NYERAH TRADING DI IHSG?
Awal mula saya mencoba investasi di IHSG, satu-satunya ilmu yang saya pegang adalah emiten yang lagi growth. Saat itu harapannya mengikuti $ARTO, $BBHI menjadi leading bank digital, saya masuk ke $BACA dari 300 sampai 600, sempat naik di atas 800. Berikutnya hancur sampai di bawah 200.
Sekarang? 131. Suhu saya bilang, kalau udah cuan ya di jual. ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
_____
Tanpa paham struktur market, sesuatu yang terlalu percaya diri berlebihan, itu dampaknya membuat psikologi dan keuangan kita tidak baik-baik saja.
Terlalu yakin, terlalu grusa grusu, terlalu greedy, terlalu besar, terlalu kecil, dll. Hanya akan membuat loss yang besar.
Untuk menjaga kesehatan mental di bursa ini, perlu sesuatu yang terukur. Terukur kecil, terukur besar, terukur sedang, yg jelas semua perlu terukur. Ukurannya apa? Ini yang sulit. Karena setiap orang punya ketahanan finansial yang beda-beda.
Sekarang proksi ukurannya apa?
โโโโโโ
Kita tempatkan beli dan jual saham ini sebagai bisnis, porsinya ada aset dan ongkos produksi. Anggaplah fee sekuritas dan pajaknya sebagai ongkos produksi, dan asetnya sejumlah modal nominal yang kita pegang untuk transaksi.
Jika bisnis gagal, pendapatan ga dapat, aset kita buang atau jual rugi. Nah, seberapa besar kemampuan kita menahan kerugian ini? Patokan ini jadi ukuran psikologi loss kita.
Contoh, kalau kelas kita UMKM dan gagal, ya psikologi kita hanya sebatas kehilangan sewa tempat sama penurunan harga aset. Misal sewa tempat setahun 30 juta, aset dan modal produksi 20juta. Maksimal psikologi kita bakal bertahan di minus 50juta saja.
Ukuran ini dapat kita jadikan proksi batas psikologi, sejauhmana ketahanan bisnis di bursa ini terjadi.
โโโโ
Hukum ekonomi di bursa ini sama seperti bisnis-bisnis pada umumnya. Jika ingin uang besar, pakai modal besar dan wajar kalau dibarengu resiko yang lebih besar. Jika uang saya hanya mampu ikut frenchisee di pinggir minimarket pula, harapan akan pendapatan yang besar lebih baik saya kendalikan.
NYERAH? Ada 3 kondisi yang saya jadikan pertimbangan.
#Jika saya punya harta berlimpah, kesempatan bakal datang berkali-kali. Gagal, usaha lagi, gagal usaha lagi. Toh modal juga ga berseri.
#Jika saya hanya kelas menengah, kesemptan hanya datang dua kali. Gagal dengan modal sendiri, lanjut usaha dengan menguras tabungan. Kalaupun tambah satu kegagalan, nambah utang.
#Jika saya ada di kelas paling bawah diantara tingkat kesejahteraan investor2 semua, kesempatan hanya datang sekali. Sisanya berdoa dan berharap ditolong bandar supaya tidak nyangkut.
Itulah kenapa perlu investasi leher ke atas sebelum terjun payung ke bursa saham ini. Karena, meski sudah belajar, belum tentu parasutnya sudah utuh, dan ga akan pernah tahu landasan yang kita hadapi ada batu.
Catatan ini hanya sebagai pengingat diri sendiri, supaya lebih tajam berpikir dan mawas diri, bahwa cuan di market hanya berlaku buat mereka yang duitnya sudah terlanjur banyak, serta pihak-pihak yang modal cekak yang mampu adaptif dan mawas diri.
Mumpung libur, jangan lupa upgrade skill ya gan.
https://cutt.ly/orarfauA