⛏️ PERLUAS ARMADA PERALATAN BERAT, $DEWA SIAP BOUNCE BACK?
PT Darma Henwa Tbk (DEWA), kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia, sedang menjalani babak baru dalam perjalanan bisnisnya.
Didirikan pada 8 Oktober 1991, DEWA telah berkembang menjadi perusahaan dengan portofolio layanan komprehensif di industri pertambangan batubara dan mineral.
Setelah akuisisi mayoritas saham oleh Henry Walker Group Ltd pada 1996, DEWA semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor ini.
DEWA menawarkan beragam layanan pertambangan, mulai dari persiapan lahan, pengelolaan tanah pucuk, pengeboran dan peledakan, pengupasan overburden, ekstraksi batubara, hingga pengangkutan dan pengapalan batubara.
Perusahaan ini juga mengerjakan proyek infrastruktur pertambangan seperti pembangunan jalan dan jembatan, instalasi pabrik pengolahan mineral, pekerjaan tanah, dan pengeboran eksplorasi.
Dengan keahlian yang mumpuni, DEWA telah menjadi mitra terpercaya bagi perusahaan pertambangan besar di Indonesia.
Pada tahun fiskal 2024, DEWA memulai transformasi besar dengan pergantian manajemen pada Juni 2024.
Langkah ini diikuti dengan pengamanan pinjaman sindikasi senilai Rp2,6 triliun dari BCA pada Juli 2024, yang digunakan untuk pembelian peralatan berat dan refinancing utang dengan suku bunga lebih rendah (9% vs sebelumnya 18%).
Selain itu, DEWA melakukan restrukturisasi dengan menerbitkan 18,8 miliar saham baru melalui Non-Preemptive Rights (NPR) pada Februari 2025, yang mengkonversi utang Rp1,4 triliun menjadi ekuitas.
Investor baru seperti MTN, ATP, dan AMM kini memegang 46% saham, sementara kepemilikan BUMI turun menjadi 15,5%.
DEWA berencana meningkatkan kapasitas kerja internal dengan memperluas armada peralatan berat.
Sebelumnya, hanya 40 juta bank cubic meters (Mbcm) pekerjaan di KPC yang ditangani secara internal, sementara 108 Mbcm disubkontrakkan.
Dengan pembelian peralatan baru, kapasitas internal akan meningkat menjadi 60 Mbcm pada 2025, dan targetnya mencapai 90 Mbcm pada akhir 2025.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan margin operasional melalui efisiensi biaya.
DEWA juga memiliki konsesi tambang tembaga dan emas di Aceh (GMR) yang sedang dalam fase eksplorasi.
Meskipun menjanjikan dengan potensi cadangan tembaga 0,29% dan emas 0,48g/t, lokasinya yang berdekatan dengan hutan lindung bisa menjadi tantangan.
Aset ini sebelumnya dimiliki oleh BUMI melalui Bumi Resources Investment (BRI).
Dengan transformasi yang sedang berjalan, DEWA menunjukkan komitmennya untuk menjadi perusahaan yang lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan di industri pertambangan.
$BBCA $BBRI
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger. Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2