[%VilS%] 
data point ini ada nggak bang ?

[%pYJK%] [%uOpl%]

@YansenDoang 
data point ini ada nggak bang ?

$IHSG $BTC

Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1 2025 dan seterusnya ? 
Apakah anjloknya $IHSG saat ini karena memang ekonomi seburuk itu ?

Beberapa poin dalam statement dari dua pejabat penting pemegang kendali fiskal dan moneter di negeri ini, bisa menjadi gambaran positif.

................................
- Menteri Keuangan Sri Mulyani

Dalam konferensi pers Hasil Lelang SUN pada 18 Maret 2025
https://youtu.be/wAMXCDXiQdQ?si=ZVupkXMENNn7gq3H
Menkeu menyatakan optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 3 indikator berikut, yakni :

Konsumsi, Investasi, dan Ekspor

1. Di sisi konsumsi, deflasi yang terjadi pada awal tahun 2025 justru menggambarkan harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat, sehingga mendukung daya beli tetap terjaga.

Kebijakan pemerintah yang memberikan diskon tarif PLN, diskon tiket pesawat dan tarif tol, serta upaya pengendalian harga pangan, menjadi faktor utama deflasi ini.

Jadi, deflasi bukan pertanda buruknya daya beli. Komponen inti tetap mengalami inflasi yang terkendali.

2. Dari sisi investasi, PMI (indeks manufaktur) Indonesia naik semakin kuat di zona ekspansif (di atas 50), dari semula berada di zona kontraksi.

3. Dari sisi ekspor tumbuh solid di Feb 2025, neraca perdagangan surplus tebal, dan berhasil bertahan surplus 58 bulan berturut-turut.

Capaian ekspor dan surplus neraca perdagangan ini dipandang baik, di tengah saling balas tarif dan pembatasan perdagangan antar negara.

..............................
- Gubernur BI Perry Warjiyo

Dalam tanya jawab dengan wartawan setelah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada 19 Maret 2025
https://www.youtube.com/live/NYXR5a8fMnA?si=yoLoPWXin6rRgatK

Gubernur BI menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup baik, tercermin dari :

1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
2. Inflasi yang rendah
3. Defisit neraca pembayaran yang rendah
4. Imbal hasil aset keuangan yang menarik

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ada di kisaran 4,7% sampai 5,5% pada Q1 hingga akhir 2025, didorong oleh :

1. Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap bagus (di atas 100 berarti optimis), ditopang oleh kondisi saat ini dan ekspektasi yang bagus.
Walaupun ada sedikit penurunan di Februari, tapi tidak signifikan dan masih lebih optimis dari tahun lalu.
2. PMI (indeks manufaktur) yang ekspansif.
3. Panen raya hasil pertanian di Q1 2025.
4. Kebijakan pemberian THR di Q1 2025.

................................
Baik dari sisi fiskal maupun moneter, pejabat masih menunjukkan optimisme pertumbuhan dan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik.

Data ekonomi makro penting Indonesia yang mendukung di tengah 'hawa' yang kurang enak :

1. Inflasi IHK Jan 2025 0,76% yoy, lalu Feb 2025 jadi deflasi -0,09% yoy.
Namun komponen inti Jan 2025 tetap inflasi 2,36% yoy, dan meningkat di Feb 2025 jadi 2,48% yoy.
Deflasi IHK tapi komponen inti justru inflasi, mengindikasikan daya beli dan konsumsi tidak seburuk itu ✔️

2. PMI manufaktur Indonesia menurut S&P Global Jan 2025 sebesar 51,9 kemudian di Feb 2025 naik signifikan jadi 53,6.
Aktivitas manufaktur justru makin ekspansif ✔️

3. Cadangan devisa Indonesia Jan 2025 mencapai rekor tertinggi sepanjang masa USD 156,1 miliar.
Walaupun di Feb 2025 turun jadi USD 154,5 miliar, namun posisi ini masih tetap tinggi dan hanya kalah dari Jan 2025 dan Des 2024 ➖

4. Penjualan sepeda motor turun -5,98% yoy pada Jan 2025, dan membaik di Feb 2025 dengan tumbuh +4,04% yoy.
Secara kumulatif, Jan-Feb 2025 penjualan motor masih turun -0,85% ctc. Namun ada peluang peningkatan di Maret ➖

5. Penjualan mobil turun -11,3% yoy pada Jan 2025, dan membaik di Feb 2025 dengan tumbuh +2,2% yoy.
Walaupun ada indikasi pemulihan, tapi masih lambat, sehingga secara kumulatif Jan-Feb 2025 penjualan mobil masih turun -4,31% ctc ❌

6. Indeks Keyakinan Konsumen pada Feb 2025 sebesar 126,4, konsumen masih kuat optimismenya, walaupun turun sedikit dari Jan 2025 yang sebesar 127,2.
Tapi masih lebih tinggi dari Feb 2024 tahun lalu yang sebesar 123,1 ✔️

7. Penjualan eceran (retail sales) tumbuh +0,5% yoy pada Jan 2025, namun terkontraksi -0,5% yoy pada Feb 2025.
Tergolong anomali lemah di periode awal tahun, saat momen Ramadan dan jelang lebaran.
Walaupun masih mencatatkan pertumbuhan mtm ataupun yoy, serta ada potensi pemulihan di Maret ❌

8. Ekspor Feb 2025 tumbuh +14,05% yoy, melanjutkan pertumbuhan Jan 2025 +4,56% yoy ✔️
Neraca perdagangan Jan 2025 surplus USD 3,49 miliar, Feb 2025 surplus USD 3,12 miliar.
Total surplus 2 bulan mencapai USD 6,61 miliar, naik hingga USD 3,78 miliar atau 133,57% ctc dari Jan-Feb 2024 ✔️

9. Uang beredar M2 tumbuh +5,7% yoy pada Feb 2025, melanjutkan pertumbuhan +5,5% yoy pada Jan 2025 ✔️

10. Pertumbuhan kredit +10,3% yoy pada Feb 2025, melanjutkan pertumbuhan Jan 2025 +10,27% yoy.
Tapi masih lebih rendah dari target BI di kisaran 11% sampai 13% ➖

11. Pendapatan Negara turun -20,8% yoy pada 2M25, walaupun Maret diharapkan ada peningkatan.
Defisit APBN mencapai Rp -31,2 triliun pada 2M25 atau -0,13% dari PDB, memburuk dari 2M24 yang justru surplus +0,11% dari PDB.
Tapi defisit ini masih dalam target defisit -2,5% dari PDB ❌

12. Harga pangan pokok cenderung stabil selama Ramadan dan jelang lebaran ini, bisa cek Panel Harga Bapanas ✔️

......................................
Jadi memang ada beberapa poin yang mengkhawatirkan, tapi dapat disimpulkan bahwa kondisi yang terjadi tidaklah seburuk itu 🤔

$BBCA $BMRI