"EVERY TIDE HAS ITS EBB AND FLOW"

Strategi trading tidak sama di berbagai musim, hindari menggunakan teori trend following saat market $IHSG bearish. Tekhnik trend following cocok digunakan saat masa bullish, dimana kita fokus mencari ombak yg memiliki volome besar, dengan tujuan menghasilkan cashflow yg cepat (meskipun itu sedikit tapi sering) dengan metode scalping.

Saat musim bearish dan sideways, alih2 trend following, kamu bisa gunakan beberapa tekhnik ini ;

1. Mean Reversion Trading

Berasumsi bahwa harga saham yang terlalu jauh dari nilai wajarnya (baik naik atau turun) akan kembali ke rata-rata jangka panjangnya.

Trader mencari saham yang terlalu mahal (overbought) untuk dijual atau terlalu murah (oversold) untuk dibeli.

Indikator yang sering digunakan: Bollinger Bands, RSI, dan Moving Average.


2. Contrarian Trading

Mirip dengan mean reversion, tetapi lebih fokus melawan tren pasar yang sedang berlangsung.

Jika mayoritas membeli karena tren naik, contrarian akan menjual karena percaya harga akan turun kembali.

Jika trend following mencari saham yang naik dengan volume tinggi, maka mean reversion dan contrarian trading lebih fokus pada saham yang menyimpang dari rata-rata dan berpotensi berbalik arah.

"Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful."


Kita ambil contoh emiten $DIVA, bahkan dalam jangka 3 tahun terakhir trend saham ini bearish, namun dengan menggunakan tekhnik contrarian trading, tetap bisa exit cuan.

DYOR 馃

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy