imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Rangkuman Kinerja dan Prospek Bank Tabungan Negara ($BBTN) Berdasarkan Hasil FY24

#### Kinerja FY24: Di Bawah Ekspektasi
- Laba Bersih
- Laba bersih turun 14% YoY menjadi Rp3,0 triliun.
- Di bawah estimasi BRI Danareksa (93% dari FY24F) dan konsensus (95%).

- Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
- NIM turun 79 bps YoY menjadi 2,7%.
- Dipengaruhi oleh kenaikan biaya dana (CoD) menjadi 4,1% dari 3,9% pada akhir 2024.

- Beban Operasional dan Efisiensi
- Beban operasional naik 12% YoY.
- Cost-to-Income Ratio (CIR) meningkat ke 64% dari 52% di FY23.

- Pendapatan Pemulihan (Recovery Income)
- Naik 40% YoY menjadi Rp4,6 triliun, membantu mengimbangi tekanan laba.

- Kredit Bermasalah (NPL) dan Biaya Kredit (CoC)
- NPL naik menjadi 3,2% dari 3,0%, dengan coverage ratio melemah ke 115%.
- CoC tetap rendah di 0,6%, turun dari 1,2% di FY23.

- Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
- Kredit tumbuh 7,3% YoY menjadi Rp357 triliun.
- DPK naik 9% YoY, menurunkan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) menjadi 94% dari 96% di 3Q24.

#### Faktor-Faktor Pengaruh dan Tantangan
- Tekanan Biaya Dana
- Reliance pada deposito berjangka (TD) meningkatkan biaya dana, menekan NIM.

- Kualitas Aset
- Penjualan aset bermasalah Rp1,3 triliun mengurangi NPL sebesar 28 bps.
- Tanpa penjualan ini, NPL bisa mencapai 3,4%.

- Beban Operasional Tinggi
- CIR mencapai 64%, jauh di atas target 52-54% untuk FY25.

#### Prospek FY25 dan Strategi
- Target Kinerja FY25
- Pertumbuhan kredit: 7-8%, sejalan dengan FY24.
- NIM ditargetkan naik ke 3,2-3,4% dari 2,7%.
- CoC diperkirakan meningkat ke 1,0-1,1%.
- NPL ditargetkan turun di bawah 3,0% dengan penjualan aset bermasalah Rp1,1 triliun.
- CIR diproyeksikan turun ke 52-54%.

- Inisiatif Strategis
- Pemisahan unit usaha syariah (spin-off) yang dijadwalkan operasional pada Oktober 2025.
- Kepastian skema FLPP yang menjadi pendorong utama kredit perumahan.

#### Valuasi dan Rekomendasi Investasi
- Rekomendasi Saham
- BRI Danareksa mempertahankan rating Buy dengan target harga turun ke Rp1.100 dari Rp1.400.
- Target harga mencerminkan upside 17% dari harga terakhir Rp940 per 14 Februari 2025.

- Metode Valuasi
- Menggunakan Gordon Growth Model (GGM) dengan CoE 15,6% dan ROAE 8,7% untuk FY25.
- PBV target di 0,5x, mencerminkan valuasi historis dan prospek profitabilitas yang lebih rendah.

- Risiko Utama
- Kemampuan menaikkan suku bunga kredit FLPP.
- Pengelolaan biaya dana agar mendukung pemulihan NIM.
- Kualitas kredit di tengah pertumbuhan yang lebih tinggi.

#### Kesimpulan
Bank Tabungan Negara ($BBTN) menghadapi tahun yang sulit pada FY24, dengan tekanan pada margin bunga dan beban operasional tinggi yang menekan laba bersih. Meskipun demikian, pendapatan pemulihan yang kuat dan strategi penjualan aset bermasalah membantu menjaga stabilitas keuangan. Prospek FY25 menunjukkan pemulihan bertahap dengan perbaikan NIM dan efisiensi operasional, didukung oleh spin-off unit syariah dan skema FLPP. Namun, tantangan dalam pengelolaan biaya dana dan kualitas kredit masih menjadi perhatian utama. Dengan valuasi saat ini, saham BBTN menawarkan potensi keuntungan bagi investor jangka panjang yang bersedia menghadapi volatilitas dalam jangka pendek.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy