imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ERAA Apakah Bergantung Pada iPhone 16?

Pertanyaan salah satu user Stockbit yang sudah saya jawab di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) di tahun 2024 bisa dibilang mengejutkan. Di saat banyak orang mengira pertumbuhan akan melambat—terutama karena pelarangan penjualan iPhone 16 oleh pemerintah di kuartal IV 2024—ternyata ERAA tetap mampu mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 8,55%, dari Rp60,14 Triliun menjadi Rp65,28 Triliun. Dan yang menarik, pertumbuhan ini justru tidak digerakkan oleh produk Apple, melainkan dari lini bisnis lainnya yang mulai bersinar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita lihat dari laporan keuangan, kontribusi Apple terhadap penjualan malah turun, dari 40,98% di tahun 2023 menjadi 36,22% di 2024. Nilai pembelian dari Apple juga turun 4,07% menjadi Rp23,64 Triliun. Ini jelas menunjukkan efek dari larangan penjualan iPhone 16 yang berlangsung sepanjang Q4 2024. Namun di sisi lain, pembelian dari Samsung justru naik 6,04% menjadi Rp10,09 Triliun, dengan kontribusi penjualan yang stabil di kisaran 15,45%. Ini menunjukkan bahwa saat Apple tersandung regulasi, Samsung dan produk Android lainnya mengambil alih pangsa pasar.

Sementara ponsel memang tetap menjadi penyumbang utama revenue dengan porsi 80%, justru segmen aksesori dan produk lainnya-lah yang mencuri perhatian. Segmen ini mencetak pertumbuhan revenue sebesar +22,96% menjadi Rp8,54 Triliun, dan menyumbang hampir 28% dari total gross profit. Margin kotor segmen ini mencapai 23,7%, jauh lebih tinggi dibanding margin ponsel yang hanya 9,4%. Artinya, meskipun volumenya lebih kecil, segmen ini lebih menguntungkan secara proporsional. Ini bisa mencakup smartwatch, earbuds, wearable lifestyle gadget, bahkan produk IoT yang sedang tren.

Secara geografis, pertumbuhan ERAA juga menunjukkan pergeseran yang signifikan. Penjualan di Wilayah Tengah (Jabodetabek, Kalimantan, Singapura, Malaysia) tumbuh 17,34% menjadi Rp39,07 Triliun, dan Wilayah Timur (Sulawesi, Bali, NTT, dll) tumbuh 16,28%. Di sisi lain, penjualan di Wilayah Barat (Sumatera dan Jawa luar Jabodetabek) justru turun 7,82%. Ini menunjukkan bahwa ekspansi ERAA ke daerah-daerah luar Jawa dan bahkan pasar luar negeri berjalan cukup baik, mengkompensasi penurunan dari daerah yang sebelumnya dominan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi efisiensi operasional, ERAA juga menunjukkan kinerja yang solid. Days Sales Outstanding (DSO) turun menjadi 6,09 hari, yang berarti piutang lebih cepat tertagih. Days Inventory (DI) memang naik ke 44,86 hari, mencerminkan stok yang lebih banyak—kemungkinan antisipasi terhadap distribusi ponsel non-Apple atau penumpukan barang karena shifting strategi. Tapi Payable Period (PP) hanya 24,35 hari, artinya mereka cukup cepat bayar ke vendor. Dengan komposisi ini, Cash Conversion Cycle (CCC) ada di 26,60 hari, yang tergolong efisien untuk bisnis ritel teknologi besar. Perputaran uangnya cepat, dan itu penting saat cashflow jadi raja.

Kinerja margin juga membaik secara menyeluruh. Gross Profit Margin (GPM) naik ke 11,15% dari sebelumnya 10,72%. Operating Profit Margin (OPM) naik ke 3,27%, dan Net Profit Margin (NPM) ke 1,72%. Free Cash Flow Margin juga ikut naik ke 2,25%. Ini semua sinyal bahwa ERAA tidak hanya naik revenue-nya, tapi juga lebih efisien secara operasional dan lebih menghasilkan uang tunai dari laba.

Dan ini makin dikonfirmasi dari sisi arus kas. Cash flow dari operasi naik 36,17% jadi Rp2,24 Triliun, dan Free Cash Flow tembus Rp1,47 Triliun, naik 52,2% dari tahun lalu. Jadi bisa dibilang, laba ERAA bukan laba akrual doang, tapi benar-benar dibackup oleh cash yang masuk ke kas perusahaan. Tidak ada laba revaluasi, tidak ada extraordinary gain, dan tidak ada penjualan aset besar-besaran. Bersih dan realistis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Terakhir, dari sisi return, ERAA mencetak ROIC sebesar 17,01%, jauh mengalahkan WACC 11,39%. ROE naik ke 12,36%, ROA ke 5,14%, dan ROCE ke 10,84%. Dengan kinerja begini, valuasinya malah masih rendah: PER cuma 5,93x, PBV 0,68x, dan P/FCF di 4,2x. Bahkan dengan iPhone 16 kena banned, ERAA tetap solid dan berhasil nyari cuan dari sumber lain. Bisa dibilang, mereka udah nggak lagi cuma ‘toko iPhone’, tapi perusahaan teknologi ritel yang operasionalnya makin terdiversifikasi dan scalable.

ERAA tetap bisa tumbuh meski kehilangan senjata utamanya di kuartal terakhir. Mereka berhasil mendiversifikasi pendapatan, mempercepat siklus kas, menjaga margin, dan menghasilkan laba yang benar-benar nyata. Kalau ini bukan sinyal perusahaan adaptif dan efisien, lalu apa? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BSBK $BREN

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy