imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Investor $INDY Harus Ikhlas dan Rela Berkorban Demi Pajak Negara

Diskusi tentang pajak yang dibayar INDY di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Laporan keuangan Indika Energy (INDY) tahun 2024 adalah salah satu contoh paling gamblang tentang bagaimana sebuah perusahaan bisa kerja keras jungkir balik menghasilkan revenue triliunan, tapi ujung-ujungnya negara yang paling cuan, kreditor duduk manis dapet bunga, sementara investor saham cuma kebagian nyesek. Di atas kertas, pendapatan INDY tahun 2024 masih kelihatan gagah: US$2,45 miliar atau setara Rp40,37 triliun. Tapi begitu dilihat lebih dalam, duit sebanyak itu lebih banyak menguap ke pajak, bunga utang, dan capex, sementara pemilik saham cuma kebagian remah-remah recehan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Mari kita mulai dari pemenangnya: negara. Tahun 2024, INDY setor PPh badan sebesar US$53,4 juta atau Rp881,5 miliar. Ini belum termasuk royalti tambang (PNBP), pajak final dari Kideco, PPN, dan pajak-pajak lain yang pasti nilainya juga enggak kecil. Sementara itu, laba bersih yang berhasil dibukukan INDY cuma US$31,8 juta, alias Rp525 miliar, dan dari jumlah itu, yang masuk ke pemegang saham induk cuma US$10 juta alias Rp166 miliar. Jadi kalau ditanya siapa paling menikmati hasil kerja keras INDY? Jawabannya tegas: negara dapet Rp881 miliar, investor cuma Rp166 miliar. Ini pun bukan karena negara maksa, tapi karena sistem perpajakan di sektor batu bara pasca peralihan Kideco ke rezim IUPK bikin pajak dipotong langsung dari revenue, bukan dari laba. Jadi mau perusahaan untung tipis atau rugi, negara tetap aman duluan.

Posisi kedua diisi oleh kreditor. Total bunga yang dibayar INDY tahun ini mencapai US$91 juta, atau sekitar Rp1,5 triliun. Yang bikin ironis, arus kas dari operasional (CFO) malah minus US$55 juta alias -Rp908 miliar, dan free cash flow (FCF) juga negatif US$146 juta atau -Rp2,4 triliun. Tapi meskipun INDY lagi berdarah dari sisi operasional, kreditor tetap dibayar penuh dan tepat waktu. Uang tetap mengalir ke para pemilik obligasi, bank, dan leasing. Bisa dibilang, kreditor itu seperti pemilik kosan yang tetap dapet transferan meski penyewanya lagi nombok tiap bulan. Sementara itu, para pemilik perusahaan—alias investor—cuma bisa gigit jari sambil lihat laporan arus kas makin tipis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dan inilah nasib paling getir: investor saham. Di tengah semua uang yang keluar dari perusahaan, yang masuk ke kantong pemilik saham induk cuma Rp166 miliar. Itu pun belum dikurangi tekanan dari harga saham yang rontok: dalam satu tahun terakhir, harga INDY turun 21,67%, dan dalam tiga tahun terakhir jatuh 48,01%. Jadi kalau ada yang beli saham INDY saat batu bara lagi hot-hot-nya di 2021, sekarang posisi mereka bukan lagi investor, tapi penyintas bear market. Dengan PER tembus 37x, ROE cuma 0,8%, dan PBV 0,27x, valuasinya memang kelihatan murah, tapi sebenarnya pasar lagi bilang, “Kami nggak yakin sama masa depanmu.” Apalagi free cash flow minus Rp2,4 triliun—artinya INDY saat ini belum menghasilkan kas yang bisa dinikmati pemegang saham.

Kalau disusun seperti pembagian kue, hasilnya begini: negara dapat potongan paling besar tanpa keluar modal, kreditor dapat bunga tinggi tanpa risiko bisnis, dan investor—yang justru pemilik perusahaan—dapat paling akhir, paling kecil, dan paling nyesek. INDY masih bertahan, neracanya masih stabil, dan kasnya masih ada. Tapi dari sisi profitabilitas dan distribusi nilai, jelas sekarang mereka bukan perusahaan buat “cuan instan.” Mereka lagi fase bertahan, sambil berharap bisnis-bisnis barunya yang masih rugi—seperti digital, hijau, dan mineral—bisa jadi mesin uang baru.

Jadi kalau ditanya, lebih enak jadi apa? Jelas lebih cuan jadi negara. Modal nol, risiko nol, dan hasil miliaran. Kreditor? Oke juga, dapet bunga tinggi tanpa perlu pusing harga saham. Tapi investor? Saat ini, mereka hanya bisa berdoa sambil pegang saham merah, berharap arah bisnis berubah lebih cepat dari arah harga saham yang selama ini turun pelan-pelan tapi pasti. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy