🗼 TOWR FY24: Sejalan dengan Ekspektasi; Menanti Rights Issue pada 2Q25
Stockbit’s take:
â–ª Sarana Menara Nusantara ($TOWR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp888 M pada 4Q24 (+7% YoY, +5% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama FY24 menjadi Rp3,3 T (+3% YoY), sejalan dengan ekspektasi (99% estimasi FY24F konsensus).
â–ª Secara operasional, laba usaha pada FY24 tumbuh +7% YoY menjadi Rp7,6 T, sedikit di atas ekspektasi (103% estimasi FY24F konsensus) akibat penyelesaian akuisisi Inti Bangun Sejahtera (IBST) pada 2H24.
▪ Ke depannya, manajemen TOWR memberikan guidance pertumbuhan pendapatan low–single digit dengan EBITDA margin sedikit mengalami penurunan akibat peningkatan kontribusi segmen 'Fiber' dan segmen 'Connectivity' yang memiliki margin lebih rendah dari segmen 'Tower'.
1. Rencana 2025: Rights Issue dan Peningkatan Utilisasi Aset
Dalam earnings call pada Rabu (26/3), manajemen TOWR menjelaskan bahwa fokus utama perseroan pada FY25 adalah optimalisasi, baik dari utilisasi aset maupun struktur keuangan melalui rights issue. Penambahan jumlah tower dan fiber akan dilakukan secara hati–hati, mengingat tren konsolidasi industri operator dan ketatnya persaingan industri fixed broadband akhir–akhir ini. Manajemen mengestimasikan, capex selama FY25 akan berkisar Rp5–6 T.
Jumlah tenants diperkirakan akan tetap stabil secara tahunan, setelah memperhitungkan relokasi tenant akibat merger antara XL Axiata ($EXCL) dan Smartfren Telecom ($FREN). Sementara itu, segmen ‘Fiber’ diharapkan terus bertumbuh melalui peningkatan utilisasi aset existing, baik dari sub–segmen ‘Fiber–to–the–Tower’ (FTTT) maupun ‘Fiber–to–the–Home’ (FTTH). Manajemen juga menyebut, akuisisi Remala Abadi (DATA) merupakan salah satu strategi perseroan untuk meningkatkan utilisasi aset fiber serta mendukung pertumbuhan pendapatan di segmen ‘Connectivity’.
2. Rights Issue pada 2Q25 dengan Rencana Struktur yang Baru
TOWR berencana menggelar rights issue pada 2Q25 setelah ditunda pada Desember 2024 akibat perkembangan makro–ekonomi dan market belakangan ini, termasuk pergerakan harga saham perseroan. Meski demikian, rights issue akan dilaksanakan dengan rasio dan harga pelaksanaan yang berbeda dari rencana sebelumnya. Sebelum ditunda, TOWR berencana menggelar rights issue guna menghimpun dana Rp4,5 T, di mana struktur rencana transaksi tersebut mencakup penerbitan 5 miliar saham baru dengan rasio 1.001:100, efek dilusi hingga 9,08%, dan harga pelaksanaan Rp900/saham.
---------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit