[%kIku%] terimakasih untuk analisa yang menarik ini, jujur saya baru entry [%kDvA%] lagi untuk jangka panjang (biasanya cuman trading aja beberapa persen) karena story2 yang ada seperti setelah akuisisi oleh Salim grup mulai terlihat ada perbaikan profitabilitas, revisi royalti batubara dan selain itu kebagian beberapa proyek hilirisasi batubara yang mungkin bakal didanai oleh Danantara. Saya malah tidak tau adanya rencana kuasi reorganisasi ini, kalau beneran terjadi justru makin oke sih pegang emiten ini untuk jangka panjang. Kalau Bakrie grup mau buyback juga oke untuk mengurangi kepemilikan masyarakat yang sudah terlalu besar.

@Ire1123 terimakasih untuk analisa yang menarik ini, jujur saya baru entry $BUMI lagi untuk jangka panjang (biasanya cuman trading aja beberapa persen) karena story2 yang ada seperti setelah akuisisi oleh Salim grup mulai terlihat ada perbaikan profitabilitas, revisi royalti batubara dan selain itu kebagian beberapa proyek hilirisasi batubara yang mungkin bakal didanai oleh Danantara. Saya malah tidak tau adanya rencana kuasi reorganisasi ini, kalau beneran terjadi justru makin oke sih pegang emiten ini untuk jangka panjang. Kalau Bakrie grup mau buyback juga oke untuk mengurangi kepemilikan masyarakat yang sudah terlalu besar.

Bukan Untuk Mayoritas Investor

Halo teman-teman, semoga masih semangat puasanya buat yang menjalankan. Setelah dihajar habis2an di bulan Februari kemarin, di bulan Maret ini sepertinya kita sudah dikasih kesempatan untuk bernafas lega kembali. Baiknya memang memperbanyak ibadah dan istigfar di bulan Ramadhan ini, sambil merenungi porto kita yang rata-rata lagi merah 🤣

Anyway, menyambut rebound IHSG kali ini, izinkan saya sharing mengenai satu saham yang sudah saya mulai bahas dari beberapa bulan lalu. Jika teman2 lihat di artikel saya yang ini https://stockbit.com/post/15908229 maka disitu saya membahas perlunya kemampuan adaptasi untuk investor dalam melihat saham2 yang terkadang tidak masuk radar 'value investor' konvensional, namun bisa jadi memiliki banyak story kuat mengenai kenapa saham ini layak diapresiasi market kedepannya. 

Oke, dari judul artikel ini mungkin ada yang sudah bisa menebak ya saham apa yang akan saya bahas. 
Yap, mari kita sambut saham $BUMI, saham sejuta umat pada masanya.

Part 1 Bisnis

Penghasil batubara terbesar di Indonesia

Dengan target volume produksi 2024 sebesar 76-78jt ton, dan per 9M24 sebesar 57jt ton, dan target produksi 2025 yang ditargetkan sebesar 80jt ton. Buat perbandingan produksi total di 2023 sebesar 775jt ton, dan yang terdekat produksinya dengan BUMI adalah ADRO dengan target total produksi 2024 di 67jt ton. Yang berarti BUMI memegang sekitar 10% dari total produksi batubara di Indonesia. Dimana laba ADRO berkisar di 20-30 T namun laba BUMI bahkan tidak pernah tembus 10 T dalam 10 tahun terakhir. Semoga dengan masuknya Salim di BUMI bisa memperbaiki profitabilitas dan kinerja mereka kedepannya. Apalagi ditambah dengan Agus Projo yang sejauh ini terlihat memiliki 'tangan dingin' dalam mengelola bisnis.

Part 2 Manajemen

Masuknya Salim Group

Seperti yang kita ketahui Salim sudah masuk di BUMI melalui aksi2 Private Placement dengan nama Mach Energy sebagai PSP BUMI saat ini, memegang 45% lebih saham BUMI dengan harga perolehan di range 80-157. Untuk detailnya bisa dicari di sumber lain ya, seperti disini https://www.cnbcindonesia.com/market/20221228094945-17-400776/kisah-anthoni-salim-hapus-utang-grup-bakrie-hingga-ke-akar. Dengan modal keluar sampai 20 triliun lebih, sepertinya kurang masuk akal jika BUMI dalam 1-3 tahun ke depan harganya akan terus di bawah itu, yang berarti tidak memberikan riil return kepada Salim.

Jajaran Manejemen BUMI di Pemerintahan

Sejujurnya ini lebih kepada cocokology, namun karena memang tipe saham BUMI ini lebih cocok dimasukkan ke kategori Special Condition, maka faktor berikut ini bisa menjadi story juga, yaitu keterlibatan jajaran manajemen BUMI di pemerintahan, sebut saja seperti :
 
Rosan Roeslani : Dapat posisi sangat strategis yaitu Menteri Investasi dan CEO dari Danatara, SWF Indonesia dengan dana kelolaan 14rb triliun. Selidik punya selidik ternyata beliau pernah memiliki histori dengan BUMI dimana dia pernah menjabat sebagai komisaris BUMI mulai dari tahun 2000an dulu. https://market.bisnis.com/read/20210825/192/1434008/rosan-roeslani-mundur-dari-kursi-komisaris-bumi-resources-bumi

Anyndia Bakrie : CEO Bakrie & Brothers ini mendapat posisi sangat strategis dengan menjadi ketua kamar dagang (Kadin) periode 2024-2029, 'menggantikan' Arsyad Rajid yang seharusnya menjabat periode 2021-2026. Walaupun dengan sedikit polemik di dalam proses pergantian ketua Kadin ini, tapi yang harus diakui per saat ini keluarga Bakrie mulai mendapat tempat kembali di pemerintahan

Agus Projo : Wakil Direktur BUMI ini menjadi salah satu yang diundang pada pertemuan dengan Kepentingan Pemangku Pasar Modal di BEI pada 3 Maret kemarin, terkait strategi untuk 'menjaga' IHSG kedepannya. Yang menandakan beliau adalah orang yang dianggap pihak bursa memiliki pengaruh cukup kuat pada pasar modal Indonesia.

Part 3 Keuangan

Profit & Loss

Jika melihat BUMI dari sisi pendapatan dan laba bersihnya maka besar kemungkinan untuk saat ini akan tidak menarik, mengingat pendapatan BUMI mayoritas berasal dari batubara dan per Mar 2025 harga batubara masih rendah-rendahnya dikarenakan oversupply yang terjadi saat ini. Tapi biasanya tinggal masalah waktu saja sampai harga batubara akan rebound kembali, mari kita nantikan saja terkait yang ini.

Balance Sheet

Yang jauh lebih menarik dari BUMI untuk saat ini adalah komposisi neracanya, dimana per Q3 24 kemarin utang berbunganya hanya tersisa 150jt-an dolar lagi saja, kontras dengan total liabilitas sebesar 1,3 M dolar dan aset sebesar 4,2jt dolar. Yang menandakan per saat ini yang menjadi 'masalah' di neraca BUMI adalah di bagian ekuitasnya yang bernilai -2,2jt dolar.

Oleh karena akun defisit itu pulalah ketika public expose (dan mungkin di banyak momen lain) manajemen BUMI dibanjiri satu pertanyaan yang cukup menarik untuk kita bahas, yaitu "kapan kuasi reorganisasi BUMI dilakukan?".

Kuasi Reorganisasi

 Jika teman2 belum tau, bisa googling ya terkait kuasi reorganisas ini mahluk apaan. Tapi yang bisa saya jelaskan singkatnya disini adalah proses 'pemurnian' perusahaan kembali, sehingga akun Laba Ditahan perusahaan yang dulunya minus karena rugi selama bertahun-tahun lalu bisa kembali 'dimulai dari 0 ya'. 

Tujuannya apa? Utamanya 1 sih, yaitu agar perusahaan bisa mulai membagikan dividen kembali dari porsi laba yang didapatkan pada tahun berjalan. Yang bisa dilihat dari lampiran ekspektasi dari manajemen bisa terlaksana setelah LK FY 2024 BUMI keluar nanti. Yang bahkan beberapa media sudah mulai senggol2 juga terkait hal ini 🏃‍♂️

Part 4 Valuasi

Berhubung ini saham Special Condition, maka sejujurnya relative valuationnya juga jadi sedikit unik ya. Untuk case kali ini saya akan coba bandingkan BUMI vs saham2 lain yang ada 'bau2' Salim masuknya dalam 3 tahun terakhir.

Salim Effect di beberapa saham :

DNET 
1Y return 108%
3Y return 194%
PE 135x
PBV 9,9x

$BRMS
1Y retrun 145%
3Y return 114%
PE 178x
PBV 3x

$DCII
1Y return 344%
3Y return 252%
PE 614x!
PBV 138x!

Sedangkan valuasi BUMI di harga 94
1Y return 2%
3Y return 57%
PE 14x
PBV 1,4x

Cukup gila sih kalau berharap PER BUMI bakal dibawa ke 100xan seperti teman2nya di atas (walaupun kalau dikasiih ya ga nolak wkwk), tapi ya sejujurnya memang rada2 susah menilai 'wajar'nya di harga berapa untuk saham kategori ini, yang lebih bisa dipakai adalah membaca psikologi marketnya.

Suhu (Psikologi) Market
Contoh saja, gimana kondisi stream Stockbit BUMI saat ini, banyak yang maki2, yang emosi, yang sangkut di 170 d.l.l. Berarti suhu sahamnya lagi lumayan undervalue. Nanti jika di stream pada muja2 BUMI seperti saham yang tidak punya kesalahan, ada yang pamer cuan sampai 100% lebih, dan bahkan grup2 saham value investor ikutan bahas BUMI, berarti disitulah suhu sahamnya sudah mulai overvalue wkwk

BUMI akan Buyback?

Sebagai penutup, dari hasil pertemuan beberapa tokoh dengan Kepentingan Pemangku Pasar Modal di BEI pada 3 Maret kemarin, terkait strategi untuk 'menjaga' IHSG kedepannya adalah membolehkan adanya buyback tanpa RUPS terlebih dahulu. Dari situ kita dapat statement bahwa 'Group Bakrie tengah mengkaji untuk melakukan buyback / pembelian kembali sejumlah saham yang dilepas ke publik. Anin mengatakan saat ini harga saham sejumlah emiten di bawah nilai wajar dan menjadi peluang menarik'. Apakah jadi booster psikologi market lagi kedepannya? Let's see ya 

Anyway saya rasa sudah cukup lengkap pembahasan kenapa saya sangat yakin terhadap story BUMI kedepannya. Yang mau ikutan disesuaikan money management dan psikologinya ya, FYI yg beli di 170 kemarin sekarang sudah FL 44%an, kalau ga siap di porto ada saham segede itu FL-nya better jauh2 berarti 🏃‍♂️.
Thanks for reading guys!