imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IPO $FORE Good Or Bad?

Request dari salah satu member Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 yang mau ikut IPO FORE https://stockbit.com/post/13223345

FORE menggandeng PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini. Kedua sekuritas ini mengambil peran full commitment, artinya mereka akan menjamin seluruh saham yang ditawarkan dan siap menanggung sisa saham yang tidak terjual. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Riwayat UW Henan ini pernah IPO kan SOFA MGLV LFLO CUAN KBAG NICL $RATU.

Sedangkan CC pernah IPO kan AMMN PGEO BELI ARCI CMNT MTEL NCKL BUKA CMRY $AVIA CNMA GOTO AMOR

PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) akhirnya resmi melantai di bursa dengan harga IPO di kisaran Rp160–Rp202 per saham. Dengan valuasi ini, perusahaan bisa meraup dana segar hingga Rp379,76 miliar. Katanya, duit ini bakal dipakai buat ekspansi gerai, belanja bahan baku, dan bayar sewa. Tapi kalau lihat lebih dalam, FORE ini sebenarnya bisnis yang lagi ngebut kencang banget, sampai-sampai ada beberapa hal yang bikin penasaran: pertumbuhan revenue gila-gilaan, profit yang baru mulai muncul, arus kas yang solid tapi CCC makin lama, dan transaksi dengan pihak berelasi yang patut diperhatikan.

Kalau soal revenue, FORE memang ngeri. Tahun 2021 mereka masih di angka Rp107,37 miliar, lalu meledak ke Rp286,71 miliar di 2022, naik lagi ke Rp482,07 miliar di 2023, dan sekarang Q3 2024 sudah tembus Rp727,37 miliar. Lompatan +577% dalam tiga tahun ini bikin FORE kelihatan seperti bisnis yang nggak ada matinya. Tapi, jangan buru-buru tepuk tangan dulu, karena biaya produksinya juga ikut naik. COGS mereka naik 147,2% YoY, terutama karena bahan baku dan kemasan makin mahal. Untungnya, gross profit margin (GPM) masih kuat di 61,4%, artinya mereka bisa jaga keuntungan dari tiap penjualan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalahnya, revenue besar nggak selalu berarti bisnisnya sehat. Laba bersih memang sudah positif, dari yang tadinya rugi Rp33,80 miliar di 2021, lalu makin dalam di 2022 dengan rugi Rp59,93 miliar, dan akhirnya untung tipis Rp1,15 miliar di 2023. Sekarang di Q3 2024, laba bersih sudah Rp42,34 miliar. Bagus? Tentu. Tapi kalau dibandingkan dengan revenue Rp727,37 miliar, net profit margin (NPM) mereka cuma 5,8%. Artinya, dari setiap Rp100 yang mereka jual, laba bersihnya cuma Rp5,80. Kalau ada kenaikan harga bahan baku sedikit aja, margin ini bisa langsung terkikis.

Yang bikin menarik, arus kas operasional (CFO) mereka malah naik drastis. Dari Rp73,68 miliar di 2023 ke Rp140,69 miliar di Q3 2024. Free Cash Flow (FCF) juga udah balik positif di Rp37,66 miliar. Ini artinya, laba yang mereka hasilkan bukan cuma angka di kertas, tapi benar-benar didukung oleh kas yang masuk. Tapi, di sisi lain, Cash Conversion Cycle (CCC) malah memburuk dari 8 hari (2022) jadi 37 hari (2024). Kok bisa? Jawabannya ada di stok barang yang makin lama disimpan (+36,8 hari), piutang yang makin lama ditagih (+21,5 hari), dan utang ke supplier yang makin cepat dibayar (dari 29 hari jadi 21,3 hari). Artinya, FORE makin lama dapet duitnya, tapi makin cepat bayar kewajibannya. Ini bikin modal kerja mereka makin berat.

Lalu, ada yang menarik soal hubungan FORE dengan pihak-pihak berelasi. PT Otten Coffee Indonesia adalah pemasok utama bahan baku dan peralatan, dengan transaksi Rp11,37 miliar dan utang usaha Rp1,01 miliar. Ada juga Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL), pemegang saham utama yang juga memberi pinjaman berbunga Rp23,55 miliar ke FORE. Nah, pertanyaannya: kalau mereka bisa dapat dana IPO ratusan miliar, kenapa utang ke FHPL ini nggak langsung dilunasi? Ini jadi tanda tanya apakah ada kepentingan tertentu di balik struktur keuangan FORE. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi manajemen, FORE dikendalikan oleh orang-orang yang udah lama main di dunia startup dan investasi. Willson Cuaca (Komisaris Utama) adalah UBO dari FHPL, pemegang saham pengendali. Vico Lomar (Direktur Utama) juga terlibat dalam transaksi pinjaman pihak berelasi. Jadi, kalau ada yang bilang FORE bisa berjalan tanpa pengaruh pemegang saham utama, ya mungkin perlu dicek lagi.

Nah, gimana kalau dibandingkan antara WACC (Weighted Average Cost of Capital) dengan ROIC (Return on Invested Capital)? Ini penting, karena kalau ROIC lebih tinggi dari WACC, artinya perusahaan bisa menciptakan nilai tambah dari modal yang mereka pakai. WACC FORE ada di 9,01%, sementara ROIC (Annualized 2024) melonjak ke 18,43%. Ini seolah-olah berita bagus banget, karena artinya bisnis mereka menghasilkan pengembalian modal yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Tapi masalahnya, kok bisa ROIC naik dari 1% ke 18% dalam setahun? Jawabannya ada di laba operasional yang naik 1920,7% dalam setahun, sementara modal investasinya cuma naik 12,4%. Ini anomali. Bisa jadi efek dari ekspansi besar-besaran atau ada faktor akuntansi yang bikin angka terlihat lebih bagus dari kenyataan. Entahlah, saya pun tak tahu.

Dari segi jumlah gerai dan karyawan, ekspansi mereka juga nggak main-main. Jumlah karyawan naik dari 115 orang di 2021 jadi 254 karyawan tetap di Q3 2024. Rata-rata transaksi per gerai juga naik, dari 88 transaksi per hari (2021) jadi 242 transaksi per hari di 2024. Jadi dari sisi operasional, ada pertumbuhan yang solid. Tapi tetap harus diperhatikan, biaya pemasaran mereka sangat besar, mencapai 83,7% dari total SGA. Ini pertanyaan penting: apakah bisnis ini benar-benar tumbuh organik atau hanya karena bakar uang di iklan?

Sekarang, bagaimana dengan dana IPO? FORE bilang semua duitnya buat ekspansi gerai, modal kerja, dan penguatan infrastruktur. Sejauh ini, nggak ada indikasi dana IPO bakal mengalir ke pemegang saham utama secara langsung. Tapi karena FORE masih punya utang berbunga ke FHPL, selalu ada kemungkinan dana ini akan secara tidak langsung menguntungkan pemegang saham pengendali. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi, apakah FORE ini layak diincar?

Kalau dilihat dari pertumbuhan revenue, laba bersih yang mulai stabil, dan arus kas yang kuat, FORE punya prospek menarik. Mereka juga udah mencapai skala bisnis yang lebih solid dibanding beberapa tahun lalu. Tapi di sisi lain, ketergantungan mereka pada pihak berelasi, biaya pemasaran yang sangat tinggi, dan CCC yang makin panjang harus jadi perhatian investor. Kalau ekspansi ini benar-benar menghasilkan revenue yang sustain, maka prospek mereka oke. Tapi kalau pertumbuhan mulai melambat, biaya akan mulai terasa berat, dan itu bisa jadi awal dari masalah.

Singkatnya, FORE ini bisa jadi Starbucks versi lokal, atau bisa juga jadi satu lagi brand kopi yang naik daun sebentar, lalu tenggelam karena nggak bisa sustain tanpa bakar uang.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy