[%OjNL%] 
jadi intinya
copounding itu
hanyalah kenyataan tak terbantahkan di atas kertas
yang menjadi dongeng mimpi di realitas

[%iIFE%] [%BXhE%]

@stevewinarto 
jadi intinya
copounding itu
hanyalah kenyataan tak terbantahkan di atas kertas
yang menjadi dongeng mimpi di realitas

$IHSG $BTC

RAJA YANG DUNGU

Managemen emiten manapun boleh memasang target setinggi langit. Namanya saja target. Tidak musti dan tidak wajib tercapai, atau bahkan terlampaui toh? 

Yang akhir2 ini sedang ramai misalnya, managemen $WIFI menargetkan 40 juta household dalam 5 tahun ke depan, dimana saat ini pelanggan mereka baru mencapai 160 ribu rumah tangga. Sah2 saja. Walaupun targetnya terkesan bombastis, bukan berarti ini tidak bisa terwujud.

160 ribu ke 40juta pelanggan dalam 5 tahun itu pertumbuhan CAGR nya 200% lebih. Fantastis memang. Kalaupun tercapainya ternyata bukan 5th melainkan 10th, CAGR pertumbuhan 10th masih di angka 72%. Angka yang spektakuler. Mengalahkan NVDA yang CAGR net profit 10 tahunnya di 50%.

Daripada berdebat soal apakah mungkin ini tercapai atau tidak, saya ingin menceritakan 1 kisah dan 1 wejangan.

Kisah tentang $RAJA yang dungu.

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di Negeri India hidup seorang raja yang sangat menyukai permainan catur. Sang raja sering mengadakan turnamen pertandingan catur yang diikuti oleh ratusan peserta, di mana pemenang turnamen kemudian bisa bertanding catur langsung dengan sang raja.

Dan jika ia bisa mengalahkan sang raja, maka ia akan memperoleh hadiah emas permata. Namun setelah bertahun-tahun, tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan sang raja dalam pertandingan catur.

Hingga suatu hari, raja mendengar bahwa ada seorang petapa yang sangat bijaksana yang tinggal di suatu desa, yang sangat hebat dalam bermain catur namun tidak pernah ikut turnamen.

Raja mengutus pengawal kerajaan untuk mengundang sang petapa ke istana. Sang raja kemudian bertanya, ‘Wahai petapa, apakah benar engkau pandai dalam bermain catur?’ Petapa menjawab, ‘Tidak, Yang Mulia. Itu hanyalah cerita orang-orang di desa. Hamba hanyalah seorang petapa dan hamba tidak pandai bermain catur.’
Melihat ekspresi sang petapa yang sangat tenang dalam menjawab, raja justru jadi penasaran, dan kemudian berkata, ‘Begini saja, aku akan memberikan apa pun yang engkau inginkan, lebih dari sekadar emas permata, asalkan engkau bisa mengalahkanku dalam pertandingan catur.’
Sang Petapa menjawab, ‘Baiklah, jika itu Yang Mulia inginkan, hamba akan bertanding catur dengan Yang Mulia. Jika hamba menang, hamba minta hadiah sejumlah  beras untuk hamba bawa pulang.’
Sang raja tertawa, ‘Beras? Hanya beras saja? Baiklah, seberapa banyak yang engkau inginkan?’ ‘Tidak banyak, Yang Mulia. Cukup satu butir beras untuk satu kotak catur ini, lalu jumlahnya dikalikan dua untuk kotak-kotak berikutnya, hingga ke-enam puluh empat kotak catur ini terisi beras semuanya.’

Sang raja mengernyitkan dahi, ‘Berapa butir beras? Jangan bercanda! Engkau yakin tidak menginginkan hadiah yang lain?’
Sang petapa menggeleng, ‘Hamba hanyalah seorang petapa, sejumlah beras sudah cukup memenuhi seluruh kebutuhan hamba’.

‘Kalau begitu baiklah, mari kita mulai pertandingannya’.
 Dan ternyata Sang raja kalah dalam pertandingan catur tersebut.
Tanpa basa-basi, ia memerintahkan pengawal agar mengambil sekarung beras, dan ia sendiri kemudian mulai meletakkan beras tersebut di kotak-kotak catur, butir demi butir.
 Pada kotak pertama ia meletakkan satu butir. Pada kotak kedua, dua butir, kotak ketiga, empat butir, kotak keempat, delapan butir….

Hingga pada kotak ke-sepuluh, sang raja harus meletakkan lebih dari lima ratus butir beras, tepatnya 512 butir, hanya dalam satu kotak. Agar tidak tumpah, beras tersebut kemudian dipindahkan ke wadah yang sudah disiapkan, namun sang raja dibantu oleh pembantunya terus meletakkan butiran beras di kota-kotak selanjutnya…..

Dan pada kotak ke-dua puluh, sang raja terhenyak. Ia harus meletakkan lebih dari 500.000 butir beras dalam kotak tersebut, atau setara dengan kurang lebih 12,5 kilogram beras, dan terus berlipat dua di setiap kotak selanjutnya, hingga akhirnya sekarung beras disiapkan habis semuanya.

Sang raja kemudian memerintahkan pembantunya agar mengambil lagi beberapa karung beras dari gudang.
Pada kotak ketiga puluh, sang raja harus meletakkan 12,5 ton beras dalam satu kotak, dan para pembantu kerajaan tanpa henti bolak balik ke gudang untuk mengambil berkarung-karung beras.
Dan pada kotak keempat puluh, sang raja harus meletakkan 12.500 ton beras dalam satu kotak, dan alhasil tak lama kemudia seluruh stok beras di gudang istana habis seluruhnya, padahal masih terdapat belasan kotak catur lagi yang belum terisi!

Sang raja akhirnya menyadari bahwa, bahkan jika ia menyerahkan seluruh beras yang tersedia di kerajaannya dan juga yang tersedia di kerajaan-kerajaan tetangga, ia tetap tidak bisa membayar hadiah yang sudah dijanjikan kepada sang petapa.

Raja yang sungguh2 dungu, karena dia menyepelekan eksponen/compounding. 

That’s the power of COMPOUNDING!

Compounding efeknya DAHSYAT dan LUAR BIASA

TAPI…..

Trees don’t grow to sky.

Ini sudah hukum alam.

Tidak ada 1 pun perusahaan yg bisa mengcompound returnnya 100% selama 64 tahun (papan catur) apalagi perpetual (selamanya).

 Jangankan 100%. Perusahaan yg bisa mempertahankan pertumbuhan 20% secara perpetual saja mustahil. Again, growth has its limit.

“Ada koh compounder yang bisa cetak return 20% CAGR 30th spt $SMSM”

Ada! Tapi apakah ini perpetual? Apakah ini bisa sustainable hingga selamanya? Semakin lama, growth akan semakin mengecil seiring maturenya perusahaan. Again, tidak ada yang bisa melawan hukum alam dan cycle. Life cycle.

Kalau memang ada perusahaan yang bisa compounding 100% setiap tahun selama 10 tahun berturut2 saja, maka dengan PER 1000 saja, perusahaan seperti itu MASIH MURAH.

Bayangkan saja, tahun ini PE 1000, tahun depan 500, lalu 250, 125, 62, 31, 15, 7, 4, 2.

Perusahaan tersebut mempunyai forward PE (10th kemudian) di angka 2x.

Tetapi pertanyaannya: siapa yang bisa mempredik/memperkiraan kinerja perusahaan itu bakal 100% CAGR 10th?

Dan kalau anda sudah mengaku “menemukan” calon naga tsb, seberapa yakin anda bertaruh dana di emiten tsb?

Pada akhirnya, semua akan kembali ke 1 hal yang paling mendasar. 1 hal yang WAJIB dimiliki oleh semua orang (trader, investor, dll) di bursa, yaitu:

Akal sehat.

Selamat ngabuburit dan menunggu berbuka puasa.