$ADRO
Analis JP MORGAN SEKURITAS (BK) memperkirakan :
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dapat mencetak laba bersih sebesar US$ 645 juta pada 2025 ini, kemudian meningkat menjadi US$ 795 juta pada 2028, dengan aluminium sebagai pendorong utama sebesar 51%.
Setelah pemisahan (spin-off) unit batu bara termal melalui PT Adaro Andalan Indonesia Tbk ($AADI), Alamtri yang dahulu bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk kini mengalihkan fokus bisnisnya ke batu bara metalurgi dan hilirisasi aluminium via PT Adaro Minerals Indonesia Tbk ($ADMR), serta jasa pertambangan melalui PT Saptaindra Sejati (SIS).
Selain itu, ADRO masih mempertahankan kepemilikan 15 persen di AADI, serta 84 persen saham di PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
"Smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun diperkirakan menyumbang pendapatan sebesar US$ 957 juta pada 2026 dan US$ 1,6 miliar pada 2028, yang mencakup lebih dari setengah pendapatan konsolidasi."
Saat ini, ADMR dan SIS menjadi pilar utama Alamtri. Setelah spin-off, pendapatan emiten ADRO tersebut mencapai US$ 2 miliar pada 2024. Pendapatan ADRO didominasi oleh ADMR dengan kontribusi 55%. Sedangkan SIS menyumbang 41%.
ADMR membukukan pendapatan sebesar US$ 1,2 miliar atau meningkat 6,3% yoy. Pendapatan ADMR disokong oleh pertumbuhan volume yang kuat, meskipun harga jual rata-rata (average selling price/ASP) melemah.
Kemudian, pendapatan SIS melonjak menjadi US$ 849 juta berkat kinerja operasional yang solid pada kegiatan pemindahan lapisan tanah penutup, pengangkutan, dan jasa layanan peralatan.
"Kedua segmen tersebut menghasilkan laba yang stabil dengan margin lebih baik, seiring dengan pergeseran ADRO dari bisnis batu bara konvensional."
JP MORGAN SEKURITAS memulai kembali rekomendasi beli saham ADRO dengan target harga Rp 2.300. Target harga tersebut berdasarkan valuasi sum of the parts (SOTP). Estimasi P/E ADRO 2025 sebesar 13 kali dan P/B 0,8 kali.
Informasi tambahan :
"Dengan fondasi yang kuat dan uang kas sebesar USD23 miliar, JP MORGAN berpandangan ADRO berpotensi memberikan dividen yang menarik bagi pemegang saham. Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan 50 persen dari laba bersih tahun 2024 yang diproyeksikan sebesar USD900 juta, maka yield dividen bisa mencapai 10 persen ."