imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KAQI: Saham Kaki-kaki yang Bikin Dompet Pincang

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

KAQI IPO tanggal 10 Maret 2025 di harga Rp118 per lembar. Hari ini, 23 Maret 2025, baru lewat dua minggu, harganya sudah nyender di Rp50. Turun 57%. Cepet banget, kayak mobil ngebut di tol tapi rem blong. Pertanyaannya ini kecelakaan murni atau memang settingan? Nah, jawabannya agak tricky, karena secara dokumen resmi, semuanya tampak sah, rapi, legal. Tapi kalau lihat ke belakang, banyak IPO di Indonesia yang secara legal juga tampak sah, tapi hasil akhirnya mirip, nyungsep dan bikin investor nyangkut kayak ranjau. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lihat struktur sahamnya deh. Sebelum IPO, 99,9995% saham dikuasai satu entitas: PT Tahtra Kertajaya Indonesia. Setelah IPO, publik cuma dapat 21,68%. Sisanya? Masih dikuasai pemegang lama. Lalu tiba-tiba mereka IPO dan buka harga di Rp118. Market langsung bertanya dalam hati: ini mau cari mitra atau exit strategy? Karena bentuknya mirip banget sama pola klasik IPO exit lewat pasar perdana. Tapi sayangnya, kita gak bisa menuduh. Karena di prospektus gak ada tulisan “PSP akan jual saham via nominee dan proxy.” Meski praktik begitu di pasar kita? Waduh, itu mah udah kayak rahasia umum, semua tahu, tapi pura-pura gak lihat. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa menuduh KAQI itu exit strategy karena hal tersebut tidak disebutkan secara eksplisit di prospektus.

Duit IPO yang mereka kumpulkan sekitar Rp53,1 Miliar. Buat apa? Sekitar Rp20 Miliar dipakai beli lahan 1.940m² di Bona Indah Jakarta Selatan. Alias harga lahan Rp10 juta per meter persegi. Mahal? Ya... lumayan. Tapi bisa aja wajar, kan Jakarta Selatan. Sisanya buat buka 5 cabang baru dan kasih pinjaman ke anak usaha. Lah, dari Rp53 Miliar, Rp9,08 Miliar dipinjamkan ke anak perusahaan buat “operasional” dan “pembelian sparepart.” Gak transparan siapa vendor, gak jelas nanti pengembaliannya gimana. Dan anak usahanya ada 9. Banyak banget. Jangan-jangan besok pagi bangun-bangun udah ada 10. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa menuduh.

Sekarang cek kinerjanya. Revenue 2023 tembus Rp50 Miliar, naik 655% dari Rp6,61 Miliar tahun sebelumnya. Tapi jangan lupa, itu karena baru dikonsolidasiin sama anak-anak perusahaannya. Jadi ini kayak orang mendadak terlihat tinggi karena naik kursi. Laba bersihnya? Cuma Rp1,05 Miliar. Net Profit Margin-nya 2,12%. Itu artinya dari setiap Rp100 yang masuk, untungnya cuma Rp2. Dan ini udah versi yang ditulis dalam prospektus. Bayangkan versi realitanya.

ROE? 2,06%. ROA? 1,62%. GPM-nya sih katanya 77%, tapi ya percuma kalau akhirnya cuma sisa dua persen di bawah. Ini seperti jualan nasi uduk harga premium tapi yang makan cuma tukang parkir. Sahamnya juga dijanjikan sebagai saham syariah. Tapi kayaknya bukan karena faktor syariah yang bikin investor adem. Banyak investor yang sekarang adem karena portofolio beku. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

UW nya siapa? RHB. Penjamin emisi dengan full commitment. Tapi anehnya, hari pertama gagal ARA lock. Biasanya kalau ada niat ngangkat, itu hari pertama udah disulap limit up. Tapi ini enggak. Jadi entah bandarnya emang kere, atau emang gak ada niat goreng. Bisa jadi dua-duanya. Dan kalau dilihat dari performa harga sekarang yang tinggal Rp50, ini bukan koreksi teknikal. Ini lebih ke pamer jurus salto bebas.

Tapi balik lagi, secara hukum, semua IPO ini kelihatan sah karena sudah dapat izin OJK dan BEI. Saham dilepas ke publik lewat e-IPO. Investor masuk juga sukarela. Gak ada yang todong pakai pistol. Prospektus jelas ditulis “tidak menjanjikan keuntungan.” Tapi entah kenapa, tetap banyak investor yang berharap KAQI bakal jadi $BREN $CUAN jilid dua. Padahal dari awal, ini KAQI bukan cerita unicorn. Ini bengkel kaki-kaki yang sekarang bikin investor kehilangan keseimbangan.

Apakah KAQI merampok duit investor? Gak bisa bilang begitu. Belum ada bukti hukum, belum ada laporan bohong dari manajemen, belum ada pelanggaran di laporan keuangan. Tapi indikasi praktik exit strategy lewat IPO dengan pembagian publik kecil, valuasi tinggi, dan langsung longsor di market—itu semua sudah terlalu sering terjadi di bursa. Jadi bukan KAQI doang. KAQI hanya satu dari sekian banyak contoh saham yang memperlihatkan bahwa IPO bukan soal prospek, tapi soal siapa yang megang kendali dan seberapa kuat nyetir arah harga.

Dan selama itu semua sah secara dokumen, ya fair play. Investor harus paham bahwa ikut IPO bukan beli tiket cuan. Itu beli tiket ke permainan yang dikendalikan oleh pemain besar. Kalau kamu gak kenal bandarnya, ya siap-siap jadi penonton. Atau lebih buruk: jadi korban iklan manis yang ujung-ujungnya cuma jual mimpi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau masih yakin, bisa keep buy and hold. Kalau ndak yakin, sell. Belajar bertanggung jawab atas keputusan yang sudah diambil. Riset mendalam tentang perusahaan yang mau dibeli kalau memang mau investasi.

Tinggal ingat saja siapa direktur dan komisaris KAQI dan UW nya. Jadi kalau di masa depan ada yang IPO lagi dengan cara yang sama, sudah tahu harus ngapain.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy