[%gOjl%] iya 2 masalah utama, 1 sudah beres soal hutang usd nya, PR kedua tinggal beresin hutangnya yg skrg 6 T, tp pendapatan rata2 3,5 T, mngkn bs cpt beres, as long as ada bulk sales land, skrg pun sudah sehat scara company, ditambah hutang dan bunganya yg pasti akan turun terus setiap tahunnya. [%gIcb%]

@YansenDoang iya 2 masalah utama, 1 sudah beres soal hutang usd nya, PR kedua tinggal beresin hutangnya yg skrg 6 T, tp pendapatan rata2 3,5 T, mngkn bs cpt beres, as long as ada bulk sales land, skrg pun sudah sehat scara company, ditambah hutang dan bunganya yg pasti akan turun terus setiap tahunnya. $ASRI

$ASRI adalah salah satu kalau bukan satu-satunya emiten properti paling prospek dan paling undervalue di $IHSG

Nanti saya kasih angka mejik di bawah 😁

..................
1. Utang obligasi USD sudah dilunasi, diganti dengan utang bank jangka panjang IDR.

Artinya, beban terkait fluktuasi kurs dan lindung nilai sudah tidak jadi masalah di tahun 2025.

Dan yang terpenting, skema utang bank jangka panjang pengganti obligasi adalah 'Cicilan Per Bulan'.
Maka dari itu, saldo utang berbunga bakal terus turun tiap periode.

Beda hal ketika masih dalam bentuk obligasi, saldo utang anteng tinggi terus dan bikin DER gak menarik.

...........
2. ASRI masih terus menambah cadangan tanah, artinya masih dalam mode ekspansif.

Bisa dilihat utamanya di saldo Uang Muka Pembelian Tanah yang naik dari 2023 ke 2024 (Rp 581 M -> Rp 701 M).

Pergerakan saldo Tanah untuk Dikembangkan juga bisa dilihat masih adanya penambahan di project Suvarna Sutera (Pasar Kemis, Tangerang) dan juga bidang tanah di lokasi lain.

...........
3. Marketing Sales yang naik, diikuti saldo Liabilitas Kontrak yang naik.

Minat pembelian produk ASRI meningkat, utamanya setelah launching Alam Sutera 2.

Sutera Nexen dan Suvarna Sutera juga masih berkembang walaupun saat ini belum seheboh Alam Sutera 2.

Artinya, ada potensi peningkatan Pendapatan dan Laba kedepannya.

............
4. Ekuitas ASRI terus bertambah dari laba yang dikumpulkan waktu ke waktu.
Saat ini sudah mencapai Rp 11,2 triliun.

Ekuitas terus bertambah, dan didukung utang berbunga yang akan terus berkurang.

Struktur modal akan makin sehat dan menarik. DER bakal turun semakin cepat.

Struktur modal yang sehat, dengan saldo akumulasi laba yang sedemikian banyak di Ekuitas, maka pembagian Dividen adalah keniscayaan di masa mendatang.

..............
5. Janji marketing terkait fasilitas dan infrastruktur kawasan juga bisa lebih mudah terwujud ketika struktur modal sudah lebih sehat.

Interchange Tol Cikupa yang dijanjikan tahun 2027 untuk warga Suvarna Sutera.

Fly Over dan akses jalan bagi penghuni Alam Sutera 2 nanti.

Dan mungkin, Tol Semanan-Balaraja yang dari dulu belum ada kejelasan, bisa ada progres lebih serius.

................
6. Ini belum menghitung prospek kawasan Tangerang Raya yang semakin maju dengan 'dikeroyok' banyak pengembang besar di tiap sudut.

Apa jadinya ASRI nanti kalau mau halu ngitung NAV seperti $PANI 🤔

Nah coba kita hitung sedikit angka mejik ASRI

Tanah untuk Dikembangkan = 19.398.757 m2

Dari jumlah itu 50% aja deh yang bisa dijual, yaitu 9.699.378 m2

Kali harga per meter Rp 10 juta, didapatlah nilai aset tanah Rp 96,99 triliun.

Dibagi jumlah saham beredar 19,65 miliar lembar.

Didapatlah harga saham 4.936 selembar alias goceng 🚀

.................
Nanti kalau harga saham ASRI turun jangan ngomel-ngomel kayak si botuna Magamadragon yang akunnya diblokir Stockbit, eh bikin lagi akun kedua yang baru RgSTMA.

Orang tua ngeselin, disopanin malah ngelunjak 🤣

Ini udah dibilangin dari harga masih rendah ya, harga saham properti drop ya wajar ketika sentimen masih jelek begini.