imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN LK Full Year 2024: Saham Yang Bertaubat?

Hari ini ada salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 yang tanya tentang APLN. Saya sudah bahas APLN ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram https://stockbit.com/post/13223345199003272018011001

APLN di tahun 2023 itu ibarat preman pasar yang tiba-tiba muncul mengenakan jas mahal, parfum menyengat, dan membawa koper penuh laporan keuangan yang tampak mengilap. Di atas kertas, perusahaan ini terlihat sukses luar biasa: laba bersih menembus Rp1,16 triliun, dan semua pihak berdecak kagum. Namun, bila koper itu dibuka dan diperiksa satu per satu, 87% dari laba tersebut ternyata berasal dari pos “laba lain-lain”—bukan dari penjualan properti, bukan dari pendapatan sewa, bahkan bukan dari proyek berjalan. Bisa saja itu hasil pelepasan aset yang tidak produktif, keuntungan kurs, atau transaksi non-operasional sesaat. Artinya, semua kemegahan tersebut bukan buah dari aktivitas bisnis inti, melainkan lebih mirip prestasi kreatif hasil dari pengolahan spreadsheet. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun, tahun 2024 menjadi titik balik. Preman itu akhirnya tobat. Ia melepas jas pinjamannya, mengganti baju dengan kaos sederhana, dan mulai menjalani hidup secara jujur. Laba bersih langsung merosot ke Rp770 miliar. Banyak pihak bereaksi negatif karena terbiasa melihat angka triliunan, padahal justru inilah untuk pertama kalinya APLN tampil tanpa topeng. Pos laba lain-lain menyusut drastis menjadi Rp138 miliar—hanya 18% dari laba bersih. Sisanya berasal dari penjualan properti, serah terima unit, dan aktivitas operasional riil. Tidak ada sulap, tidak ada ilusi. Tidak ada lagi angka “bonus” dari transaksi sekali lewat.

Pendapatan naik 19% menjadi Rp5,58 triliun. Margin kotor meningkat menjadi 43,8%, beban administrasi turun, dan utang jangka pendek dipangkas hampir 50%. Kas meningkat 28% menjadi hampir Rp1 triliun, sementara arus kas dari operasi (CFO) melonjak 43% menjadi Rp1,42 triliun—lebih besar dari laba bersih. Dengan kondisi seperti ini, APLN bukan lagi preman yang sok sukses, melainkan wirausahawan properti yang mulai bekerja keras dari bawah, menyicil utang, dan mengelola arus kas dengan serius. Bahkan utang obligasi yang dulu mencengkeram neraca kini sudah diselesaikan. DER turun dari 1,11 menjadi 0,90. Tidak menggemparkan, tetapi sangat sehat. Dan perlu dicatat, APLN tidak mencatat laba dari revaluasi properti, tidak mengakui pendapatan sebelum unit diserahterimakan, dan tidak mengklaim keuntungan dari pembelian perusahaan di bawah nilai buku. Semuanya berbasis transaksi riil.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sementara itu, mari tengok kompetitornya. BSDE sedang berada di puncak sorotan. Laba Rp4,9 triliun terlihat mencengangkan, namun Rp1,55 triliun di antaranya (31%) berasal dari bargain purchase hasil akuisisi SMDM. Artinya, bukan berasal dari penjualan properti, melainkan dari membeli perusahaan di bawah nilai buku dan selisihnya langsung dicatat sebagai laba. Sah secara PSAK? Tentu saja. Tapi apakah dana tersebut benar-benar masuk kas? Tidak. Apakah bisa diulang tahun depan? Belum tentu. Ibarat seseorang membeli mobil bekas dengan harga murah, lalu berkata kepada keluarga, “Saya untung ratusan juta,” padahal mobilnya belum dijual kembali dan uangnya belum ada di tangan.

$BSBK lebih ekstrem lagi. Tahun ini, laba mereka melonjak 783% menjadi Rp349 miliar, membuat banyak investor terkesima. Tapi 77% dari angka tersebut—Rp270 miliar—berasal dari revaluasi properti. Artinya, perusahaan menilai sendiri propertinya telah meningkat nilainya, dan langsung mencatat selisihnya sebagai laba. Proyek belum berjalan, properti belum dijual, dana belum diterima, tetapi laporan sudah tampak mengilap. Kas mereka hanya Rp18 miliar, sementara utang jangka pendek mencapai Rp156 miliar. Itu seperti seseorang yang mengaku kaya karena nilai rumahnya naik di brosur, namun saat ditanya rekening tabungan, hanya bisa menunjukkan struk parkir.

Di sisi lain, ada $PWON—anak baik dari dunia properti. Tanpa revaluasi, tanpa bargain purchase, tanpa akrobat akuntansi. Semua laba sebesar Rp2,07 triliun berasal dari aktivitas nyata: sewa pusat perbelanjaan, hotel, dan penjualan unit properti. Arus kas dari operasi mencapai Rp3,35 triliun, free cash flow Rp1,95 triliun, dan kas bersih Rp2,7 triliun. PWON adalah perusahaan yang tidak banyak bicara tetapi memiliki kekuatan finansial yang nyata. Bila perusahaan lain itu influencer penuh filter, PWON ibarat kepala keluarga yang tidak pamer tetapi selalu bisa membiayai seluruh kampung saat lebaran.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kembali ke APLN. Ya, laba bersihnya memang turun. Tapi justru itulah bukti bahwa kini mereka sudah tidak lagi bergantung pada angka artifisial. Mereka membangun proyek, menyerahkan unit, mencatat pendapatan ketika sudah ada serah terima, dan menghasilkan arus kas dari bisnis inti. Mereka melunasi utang, memperkuat kas, dan merampingkan beban. Tidak lagi mencolok, tetapi semakin dapat dipercaya. Laporan keuangan mereka kini bisa dibaca dengan tenang, tanpa harus mempertanyakan apakah angka-angka itu benar-benar mencerminkan kas di tangan.

Apakah BSDE dan BSBK bisa menyusul langkah APLN? Secara teknis, bisa saja. Namun untuk itu mereka harus rela kehilangan “keindahan semu” di laporan laba rugi mereka. Harus siap melihat laba anjlok ketika efek doping akuntansi dicabut. Dan harus mulai menata ulang strategi agar benar-benar menghasilkan uang dari bisnis inti, bukan dari kreativitas pencatatan. Bila mereka siap, mereka pun bisa seperti APLN—mantan preman yang kini mulai jadi pengusaha serius. Tapi jika tidak, laporan tahun depan bisa jadi berubah dari cerita sukses menjadi drama koreksi. Sementara APLN, dengan segala kerendahan hatinya, mungkin tidak bersinar terang, tapi pelan-pelan sedang menancapkan fondasi yang jauh lebih kuat.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy