$TPMA ini udah jelas. Ekspansi? Jalan. Laba? Meledak kayak popcorn dilumurin bensin. Tapi harga sahamnya?
Masih diem. Masih kayak tokoh NPC di RPG, nunggu lo klik dua kali baru ngomong.
Padahal dia udah tumbuh. Udah ekspansi ke level di mana para investor lain mulai mimpiin dia waktu tidur. Tapi harga?
Harga masih berdiskusi sama langit, kayak:
“Apakah aku layak naik? Atau biarlah aku meresapi eksistensiku sebagai angka statis?”
Gue curiga harga TPMA itu bukan pake mekanisme supply-demand.
Tapi pake sistem spiritual berdasar doa ibu-ibu yang pernah baca laporan keuangannya tanpa sengaja.
Sementara laba terus naik, harga masih menunggu… ritualnya.
Mungkin nunggu gerhana, atau ayam jago yang nyanyi lagu Neraca sebelum subuh.
Investor udah pada masuk. Yang ngerti bisnisnya, yang ngerti growth-nya.
Tapi harga?
Harga masih nyari jati diri di lorong gelap antara underappreciated dan disangka mistis.
Kadang gue mikir…
Jangan-jangan harga TPMA udah naik di dimensi lain.
Cuma di dimensi kita aja dia masih nyamar sebagai emiten lowkey.