[%dRCC%]  masih kurang afdol kalo valuasi belum diperhitungkan. lebih sip kalo diliat persh yg cash keras dikurangi seluruh liabilitas, per lembar saham, masih lebih besar daripada harga sahamnya. [%YaKj%] [%oWYI%].

@skydrugz27  masih kurang afdol kalo valuasi belum diperhitungkan. lebih sip kalo diliat persh yg cash keras dikurangi seluruh liabilitas, per lembar saham, masih lebih besar daripada harga sahamnya. $ASGR $BAYU.

Saham yang Memiliki Kas Lebih Besar Dari Utang

1. $ADRO: Harga 1,845, Kas 22.72 T, Utang 9.37 T, PBV 0.71, PER 2.55, Laba -12.02% , Revenue 1.87% 


2. $ITMG: Harga 22,950, Kas 16.00 T, Utang 1.21 T, PBV 0.83, PER 4.29, Laba -21.75% , Revenue 1.57% 


3. $ADMR: Harga 900, Kas 9.90 T, Utang 4.81 T, PBV 1.61, PER 5.22, Laba 3.61% , Revenue 11.22% 


4. EMTK: Harga 545, Kas 7.31 T, Utang 1.13 T, PBV 0.94, PER 22.76, Laba 1,144.48% , Revenue 32.38% 


5. LSIP: Harga 1,110, Kas 5.45 T, Utang - , PBV 0.60, PER 5.13, Laba 93.82% , Revenue 8.89% 


6. TSPC: Harga 2,460, Kas 4.46 T, Utang 1.15 T, PBV 1.28, PER 7.66, Laba 22.96% , Revenue 4.08% 


7. SSIA: Harga 830, Kas 2.63 T, Utang 0.96 T, PBV 0.70, PER 16.67, Laba 32.65% , Revenue 37.78% 


8. ESSA: Harga 600, Kas 2.54 T, Utang 1.49 T, PBV 1.54, PER 14.16, Laba 36.60% , Revenue -8.56% 


9. SCMA: Harga 200, Kas 2.53 T, Utang 0.01 T, PBV 1.98, PER 24.87, Laba 77.78%, Revenue 8.36% 

Kalau dilihat dari angka-angka, sembilan saham ini seharusnya jadi rebutan. Tapi ya begitulah pasar — suka aneh sendiri. Semua punya kas melimpah, utang kecil atau bahkan nggak punya utang sama sekali, tapi valuasinya kayak perusahaan yang baru ditipu manajemen. Misalnya ADRO, kas 22.72 Triliun, utang 9.37 Triliun, PBV 0.71, PER 2.55. Tapi karena labanya turun 12.02%, langsung dihukum. Padahal kas-nya cukup buat beli beberapa tambang sekaligus dan masih sisa buat beli warteg satu blok. Revenue masih naik tipis 1.87%, tapi tetap dianggap muram. Mungkin pasar baru mau bayar mahal kalau ADRO jual batu bara pakai drone dan AI. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

ITMG juga nggak kalah lucu. Kas 16 Triliun, utang cuma 1.21 Triliun — nyaris tanpa beban bunga. Tapi valuasinya tetap dipaksa rendah: PBV 0.83, PER 4.29. Emang sih laba turun 21.75%, tapi perusahaan lain yang labanya anjlok lebih parah malah dihargai lebih tinggi. Mungkin karena ITMG nggak punya cerita “next big thing”, cuma bisnis batu bara yang membosankan tapi cetak uang.

Sekarang lihat LSIP, ini lebih absurd lagi. Kas 5.45 Triliun, utang nol. Laba naik 93.82%, revenue naik 8.89%. Tapi dihargai PBV 0.60 dan PER 5.13. Kalau ini manusia, dia anak rajin, rangking 1, nggak pernah bolos, tapi tetap nggak diajak reuni karena dianggap ngebosenin. Padahal jelas-jelas sehat, untung besar, dan tanpa utang.

EMTK beda cerita. Kas 7.31 Triliun, utang 1.13 Triliun. Laba naik 1.144%, revenue naik 32.38%. Tapi valuasinya PER 22.76. Wajar sih, pasar udah kasih harga tinggi karena lonjakan laba itu. Masalahnya, pasar anggap ini pertumbuhan jangka panjang, padahal bisa jadi cuma hasil jual anak usaha atau revaluasi aset. Tapi ya namanya juga pasar, kadang lebih suka mimpi daripada realita. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

TSPC cukup waras. Kas 4.46 Triliun, utang 1.15 Triliun. Laba naik 22.96%, revenue 4.08%. PER 7.66 masih rasional, PBV 1.28 sedikit mahal, tapi masih masuk akal. Mungkin karena nggak terlalu heboh, jadi dihargai dengan level yang juga nggak terlalu murah, nggak terlalu mahal.

ADMR punya kas 9.90 Triliun, utang 4.81 Triliun, PER 5.22, PBV 1.61. Laba naik 3.61%, revenue 11.22%. Angka-angka ini normal, valuasinya juga normal. Bukan yang kelewat menarik, tapi juga bukan jebakan. Kalau ADMR bisa naikkan margin, mungkin valuasi segitu jadi masuk akal.

SSIA punya kas 2.63 Triliun, utang 0.96 Triliun, laba naik 32.65%, revenue naik 37.78%. Tapi PER-nya 16.67, PBV 0.70. Ini saham yang growth-nya tinggi, tapi karena bukan sektor populer, dihargai setengah hati. Padahal kalau sektor ini digoreng influencer, PER segitu bisa disebut murah banget.

ESSA agak problematik. Kas 2.54 Triliun, utang 1.49 Triliun, laba naik 36.60%, tapi revenue turun 8.56%. PBV 1.54, PER 14.16. Jadi ya, valuasi terlihat bagus di permukaan, tapi isinya agak zonk. Kalau revenue aja turun, dari mana sustainabilitas labanya? Tapi tetap aja, valuasinya udah premium.

Terakhir, SCMA. Kas 2.53 Triliun, utang cuma 9 Miliar. Laba naik 77.78%, revenue 8.36%. Tapi PER 24.87, PBV 1.98. Perusahaan media dengan utang hampir nol dan laba tumbuh, tapi dihargai seperti akan mencetak blockbuster tiap kuartal. Mungkin karena ekspektasi terlalu tinggi atau karena SCMA dianggap “safe bet” buat yang nggak bisa move on dari sinetron. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Semua sehat secara keuangan. Nggak ada yang layak dikhawatirkan dari sisi kas dan utang. Tapi soal valuasi dan pertumbuhan, pasar masih pilih-pilih. Ada yang dihukum terlalu keras padahal sehat, ada yang diganjar mahal padahal fondasinya belum tentu kokoh. Seperti biasa, pasar bukan soal logika penuh — kadang lebih mirip polling popularitas.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor. 

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU