DIVIDEN SEBAGAI JAMINAN RISIKO
================================
Selamat malam sobat crash,
Pasar modal kita sedang tidak baik-baik saja, kata banyak orang. IHSG turun signifikan sebulan terakhir, krisis di depan mata, kata orang lainnya.
Di sisi lain, dengan turunnya harga saham banyak emiten dengan fundamental bisnis yang proven, saya melihat peluang yang tidak bisa datang dua kali.
Misalnya $BMRI yang baru saja umumkan dividen dengan yield mencapai 10%. Seingat saya ini yield terbesar beberapa tahun terakhir. Bukan, bukan karena kenaikan laba yang luar biasa atau kebijakan Payout Ratio yang dinaikkan. Secara umum, ini karena harga sahamnya sudah turun sangat signifikan sehingga DPR yang normal menjadi DY yang menarik.
Tentu saja BMRI tidak akan sendiri. Dengan koreksi harga masif di banyak emiten, banyak yang diproyeksikan berikan DY yang atraktif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Karena setelah rilis LK Tahunan, kinerja emiten ini tidak seburuk anjloknya harga - beberapa bahkan memiliki kinerja Q4 yang sangat baik.
Misalnya taksi BIRD yang diperkirakan akan bagi dividen dengan yield mencapai 6,5% di harga saat ini. Lalu ada $IPCM di 9%. $TOTL di 7,3%.
Bahkan DY HMSP yang kinerjanya (terus) turun saya perkirakan mencapai 12%. Semuanya karena harga sudah turun lebih curam dibanding penurunan kinerjanya.
Apa arti nilai dividen ini saat market bersentimen negatif? Setidaknya, selama kita tidak jual sahamnya, maka dividen akan tetap masuk ke rekening investor. Jadi, Anda dapat menganggap bahwa sekalipun harga saham turun, dividen dapat mengompensasi risiko penurunan harga tersebut.
Lho kalau harganya terus turun gimana? Kembali cek kinerja. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, emiten yang saya sebut di atas, misalnya, berkinerja sangat baik di Q4 maupun FY 2024 (kecuali HMSP). Pendapatan dividen pada umumnya dihitung dari tahun buku yang baru berakhir (dalam hal ini 2024), jadi nilai dividen relatif sudah dikunci.
Perhatikan juga ratio fundamental lain seperti PBV dan PER. Dengan harga yang semakin turun maka kita bukan hanya dapat DY yang lebih baik, tapi juga PBV dan PER yang aman (dengan asumsi kinerjanya stagnan, apalagi meningkat).
Jadi selama Anda terus memantau kinerjanya, dan kemudian terbukti tetap baik, tak perlu terlalu takut akan turunnya IHSG. Fokus saja pada kinerja bisnis yang menjadi fundamental dari saham yang Anda miliki.
Salam,
DYOR