ini akan berimbas pada cash flow perusahaan, margin keuntungan, dan kemampuan mereka membayar utang.
Namun, menariknya, di tengah situasi ini, Indonesia punya kelompok elite perusahaan dengan kondisi likuiditas luar biasa kuat. Mereka memiliki kas lebih besar dibandingkan total liabilitasnya, yang artinya mereka mampu melunasi semua utangnya hari ini juga dan masih menyisakan dana untuk ekspansi atau akuisisi.
Lihat saja contohnya Indo Tambangraya Megah (ITMG) duduk dengan kas Rp16 triliun, sedangkan liabilitasnya hanya Rp7,64 triliun—ini berarti surplus kas sebesar Rp8,36 triliun. Adaro Energy (ADRO) mengantongi Rp22,72 triliun kas dengan liabilitas Rp21,51 triliun. London Sumatra (LSIP) mencatatkan kas Rp5,45 triliun dengan liabilitas hanya Rp1,29 triliun, meninggalkan surplus Rp4,17 triliun. Mereka ini ibarat sultan-sultan kas yang siap untuk bergerak cepat jika ada kompetitor yang kolaps.
Sejarah telah membuktikan bahwa perusahaan di Indonesia yang memiliki kas kuat juga punya catatan sukses dalam mengambil langkah strategis ketika krisis. Adaro pada 2018 memanfaatkan momentum rendahnya harga komoditas untuk mengakuisisi tambang batu bara Kestrel dari Rio Tinto di Australia senilai USD 2,25 miliar. Mitra Keluarga (MIKA) di tengah pandemi COVID-19 tahun 2020 mengakuisisi Rumah Sakit Panti Abdi Dharma yang sedang kesulitan finansial akibat beban operasional yang melonjak. Sido Muncul ($SIDO) bahkan ekspansi pabrik ketika pesaing lain lebih memilih menunda belanja modal akibat pandemi. Telkom Indonesia, lewat anak usahanya MDI Ventures, juga agresif masuk ke berbagai startup digital seperti Gojek dan Halodoc saat valuasi sedang mahal sampai akhirnya nyangkut dan bisa pakai Kaos Pintar Nyangkut untuk Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jika situasi global ini terus menekan harga komoditas dan perdagangan internasional, maka perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki surplus kas seperti ITMG, $ADRO, LSIP, MBAP, UNIC, MIKA, $PRDA, OMED, bahkan perusahaan properti seperti MKPI dan RDTX, berpotensi menjadi predator strategis di pasar domestik. Mereka bisa dengan mudah mengambil alih kompetitor atau aset produktif dengan harga jauh di bawah normal.
Di saat perusahaan lain terjebak dengan utang yang berat dan krisis likuiditas, perusahaan dengan kas berlebih ini memiliki kemewahan waktu dan pilihan. Mereka bisa menunggu, mengamati situasi, dan begitu ada peluang, langsung mengambil alih pasar. Sejarah selalu mencatat: yang bertahan dalam krisis bukanlah perusahaan paling inovatif, tetapi yang paling likuid. Dan dalam konteks ini, perusahaan Indonesia yang memiliki cadangan kas besar sudah sangat siap untuk mereplikasi kisah sukses seperti yang dilakukan Buffett atau JP Morgan saat krisis global 2008.
Pada akhirnya, krisis bukan sekadar ancaman tetapi sebuah momentum besar yang hanya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang siap secara finansial. Dan di dunia kapitalisme yang brutal ini, kas bukan sekadar raja; ia adalah kekuatan utama yang menentukan siapa yang tumbang dan siapa yang keluar sebagai pemenang setelah badai berlalu. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10