How I survive from 19 Sep 2024 until 18 Mar 2025 (at least until 18 Mar 2025)
(untuk kenangan dan dokumentasi pribadi, bukan pamer)

Jika ingin skip, intinya hal tersebut dikarenakan :
- Terima kasih untuk $EXCL dan FREN, walaupun saya sempat kecewa karena harga tender offernya hampir sama dengan harga ketika rencana merger resmi diumumkan, tapi ternyata kalian berfungsi sebagai peluru ketika IHSG perosotan
- Terima kasih untuk $BKSL, yang sudah memberikan antusiasme dan price action yang positif karena keluar dari FCA (walaupun saya keluarnya kecepatan)
- Terima kasih kepada saham kesayangan dan terbesar saya, NISP yang jujurly tidak bergerak kemana-mana selama 1,5 tahun terakhir. Ketika saham lain perosotan, Anda hanya ngesot sedikit kemudian berbaring tidur gak gerak.

Per tulisan ini dibuat, $IHSG sudah longsor dari titik tertinggi 7905,39 (19 September 2024) sampai 6223,39 (18 Maret 2025). Turun 1682 poin atau 21,28%. (saya tidak ukur angka persisnya portofolio saya naik/turun berapa, karena saya biasanya ngukurnya sejak awal tahun.)

Jika kita ukur YTD 2025 (per closing 31 Desember 2024) IHSG sudah turun 856,51 poin atau -12,09%. YTD 2025 ini, portofolio saya masih bertahan di +0,67%, suatu hal yang luar biasa menurut saya. Bahkan saya masih ada reserve cash puteran RDN saya (walaupun sudah menipis).

Let's start the story.
1. Portofolio 30 September 2024 (IHSG = 7527,93)
NISP 36,52% (bobot)
EXCL 13,73%
INDF 13,52%
Cash 12,05%
TSPC 8,75%
BDMN 6,23%
TUGU 4,3%
FREN 3,24%
SMRA 1,67%
Ya, saya sudah menyimpan cash pada September 2024. Lebih tepatnya, saya sudah mulai menyimpan cash sejak Agustus 2024. Alasannya adalah saya tidak tahu mau beli saham apa selain EXCL dan FREN. Waktu itu, saya sangat rajin mengakumulasi EXCL dan FREN karena isu Merger yang santer terdengar ketika itu.
Selain itu, ada alasan personal mengapa saya menyisihkan cash : Ada anggota keluarga saya yang sedang sakit dan waktu itu aliran kas lancar keluarga sudah menipis. Cash 12,05% yang ada di data tersebut masih TIDAK TERMASUK peluru saya diluar RDN. Cash itu hanya saya masukkan ke reksadana di sekuritas saya.

2. Portfolio 31 Oktober 2024 (IHSG = 7574,02)
NISP = 36,57% (bobot)
EXCL = 16,68%
INDF = 14,49%
Cash = 12,09%
TUGU = 8,35%
TSPC = 5,98%
FREN = 3,22%
SMRA = 1,6%
BKSL = 1,02%
Aktivitas saya pada bulan Oktober ini :
- Tetap rajin mengakumulasi EXCL untuk antisipasi merger sehingga presentase saya bertambah
- Mengurangi kepemilkan TSPC, karena saya antisipasi Laporan Q3 ada forex loss
- Menjual BDMN, karena ketika itu saya mengira bank ini hanya menang murah saja (tapi jujurly, BDMN memang murah dan saya masuk lagi di 2025)
- Menambah kepemilikan TUGU. Mungkin bisa lihat post saya terdahulu kenapa saya merasa TUGU sangat sangat overcheap overmurah gak masuk akal (apalagi harga per tulisan ini dibuat ada di 975)
- This is the real deal. Saya masuk ke BKSL. Jujur saya waktu itu masuk karena sentimen Genting. Saya antisipasi kalau Q3 BKSL bagus, tapi ternyata perkiraan Revenue Genting baru diakui di Q4 2024 / Q1 2025. Jujur saya sempat kecewa karena Q3 Genting jelek dan harganya sempat turun ke bawah

3. Portfolio 30 November 2024 (IHSG = 7114,27)
NISP = 36,54% (bobot)
Cash = 17,09%
EXCL = 16,94%
TUGU = 12,88%
INDF = 6,48%
TSPC = 5,84%
FREN = 3,07%
BKSL = 1,18%
Aktivitas saya pada bulan November ini :
- Saya mulai trimming position saya di INDF (jujur saya lupa ini saya lakukan ketika LK Q3 yang bombastis bagus sudah keluar atau belum). Tapi intinya saya cut posisi saya karena saya merasa bobot saya terlalu berat untuk INDF yang hutangnya jumbo. Selain itu, USD/IDR sudah merangkak naik, yang membuat INDF pasti akan mengalami Forex Loss di Q4
- Saya sempat jual SMRA (saya lupa kenapa. Tapi ini tidak material karena porsi SMRA saya kecil. Toh saya masuk lagi di bulan berikutnya)
- Cash yang saya dapat dari cut INDF, saya akumulasikan TUGU dan raise cash

4. Portfolio 31 Desember 2024 (IHSG = 7079,9)
NISP = 36,3% (bobot)
EXCL = 18,3%
Cash = 16,28%
TUGU = 15,23%
TSPC = 7,39%
FREN = 2,71%
BKSL = 1,75%
SMRA = 1,21%
BDMN = 0,82%
Aktivitas saya pada bulan Desember ini :
- Saya clear position INDF. Dollar sudah naik kembali. Cash yang saya dapat saya alokasikan ke saham lain.
- Saya tetap akumulasi EXCL. Dan jujurly saya sangat kecewa ketika melihat pengumuman rencana mergernya. Harga Tender Offer mirip mirip dengan harga ketika itu. Padahal rencananya saya lepas semua kepemilikan ketika Tender Offer. Tetapi oleh karena itu disini saya MEMUTUSKAN UNTUK HOLD HINGGA MERGER terjadi. Kekecewaan dan keputusan ini yang membuat saya bisa bertahan di IHSG (akan dijelaskan nanti)
- Saya tetap akumulasi TUGU. Saya juga buyback SMRA + BDMN. Ketika itu nama LKH sudah muncul di Top 20 shareholder BDMN
- Saya menambah kepemilikan di BKSL. Jika kalian yang mengikuti bacotan saya di BKSL, saya sempat tracking harga per hari BKSL hingga keluar FCA. Nah itu sudah saya lakukan sejak momen ini hehe.

5. Portfolio 31 Januari 2025 (IHSG = 7109,2)
NISP = 36,29% (bobot)
TUGU = 14,71%
BKSL = 13,45%
Cash = 11,03%
TSPC = 8,87%
EXCL = 8,59%
FREN = 2,91%
XXXX = 1,29%
SMRA = 1,12%
PRDA = 0,93%
BDMN = 0,8%
SMCB = 0,01%
Aktivitas saya pada bulan Januari ini :
- Jika Anda perhatikan, porsi cash (reksadana) saya menurun. Benar. Anggota keluarga saya yang saya sebutkan meninggal. Saya sangat sedih. But life must go on. Sudah tidak ada beban kesehatan kembali. Saya putuskan untuk membelanjakan cash saya yang awalnya saya antisipasi untuk biaya pengobatan.
- Porsi EXCL saya berkurang drastis. Saya sangat kecewa dengan harga tender offer EXCL dan FREN yang tidak tinggi. Jadi saya rasa percuma untuk hold EXCL terlalu banyak, mending dialokasikan ke saham lain saja.
- Dan saham terbesar yang saya akumulasi adalah : BKSL. Saya waktu itu mengasumsikan jika akhir Januari BKSL akan keluar FCA. Tetapi ternyata evaluasi FCA hanya dilaksanakan 3 bulan sekali, dan yang terdekat adalah akhir Februari. Jujur, saya agak kecewa karena salah prediksi. Saya takut pada bulan Februari BKSL dibawa turun ke 50 dan gak jadi FCA. Memang sih, ketika meleset masih ada revenue Genting. Tetapi tetap saja, saya kecewa
- Saya juga mulai cicil beli TSPC, saya antisipasi Q4 2024 dan Q1 2025 ini TSPC mengalami Forex Gain. Saya juga berharap downtrading di sektor konsumer semakin masif dan TSPC ketiban duren.
- Saya akumulasi XXXX (sebuah emiten yang saya tidak mau sebutkan namanya karena saya takut terbang duluan kalau thesis saya benar)
- Saya akumulasi PRDA sedikit karena sentimen Monkeypox. Saya akumulasi juga SMCB. Tetapi rasanya 2 ini diabaikan saja karena tidak material
- Dan untuk informasi saja, kinerja portofolio saya di bulan Januari ini kalah dibandingkan IHSG YTD.

6. Portfolio 28 Februari 2025 (IHSG = 6270,6)
NISP = 31,24% (bobot)
BKSL = 21,61%
TUGU = 18,96%
TSPC = 9,7%
Cash = 6,12%
INKP = 5,7%
XXXX = 3,31%
FREN = 2,54%
SMRA = 0,82%
SMCB = 0,01%
Aktivitas saya pada bulan Februari ini :
- Yak IHSG sudah mulai longsor. Mengalami penurunan sebesar -11,8% selama bulan Februari.
- EXCL saya jual habis untuk belanja. Saya yang tadi awalnya kecewa karena tender offer EXCL, jadinya merasa bersyukur. Mengapa? Karena sudah ada kepastian merger, walaupun IHSG crash pun harga EXCL dan FREN tetap terjaga di situ situ saja. Jadi, EXCL dan FREN saya sebenarnya berlaku sebagai Cash. Walaupun harga tidak bergerak kemana-mana, setidaknya EXCL dan FREN mencegah penurunan portofolio saya dan dapat bertindak sebagai peluru jika saya perlukan.
- Cash saya berkurang, dan mostly saya belikan BKSL + TSPC (sedikit). Saya benar benar gambling di BKSL pada bulan Februari ini. Dan untungnya beneran keluar FCA di akhir bulan.
- Saya jujur ketika hari terakhir perdagangan top up cash di RDN sebesar kurang lebih 10% di luar cash RDN. (lihat porsi saya di NISP. Saya tidak jual sedikitpun, tapi porsi NISP menyusut 10% lebih karena harga NISP turun dan saya inject cash kurang lebih 10%).
Tekanan MSCI, JP Morgan, dan bule bule lain benar benar membuat IHSG tertekan di 28 Februari. BMRI, BBRI, INKP, dll benar benar dihajar. Menunggu pencairan reksadana menurut saya terlalu lama. Karena inject cash ini, dompet saya benar benar kering kerontang. Saya takut menghadapi 1 Maret jika IHSG dibawa turun. Apalagi BKSL lepas FCA di momen yang kurang enak (ketika FCA, turun maks 10%. Lepas FCA, turun maks 35%. BKSL ketika itu berada di harga 70, bisa di bawa turun ke 50 lagi langsung. Average BKSL saya ada di sekitar 60)
- Oh iya, saya tetap mengakumulasi XXXX sedikit

7. Portfolio 18 Maret 2025 (IHSG = 6223,39)
NISP = 36,48% (bobot)
TUGU = 24,71%
TSPC = 14,52%
BMRI = 9,05%
ASRI = 4,3%
XXXX = 3,8%
BBCA = 2,57%
INKP = 2,43%
ASGR = 1,09%
FREN = 0,79%
Cash = 0,25%
SMCB = 0,01%
Aktivitas saya pada bulan Maret ini :
- Pada 1 Maret 2025, saya langsung lepas BKSL di harga sekitar 70. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk saya benar benar lepas BKSL. Bid tipis dan harga sempat di bawa turun ke 67, membuat saya benar benar hati hati ketika menjual BKSL (dan saya KECEWA karena besoknya BKSL sempat ke 89 :(((. Tapi mau bagaimana lagi, kondisi dompet saya benar benar kering kerontang.
- Ketika saya lepas BKSL di 1 Maret, kondisi cash saya SANGAT MELIMPAH RUAH. Saya langsung tarik seluruh hasil penjualan BKSL dari RDN. Mengapa tidak saya keep di RDN? Karena saya takut tangan saya gatel untuk beli saham lagi, disaat waktu itu kondisi dompet saya sekali lagi benar benar kering kerontang.
- Seiring berjalannya waktu, saya keluar dari INKP di harga sekitar 5300 (sebelumnya saya average 5100). Saya juga memutuskan untuk keluar sebagian besar FREN di 23. Karena saya merasa ini adalah opportunity untuk beli saham ketika IHSG anjlok.
- Cash yang saya dapatkan, akhirnya saya top up TUGU sedikit, top up TSPC, dan saya belikan BMRI sekitar 4,5%, ASRI 4,3%, dan ASGR 1,09%.
- 18 Mar 2025 trading HALT. Cash yang saya tarik di tanggal 1 Maret 2025, sebagian besar saya masukkan kembali. 4,5% BMRI, 2,57% BBCA, dan 2,43% INKP adalah hasil pembelian saya di dekat" trading halt.
- Sekarang, saya masih ada cash ex tarikan 1 Maret 2025. Selain itu saya juga masih bisa top up di luar itu karena saya baru ingat ada Obligasi yang bisa dicairkan (jadi sebenarnya kalau saya ingat ada obligasi ini, saya gak akan jual BKSL di harga 70).

Anyway, to sum up :
- - Terima kasih untuk EXCL dan FREN, walaupun saya sempat kecewa karena harga tender offernya hampir sama dengan harga ketika rencana merger resmi diumumkan, tapi ternyata kalian berfungsi sebagai peluru ketika IHSG perosotan
- Terima kasih untuk BKSL, yang sudah memberikan antusiasme dan price action yang positif karena keluar dari FCA (walaupun saya keluarnya kecepatan)
- Terima kasih kepada saham kesayangan dan terbesar saya, NISP yang jujurly tidak bergerak kemana-mana selama 1,5 tahun terakhir. Ketika saham lain perosotan, Anda hanya ngesot sedikit kemudian berbaring tidur gak gerak.

as of today (18 Mar 2025), I survive.
Untuk hari bursa berikutnya, semoga saya juga masih bisa survive.

Lampiran : Chart of Portofolio Return dari Mirae Sekuritas untuk 4 dari 8 account kelolaan.
Account terakhir kinerja minus paling banyak karena tidak ada BKSL sama sekai

Read more...

1/4

testestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy