imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Saya tidak tahu sejauh mana hal ini bersifat bawaan atau sejauh mana hal ini dapat dipelajari, tetapi kemampuan untuk memisahkan diri dari orang banyak adalah kualitas yang Anda butuhkan. IQ yang tinggi tidak diperlukan. Anda tidak harus sangat cerdas untuk menjadi investor yang sukses.

"Saya pertama kali belajar dari Ben Graham dengan cara yang sangat hebat; saya juga belajar sesuatu dari Phil Fisher; dan saya belajar banyak dari Charlie. Dan buktinya ada dalam rekam jejak saya, sebenarnya. Dari usia sebelas hingga sembilan belas tahun, saya membaca setiap buku tentang investasi, dan saya tidak berhasil sama sekali. Saya tidak memiliki filosofi investasi yang nyata. Saya mencoba banyak hal dan saya bersenang-senang, tetapi saya tidak menghasilkan uang. Kemudian saya membaca buku Ben Graham pada tahun 1949 [The Intelligent Investor] ketika saya berada di Universitas Nebraska, dan buku itu mengubah seluruh pandangan saya tentang investasi. Pada dasarnya, buku itu mengajarkan kepada saya untuk menganggap saham sebagai bagian dari bisnis. Nah, hal itu tampak begitu jelas ... Namun, begitu Anda menyadari bahwa Anda tidak melihat sesuatu yang naik turun pada grafik, tetapi bahwa Anda membeli bisnis, Anda telah menetapkan dasar untuk berpikir rasional tentang investasi.

"Tidak ada alasan mengapa Anda memerlukan IQ yang tinggi ... Namun, temperamen sangatlah penting; hal itu mungkin bersifat bawaan, mungkin dapat dipelajari, mungkin dapat dikembangkan dengan pengalaman atau diperkuat dengan berbagai cara. Anda harus realistis. Anda harus mendefinisikan lingkaran kompetensi Anda secara akurat. Anda harus mengetahui apa yang tidak Anda ketahui, dan tidak tergoda olehnya. Anda harus memiliki ketertarikan terhadap uang, saya pikir, atau Anda tidak akan pandai berinvestasi. Namun, jika Anda sangat serakah, hal itu akan menjadi bencana, karena hal itu akan mengalahkan rasionalitas.

"Buku-buku yang saya baca, yang benar-benar membentuk cara saya berpikir tentang bisnis dan investasi, masih berlaku sampai sekarang. Saya tidak melihat adanya hal yang perlu diperbaiki dari Graham dan Fisher berkenaan dengan pendekatan dasar dalam berinvestasi, yaitu menganggap saham sebagai bisnis, lalu memikirkan apa yang membuat suatu bisnis menjadi bagus. Itulah semua hal yang diperlukan untuk berinvestasi, dan memiliki margin keamanan, yang dibicarakan Ben. Hal itu tidak rumit, tetapi tentu saja hal itu membutuhkan disiplin. Hal itu mengharuskan Anda mengisolasi diri dari opini populer. Mendengarkan banyak orang yang memberi tahu Anda sesuatu hanya akan membuang-buang waktu. Lebih baik Anda duduk dan berpikir. Anda harus memikirkan saham berkenaan dengan karakteristik bisnisnya dan apa yang dapat mereka hasilkan dari modal yang digunakan.

"Saya akan membaca Graham dan Fisher, lalu membaca banyak laporan tahunan, memikirkan bisnis, dan mencoba memikirkan bisnis mana yang Anda pahami dan mana yang tidak. Anda tidak harus memahami semuanya. Lupakan saja bisnis yang tidak Anda pahami."
— Warren Buffett, Berkshire Hathaway Annual Shareholders Meeting, 2002

Keberhasilan dalam investasi tidak ditentukan oleh kecerdasan yang luar biasa, tetapi oleh kemampuan berpikir mandiri dan disiplin. Seorang investor harus dapat melepaskan diri dari opini publik dan melihat saham sebagai kepemilikan bisnis, bukan sekadar angka yang naik turun di pasar. Pemahaman ini memungkinkan investor untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai fundamental perusahaan, bukan emosi atau spekulasi pasar. Prinsip ini, yang diajarkan oleh Ben Graham dan Phil Fisher, menjadi fondasi bagi pendekatan investasi yang rasional dan berorientasi jangka panjang.

Temperamen yang baik lebih penting daripada IQ yang tinggi dalam investasi. Seorang investor harus memahami lingkaran kompetensinya dan menghindari jebakan dalam berinvestasi di sesuatu yang tidak ia pahami. Minat terhadap bisnis dan keuangan memang diperlukan, tetapi keserakahan justru bisa merusak rasionalitas dan menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk. Disiplin dan kesabaran sangat penting untuk tetap fokus pada strategi yang telah terbukti, daripada tergoda oleh tren sesaat atau ketakutan yang diciptakan oleh pasar.

Prinsip investasi yang benar bersifat sederhana, tetapi membutuhkan konsistensi. Memahami bisnis dengan baik, mencari margin of safety, dan berpikir jangka panjang adalah inti dari investasi yang sukses. Alih-alih mengandalkan opini orang lain, seorang investor sebaiknya menghabiskan waktu dengan membaca laporan tahunan, menganalisis fundamental perusahaan, dan fokus pada bisnis yang benar-benar ia pahami. Tidak perlu memahami semua sektor—cukup kuasai yang relevan dan hindari sisanya. Dengan pendekatan ini, seorang investor dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan membangun portofolio yang kokoh dalam jangka panjang.

@Blinvestor
A Business-Oriented and Long-Term Investor

------------------------------

Silahkan cek bio untuk follow channel Telegram @Blinvestor.

Random tags: $ANTM $TINS $BSSR

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy