imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

HARGA WAJAR BBCA dan cara sederhana menghitungnya

Bos2 BCA & BRI harusnya gak perlu komentar terkait INFLUENCER SAHAM. Fokus saja pada mempromosikan kinerja dan kualitas2 bisnis yg dimiliki; pada peluang2 masa depan yang berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan fundamental yang kuat.

Kalo memang perusahaannya mampu memberikan investment return yg disukai oleh investor publik, publik juga akan tertarik menggenggam sahamnya kok. Terkait fund asing yang seringkali mempengaruhi volatilitas harga, tentunya mereka juga ada yg pandai berhitung. Kalo masuk hitungan dan mereka "berinvestasi" dengan jumlah banyak, harga sahamnya juga akan naik dengan sendirinya. Dan kalau memang ada yang profit-taking dan harganya turun, pasti ada investor lain yang mau beli. Tentunya, sekali lagi, dengan harga yang

Perhitungan yg kayak gimana?

$BBCA bisa gak kasih dividen yang melebihi suku bunga deposito bank umum yg dijamin LPS* 3.4% net? Untuk bank BPR lebih tinggi lagi: 5.4% net! Gak usah pusing net loss karena modalnya dijamin utuh.

$BBRI bisa gak memaparkan ke publik suatu nilai lindung terhadap modal investor publik yang di investasikan ke perusahaannya?

Misalnya pak James membeli saham BBCA, berharap return dari dividen sebagai "uang tunggu" berinvestasi.
25 Maret 2024. BBCA memutuskan dividen Rp227.5/lembar dengan harga cum date Rp10075.
21 November 2024. BBCA memutuskan dividen Rp50/lembar.
Maka sepanjang tahun 2024, Pak James telah mendapatkan Rp277.5/lembar di harga Rp10075; setara dengan return 2.7% ๐Ÿ‘ˆ oke?

Jika dibandingkan parkir dana deposito di bank KBMI III seperti Bank Permata-nya $BNLI, pada Maret 2024 dengan tenor 12 bulan akan mendapatkan bunga 3.2%-4% net! ๐Ÿ‘ˆ oke?

Kemudian per hari ini, pak James membandingkan ke dua peluang di atas:
1. Harga saham BBCA sebelum RUPS 12 Maret 2025 adalah Rp8925. Modal investasi floating loss -11% dikurangi return dividen +2.7% = net loss -8.3%
2. Seandainya deposito Permata menghasilkan net gain +3.2%-4%.

Dari sini aja pak James sudah merasa beli BBCA di harga yg kemahalan, karena returnnya tidak lebih bagus daripada investasi yg very low risk (deposito).

๐Ÿ’Ž Maka muncul the million dollar question, "berapa sih harga wajarnya saham BBCA, sehingga bisa setara dengan bunga deposito Permata di 3.2%-4% net?

Jika sepanjang 2024 BBCA membagi dividen Rp277.5/lembar, tinggal dibagi saja dengan suku bunga deposito Permata 3.2%-4%. Dapat donk harga wajarnya Rp8675/lembar ๐Ÿ‘ˆ sampai sini sudah ngerti?

Tapi harga ini kan mencerminkan harga wajar yang didasari dividen sepanjang tahun 2024. Dividen tahun 2024 salah satu dasarnya dari Laba perusahaan tahun 2023 (seringkali interim dianggap bonus dividen untuk laba tahun berjalan, jadi kalo mau ubah aturan berhitungnya, silahkan saja). Maka pak James harus melakukan proyeksi harga wajar untuk tahun 2025 yang didasari laba tahun 2024. Sebut aja the billion dollar question haha! ๐Ÿ’Ž

Jika laba 2023 sebesar Rp48.6 T mampu menghasilkan dividen untuk investor sebesar Rp277.5/lembar di tahun 2024,

maka dengan laba 2024 sebesar Rp54.8 T sewajarnya mampu menghasilkan dividen berapa duit?

Pertama pak James hitung pertumbuhan laba 2023-2024.
Cara cepatnya ๐Ÿ‘‰ (54.8T dibagi 48.6T) - 1 = 0.1275 atau sama dengan 12.75% ๐Ÿ“ˆ Note: Gak usah terlalu presisi karena hasil akhirnya cuman berupa estimasi kasar.

Berikutnya, tambahkan pertumbuhan laba 12.75% ๐Ÿ“ˆ ke besaran dividen sepanjang 2024 sebesar Rp277.5 = Rp312.88/lembar untuk tahun 2025.

Terakhir, Rp312.88/lembar dibagi suku bunga deposito Permata 3.2%-4%**. Dapat deh proyeksi harga wajar saham BBCA untuk tahun 2025 adalah Rp7825-Rp9780/lembar ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿ‘ˆ ๐Ÿ˜Ž masuk akal gak perhitungannya pak James?

Note: Untuk versi umumnya, dividen Full Year kan = dividen Final yg dibagikan tahun ini + dividen interim yg dibagikan tahun lalu. Maka perhitungan harga wajarnya seperti ini:
STEP 1: Hitung pertumbuhan Laba 2023-2024 & Dividend Full Year 2023-2024
Dividen Full Year untuk Laba 2023 = Rp227.5 + Rp42.5 = Rp270/lembar.
Proyeksi Dividen Full Year untuk Laba 2024 seharusnya = Rp270 + 12.75% = Rp304.4/lembar. Dikurangi dengan interim Rp50 = Rp254.4/lembar. Kenyataannya minggu lalu hanya bagi dividen final Rp250/lembar pada tanggal 20 Maret 2025. Sedikit di bawah pertumbuhan Laba 12.75% ya... ada apa tuh? ๐Ÿ˜

STEP 2: Hitung harga wajarnya berdasarkan suku bunga deposito. Saya sukanya pakai versi LPS.
Dividen Full Year 2024 = Rp250 + Rp50 = Rp300/lembar.
Rp300 dibagi 3.2%-4% = Rp7500-Rp9375/lembar ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿ‘ˆ ๐Ÿ˜Ž

KESIMPULANNYA
BBCA di harga per hari ini postingan ditulis dan sempat menyentuh Rp7600 - sudah masuk harga wajar rentang bawah. Jadi wajar saja perusahaan sekelas BCA sahamnya turun, karena memang selama ini overvalued. Ketika momentum negatifnya datang, mulai deh di revaluasi oleh para opportunist dan changcuters. eh, sangkuters hehehe

Ini bukan rekom beli yah. Momentum makronya negatif terhadap banking. Kalo mau cicil beli untuk investasi silahkan saja, toh BBCA selalu dihargai premium kan kalo ekonomi balik ekspansi?

Anyway, dulu saya mikir, dan kamu mungkin juga kepikiran:
๐Ÿ—ฃ๏ธ Kalo gitu mendingan saya deposito aja donk. Di harga wajarnya BBCA, bisa dapat return yg sama di deposito Permata tanpa risiko capital loss? Tidur pun nyenyak..
๐Ÿ˜† Oh ya betul. Tapi ada beberapa pertimbangan yg menjadikan saham itu jauh lebih menarik, bahkan ketika harga wajarnya sudah tercapai.

to be continued ya.. oyasumi

* https://cutt.ly/drpovTQc
** Suku bunga deposito per Maret 2025 masih sama dengan per Maret 2024. https://cutt.ly/HrpovTg9

Read more...
2013-2025 Stockbit ยทAboutยทContactHelpยทHouse RulesยทTermsยทPrivacy