imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jika Exclude Laba Entitas Asosiasi $TKIM

Jika kita menilai kinerja keuangan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) secara komprehensif, satu hal yang langsung mencolok adalah besarnya kontribusi laba dari entitas asosiasi, yaitu OKI Pulp & Paper Mills. Di tahun 2024, TKIM membukukan laba bersih sebesar USD 297,1 juta, melonjak signifikan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar USD 172 juta. Namun, dari jumlah tersebut, USD 240,6 juta atau sekitar 81% merupakan kontribusi dari entitas asosiasi, bukan dari operasional inti TKIM sendiri. Dengan kata lain, hanya sekitar USD 56,5 juta yang berasal dari aktivitas operasional murni TKIM di tahun 2024. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, kontribusi laba dari OKI Pulp mencapai USD 108,7 juta, dan laba bersih tanpa kontribusi tersebut adalah USD 63,3 juta. Jadi jika laba dari entitas asosiasi dikecualikan, laba operasional TKIM justru mengalami penurunan sebesar -10,7% year-on-year. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dampaknya sangat besar terhadap penilaian valuasi saham. Jika investor menggunakan laba bersih USD 297 juta untuk menghitung Price to Earnings Ratio (PER), dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 930 juta, maka PER-nya terlihat sangat murah, hanya 3,1x. Namun jika kita menggunakan laba operasional riil yang hanya USD 56,5 juta, maka PER sesungguhnya menjadi 16,5x. Angka ini menunjukkan bahwa valuasi TKIM sebenarnya tidak serendah yang terlihat di permukaan. Artinya, persepsi bahwa saham ini "murah sekali" harus ditinjau ulang jika laba dari entitas asosiasi dianggap belum bisa direalisasi secara kas.

Kondisi ini menjadi penting untuk dicermati karena hingga saat ini, TKIM belum pernah menerima dividen tunai dari OKI Pulp & Paper Mills. Artinya, meskipun secara akuntansi TKIM mencatat bagian laba dari entitas asosiasi, secara kas perusahaan tidak menerima arus masuk dari sumber tersebut. Dengan tidak adanya dividen, kontribusi dari OKI hanya bersifat pencatatan dalam laporan laba rugi dan tidak meningkatkan kemampuan TKIM dalam membayar utang, membagikan dividen ke pemegang saham, atau mendanai ekspansi secara kas.

Dari sisi perpajakan, situasi ini berdampak besar pula terhadap beban pajak yang dilaporkan. Pada tahun 2024, TKIM mencatat beban pajak penghasilan sebesar USD 7,89 juta, padahal laba sebelum pajaknya mencapai USD 305 juta. Ini menghasilkan effective tax rate (ETR) hanya 2,6%, jauh di bawah tarif normal Pajak Penghasilan Badan di Indonesia sebesar 22%. Penurunan tarif ini sebagian dijelaskan oleh fakta bahwa TKIM merupakan perusahaan terbuka yang memenuhi syarat untuk memperoleh diskon tarif PPh sebesar 3%, sehingga tarif efektifnya menjadi 19%. Namun tetap saja, realisasi ETR yang jauh di bawah angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar laba TKIM tidak dikenai pajak. Jika kita hanya menghitung laba sebelum pajak tanpa kontribusi dari entitas asosiasi (yakni sebesar USD 60,7 juta), maka ETR riilnya menjadi 13%, masih di bawah tarif resmi tapi jauh lebih masuk akal dibandingkan angka 2,6%. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Fenomena ini terjadi karena metode pencatatan laba entitas asosiasi (metode ekuitas) dalam standar akuntansi PSAK 15 tidak menjadikan laba tersebut sebagai objek pajak langsung. Pajak akan dikenakan hanya jika entitas tersebut membagikan dividen ke pemegang saham, yang dalam hal ini belum terjadi. Selain itu, TKIM juga mencatat penghasilan lain seperti bunga dan sewa yang sudah dikenakan pajak final, serta adanya beda temporer seperti depresiasi dan cadangan yang mengurangi beban pajak fiskal.

Dengan semua informasi ini, cukup wajar apabila banyak analis memilih untuk mengecualikan laba entitas asosiasi dari analisis profitabilitas dan valuasi TKIM, setidaknya hingga laba tersebut benar-benar direalisasikan dalam bentuk kas. Ini bukan berarti laba dari entitas asosiasi tidak penting, melainkan karena manfaat ekonomisnya belum dapat dimanfaatkan langsung oleh perusahaan, sehingga belum dapat digunakan untuk mendanai operasi, ekspansi, atau membayar dividen.

TKIM secara akuntansi mencatatkan kinerja laba yang sangat tinggi, namun sebagian besar berasal dari sumber yang belum memberikan kontribusi kas nyata. Hal ini membuat rasio-rasio keuangan seperti PER dan ETR tampak sangat menarik di permukaan, tetapi menjadi berbeda ketika dilihat dari perspektif kas dan arus nyata. Maka dari itu, dalam menilai kondisi fundamental TKIM, investor sebaiknya mempertimbangkan untuk memisahkan laba entitas asosiasi dari analisis utama, kecuali atau sampai kontribusi tersebut benar-benar direalisasikan dalam bentuk kas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Total laba bersih TKIM tahun 2024: USD 297,1 juta

Kontribusi dari entitas asosiasi (OKI Pulp & Paper): USD 240,6 juta (sekitar 81% dari total laba)

Laba bersih tanpa entitas asosiasi: Hanya USD 56,5 juta

Laba bersih 2023 tanpa entitas asosiasi: USD 63,3 juta

Pertumbuhan laba operasional murni tanpa Laba Entitas Asosiasi (2024 vs 2023): Turun -10,7%

PER (Price to Earnings Ratio): Pakai laba total: 3,1x (murah) vs Pakai laba operasional: 16,5x (normal cenderung mahal)

OKI Pulp belum pernah bagi dividen masuk ke TKIM.

Laba tinggi TKIM di atas kertas bukan cerminan kas nyata

PER dan ETR terlihat sangat menarik karena didorong oleh angka non-kas

Valuasi harus dinilai ulang dengan memperhatikan realisasi kas dan kontribusi aktual terhadap arus keuangan perusahaan

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$INKP $FREN

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy