imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BREN vs $PGEO: Sama - Sama Green Energy Tapi Beda Nasib

Dalam dunia yang ideal, pasar saham adalah cerminan logika. Perusahaan dengan laba besar, kas banyak, utang kecil, dan valuasi masuk akal akan diganjar harga saham tinggi dan cinta investor. Tapi kita semua tahu, kita hidup di dunia yang agak... berbeda. Di dunia yang penuh euforia, FOMO, dan “saham trending”, kadang perusahaan yang rajin kerja malah kalah pamor dari yang rajin cuap-cuap. Dan itulah panggung utama yang sedang diperebutkan oleh dua pemain energi panas bumi: PGEO dan BREN. Satu jago eksekusi, satu jago narasi. Tebak yang mana yang lebih disukai pasar? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

PGEO (Pertamina Geothermal Energy) adalah pemain senior dalam industri panas bumi, dengan 13 Wilayah Kerja Panas Bumi dan rekam jejak operasional yang panjang. Tahun 2024, mereka mencetak revenue USD 407 juta, laba bersih USD 160 juta, dan free cash flow USD 154 juta. Mereka juga punya kas segar USD 655 juta, dan utang berbunga hanya USD 741 juta. Dari laporan keuangan, bisa dilihat bahwa PGEO bisa lunasi seluruh utang berbunga hanya dalam 4,8 tahun dari FCF, atau 2,9 tahun dari CFO. Bahkan total liabilitasnya yang sebesar USD 988 juta bisa dibereskan dalam 6,4 tahun dengan FCF. Sebuah perusahaan yang sehat, konservatif, dan bikin investor tidur nyenyak. Tapi... harga sahamnya? Gak kemana-mana.

Sementara itu, BREN (Barito Renewables) tampil seperti selebgram di tengah konferensi ilmiah. Penampilannya bersinar: revenue 2024 naik jadi USD 596 juta, laba bersih USD 122 juta, dan free cash flow USD 206 juta. Tapi tunggu dulu—utang berbunganya tembus USD 2,1 miliar, dan total liabilitasnya nyaris USD 3,1 miliar. Untuk menutup semua itu, BREN butuh lebih dari 10 tahun dari FCF, atau 7,8 tahun dari CFO. Kasnya? Cuma USD 162 juta. Jadi, ini seperti orang dengan penghasilan tinggi tapi cicilan KPR, cicilan mobil, dan tagihan kartu kredit semua menumpuk. Tapi, karena bajunya bagus dan followers-nya banyak, semua orang tetap kagum.

Sekarang kita lihat dari sisi profitabilitas dan efisiensi. PGEO punya GPM 59,5%, OPM 51,6%, NPM 39,4%, dan FCF margin 38%. Sangat efisien, sangat tebal. ROIC-nya 9,9%, ROE 8%, ROA 5,35%. BREN memang lebih tinggi di ROE dan ROIC, masing-masing 23,6% dan 11,8%, tapi sebagian besar karena leverage besar—yang bisa jadi pedang bermata dua. Margin bersih BREN “cuma” 20,5%, artinya dari setiap dolar penjualan, hanya 20 sen yang bisa disimpan, separuh dari efisiensi PGEO. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagaimana dengan valuasi? Nah, ini bagian paling extreme nya. PGEO diperdagangkan di PER 12,7x, PBV 1,02x, dan P/FCF 13,2x. Angka-angka ini biasanya bikin investor fundamental langsung beli tanpa pikir dua kali. Tapi tidak di sini. Di negeri kita tercinta, saham “terlalu murah” malah dicurigai. Sementara BREN dibanderol dengan PER 368x, PBV 61x, P/FCF 217x, dan EV/Net Income 383x—angka-angka yang bahkan Amazon pun akan bilang, “Waduh.” Tapi siapa yang lebih digandrungi pasar? Ya BREN, tentu saja. Karena yang penting bukan isi neraca, tapi isi Instagram.

Lalu kita tanya: kenapa orang-orang lebih suka BREN, padahal PGEO juga sama-sama energi hijau, bahkan lebih dulu dan lebih mapan?

Pertama, karena BREN jago narasi. Dia nongol dengan cerita besar: ekspansi, transisi energi, geothermal champion, akan jadi pemain regional. Kata “akan” jadi mantra. Sementara PGEO? Sibuk kerja, diam-diam setor listrik ke PLN, bagi dividen rutin, tapi gak punya buzzer. Dan pasar hari ini lebih suka janji manis daripada laporan kering. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kedua, karena struktur saham BREN mendukung bandarmologi. Dengan free float kecil dan kepemilikan yang terkonsentrasi, BREN gampang digoreng. Satu tarikan dana besar bisa bikin harga melesat. PGEO? Sahamnya dimiliki oleh institusi, tersebar, dan terlalu berat untuk digoreng cepat. Maka jadilah PGEO seperti batu karang di pantai—kuat, tapi gak bisa loncat.

Ketiga, karena investor kita gak suka baca laporan keuangan. Gak percaya? Coba tanya berapa banyak yang tahu utang berbunga BREN tembus USD 2,1 miliar? Atau bahwa PGEO bisa lunasi semua utangnya dalam waktu setengahnya? Yang penting grafiknya naik, candlestick hijau, lalu masuk grup “saham masa depan”.

Keempat, karena di pasar modal Indonesia, hype lebih mahal dari fundamental. PGEO punya rasio keuangan yang masuk akal dan kuat. Tapi BREN punya narasi yang bisa dijual terus-menerus. Dan sayangnya, pasar lebih doyan narasi daripada angka. PGEO seperti warung makan rumahan yang makanannya enak, bersih, dan murah. BREN seperti kafe Instagramable yang makanannya biasa aja, tapi lighting-nya bagus buat selfie.

Dari sisi rasional, PGEO menang telak. Lebih efisien, lebih murah, lebih sehat, dan lebih stabil.

Dari sisi tren pasar, BREN adalah raja. Valuasi gak penting, yang penting bisa naik 10% dalam sehari dan disebut “saham masa depan”.

Dan pada akhirnya, kamu sebagai investor harus pilih: mau jadi penumpang roller coaster BREN yang bisa bikin mual atau euforia tergantung harinya, atau penumpang kereta eksekutif PGEO yang mungkin lambat, tapi sampai tujuan tanpa drama. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bandar adalah kunci.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy