DAFTAR DIVIDEN 10%+: CASH JELANG KIAMAT BURSA

==================================


Selamat malam sobat rebound,


"Siapkan cash, krisis sudah di depan mata". Itulah yang dipercaya oleh sekte kiamat bursa.

Saya selalu respect dengan sekte ini. Saya menghargai sepenuh hati peringatan berkelanjutan yang sudah dan masih disampaikan tiap bursa anjlok sejak tiga tahun terakhir ini - bahkan mungkin lebih. Terlalu sering hingga saya lupa. Namun saya tetap percaya.

Sayangnya saya terlalu miskin untuk top-up RDN. Parahnya lagi, saya terlalu malas untuk meninggalkan bursa. Setiap saya malas, saya sodorkan argumen Peter Lynch di kepala saya: “Far more money has been lost by investors trying to anticipate corrections, than lost in the corrections themselves.”

Apakah saya penganut Lynch? Bukan, tapi hanya fatwa ini yang bisa memvalidasi kemalasan saya meninggalkan bursa.

Masalahnya, mau atau tidak mau saya menyiapkan cash untuk menghadapi kiamat bursa, pada akhirnya bursa tetap memberikan saya cash: melalui dividen.

Dan meskipun hilal rebound sudah nampak jelang libur bursa, masih banyak emiten berdividen menarik yang menjadi semakin atraktif karena koreksi harga sebulan belakangan.

Kalau 10% cashback cukup bagi Anda yang perlu cash jelang kiamat bursa, mungkin Anda perlu pertimbangkan emiten-emiten ini:

$LPPF: 300/lembar (15%)
RALS: 50/lembar (14%)
$PTBA: 370/lembar (14%)*
MPMX: 127/lembar (13%)
PGAS: 188/lembar (12%)*
TUGU: 122/lembar (12%)
CLPI: 128/lembar (12%)
ASDM: 57/lembar (12%)
CAMP: 16/lembar (10%)
TPMA: 60/lembar (10%)
HMSP: 57/lembar (10%)

Ada yang saya lewatkan? Komen dong.

Salam lebaran.

=============


{{Special mention}}

$ITMG: 2195 (9,6%) + [dividen interim 2025] (BSSR dan saham yang dividennya dicicil berkali-kali juga termasuk, tapi males ngitungnya).

===========

🚧 Nominal dividen merupakan perkiraan yang diolah berdasarkan public expose, data historis DPR dan DY, serta kinerja FY 2024. Harga saham acuan adalah harga penutupan bursa sebelum libur Lebaran 🚧

===========

*Melihat tren Himbara, sepertinya semua BUMN harus setor optimal untuk jadi modal investasi Danantara.