$RALS LK Full Year 2024: Mandi Duit
Tadi ada member yang request minta dibahaskan LK RALS Full Year 2024 karena banyak yang nyangkut di RALS di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau ada perusahaan ritel yang bisa bikin Warren Buffett angkat alis, mungkin RALS salah satunya—bukan karena pertumbuhannya yang mencengangkan, tapi karena mereka secara harfiah lebih kaya dari sebagian kecil bank daerah. Serius, ini toko baju yang tabungannya Rp2,7 triliun, lebih gede dari market cap-nya sendiri yang cuma Rp2,49 triliun di harga saham Rp350. Iya, kamu nggak salah baca—kamu beli satu lot RALS, itu ibarat beli 100 lembar ATM penuh saldo, dan dapat toko bajunya gratis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Total aset mereka naik tipis 1,3% ke Rp4,96 triliun. Tapi sabar dulu, jangan langsung bilang “tumbuh”. Karena kalau dipretelin, sebagian besar pertumbuhan ini bukan karena mereka buka cabang baru atau jualan baju lebih banyak, tapi karena deposito dan surat berharga jangka pendek. Aset tetap malah stagnan. Kayaknya toko-tokonya lebih sering dipensiunkan ketimbang direnovasi. Nah, dari total aset ini, liabilitasnya cuma 27,8%. Itu berarti Ramayana lebih jago ngumpulin duit ketimbang negara yang utangnya udah gila-gilaan. Ekuitasnya Rp3,58 triliun, turun dikit karena mayoritas laba langsung dibagiin ke investor. Ini contoh perusahaan yang bilang: “Ngapain disimpan? Ambil aja semua dividen, saya nggak butuh uang sebanyak ini.”
Lalu pendapatannya? Jangan berharap ada ledakan macam Uniqlo atau H&M. Pendapatan cuma naik 0,6% YoY, alias kalau dibulatkan malah kayak nggak naik. Tapi sabar, di balik data flat ini ada cerita yang sedikit menyenangkan: pendapatan dari komisi konsinyasi naik 2,5%. Artinya, mereka makin malas nyetok barang sendiri, dan lebih senang ngasih space ke vendor buat titip jualan. Resiko nol, stok nggak numpuk, tapi dapet komisi. Jualan tanpa modal—sungguh cita-cita kapitalis sejati. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan ini yang keren: persediaan mereka ditekan sampai turun 18%. Udah gitu, piutang turun 50%. Uangnya langsung masuk kas, vendor dibayar belakangan. Hasilnya? CCC alias cash conversion cycle negatif 35 hari. Terjemahannya: “Saya udah pegang duit konsumen, tapi vendor belum saya bayar.” Kalau ini bukan definisi bisnis enak, saya gak tahu lagi apa. Ramayana basically jadi kayak koperasi simpan pinjam, tapi versi legal dan pakai AC.
Laba bersihnya naik 4,6% jadi Rp314 miliar. EPS naik lebih tinggi, 7,3%, karena saham yang beredar makin sedikit akibat buyback. Mereka bukan cuma bagi dividen Rp50 per lembar, tapi juga beli kembali saham mereka sendiri di pasar. Jadi buat kamu yang beli RALS hari ini, kamu disayang. Kamu dapet potongan saham lebih banyak dari kue laba, plus dibayarin dividen yang gede banget. Dividend payout? 94%. Jadi dari setiap Rp1 yang mereka hasilkan, Rp0,94 langsung dilempar ke pemegang saham. Ini bukan perusahaan growth. Ini mesin ATM.
Arus kas operasi mereka naik 19,3% ke Rp776 miliar. Dan karena mereka nggak gila-gilaan bangun toko baru, capex-nya santai—cuma Rp193 miliar. Sisanya jadi free cash flow Rp583 miliar, alias 21% dari pendapatan. Ya, kamu nggak salah baca. Dari setiap Rp100 mereka jualan, Rp21 langsung berubah jadi kas bersih. Kalau semua toko baju bisa kayak gini, mungkin Paman Toto udah pensiun dini. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang kita masuk ke valuasi. PBV? 0,7x. Artinya pasar bilang: “Saya gak percaya sama nilai buku kamu. Saya mau beli dengan diskon 30% aja.” PER-nya 7,9x. P/FCF-nya? 4,3x. Dan kalau kamu hitung enterprise value—ingat, mereka punya kas lebih gede dari market cap—maka EV/EBIT sekitar 1,3x, dan EV/FCF bahkan 0,6x. Dengan kata lain: pasar sedang bilang, “Saya rela beli perusahaan ini hanya dengan harga separuh dari uang tunai yang ada di neraca.” Bahkan perusahaan bodong pun kadang dihargai lebih tinggi.
Sekarang masuk ke margin. GPM 50,5% stabil, OPM naik ke 9,3%, NPM naik ke 11,4%. Free cash flow margin? Naik ke 21,1%. Semua naik. Tapi karena penjualannya flat, ini kayak orang tua yang bilang ke anaknya, “Kamu nggak perlu naik kelas asal kamu bisa hidup hemat.” Dan Ramayana sukses jadi murid paling hemat di kelas ritel.
ROE 8,8%, ROA 6,3%, ROIC sekitar 7,8% (kalau dibuang kas-nya, bisa naik ke 8,7%). Sayangnya, WACC mereka ada di kisaran 11% karena investor masih pengen imbal hasil dua digit dari saham ritel Indonesia. Jadi ya, ROIC < WACC. Artinya, secara teori akademis, mereka "destructive to shareholder value." Tapi jujur aja, siapa yang peduli? Kalau kamu dibayarin dividen 14% setahun, kamu bakal bilang, “Hancurin aja, asal duitnya masuk rekening.”
Oh iya, berdasarkan segmen operasi, mayoritas pendapatan datang dari wilayah Jawa-Bali-NTT. Tahun 2024, wilayah ini menyumbang Rp2 triliun atau 73% dari total revenue. Yang paling banyak dibeli? Baju dan aksesoris. Segmen barang swalayan malah stagnan. Artinya, kekuatan Ramayana bukan di jualan sabun atau beras, tapi di diskon kaus Rp19.900 dan celana chino buy 1 get 1. Dan dari sisi profitabilitas segmen, wilayah Jawa tetap jadi lumbung utama. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi? Kayaknya lebih banyak ongkos listrik daripada laba. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, laporan keuangan RALS 2024 ini kayak orang kaya yang hidup minimalis. Duitnya bejibun, belanjanya irit, penghasilannya flat, tapi cash flow-nya deras dan stabil. Gak ada utang bank, gak ada krisis likuiditas, semua serba konservatif. Satu-satunya kritik rasional cuma satu: duitnya kebanyakan. Kalau manajemen sedikit lebih agresif—buka toko di lokasi strategis, investasi digital, atau paling nggak akuisisi sesuatu yang berfaedah—mungkin ROIC bisa naik di atas WACC. Tapi selama ini belum terjadi, kita tetap akan lihat RALS sebagai toko diskon yang sahamnya juga sedang didiskon oleh market.
Dan mungkin, buat investor yang doyan dividen dan gak terlalu butuh cerita pertumbuhan, RALS itu pilihan paling anti-stres di BEI. Duitnya banyak, harganya murah, dan tiap tahun kamu dikasih bonus dari sisa uang belanja yang gak dipakai. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10