Rekap Saham Properti yang Sudah rilis LK Full Year 2024
Dari hasil rekap laporan keuangan Full Year 2024 per tanggal 17 Maret 2025 di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Dari 94 saham properti yang ada di IHSG, baru 10 saham yang merilis laporan keuangan full year 2024 per 17 Maret 2025. Artinya, 84 saham atau 89,4% masih belum rilis LK. Ini pertanda apa? Mungkin mereka masih sibuk menghitung angka biar kelihatan bagus di mata investor. Atau bisa juga mereka sengaja menunda karena tahu hasilnya bakal bikin shock. Yang jelas, kalau memang performanya bagus, kenapa harus ditunda? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari yang sudah rilis, $SMRA mencetak laba terbesar, sementara PPRO dan ATAP masih terjebak dalam zona merah. PANI mencatat pertumbuhan laba 131%, dan harga sahamnya sudah naik 124% dari titik terendah setahun terakhir. Ini angka yang mengesankan, tetapi di harga sekarang, valuasinya sudah tergolong premium. Sementara itu, SMRA mencetak kenaikan laba 79%, tetapi harga sahamnya baru naik 8,2%. Apakah ini tanda sahamnya masih undervalued, atau investor masih takut dengan beban utangnya?
Kalau bicara soal utang, SMRA juaranya dengan total utang mencapai 10 Triliun. Free cash flow-nya cuma 429 M, sedangkan cadangan kas 3,2 Triliun. Dengan kondisi ini, SMRA bisa dibilang bertumbuh dengan dorongan utang. Sebaliknya, $PANI punya posisi keuangan yang jauh lebih nyaman, dengan cadangan kas 4,2 Triliun dan utang bank hanya 768 M. Ini posisi kas yang bikin tenang, jauh dari tekanan likuiditas seperti yang dialami SMRA.
Berbeda dengan PANI dan SMRA yang masih solid, PPRO adalah contoh perusahaan properti yang masih sulit keluar dari tekanan finansial. Selain rugi, perusahaan ini juga punya masalah di piutang. PPRO butuh 2.591 hari atau hampir 7 tahun untuk menagih piutangnya. Dengan model bisnis seperti ini, likuiditas perusahaan bisa jadi masalah serius dalam jangka panjang.
Dari sisi valuasi, PANI memiliki PBV 8 dan PER 281, yang menunjukkan bahwa saham ini sudah cukup premium. SMRA lebih murah dengan PBV 0,59 dan PER 4,76, tetapi tetap perlu diingat bahwa utangnya sangat besar. JRPT tetap menjadi pilihan menarik bagi investor dividen, karena sudah 16 tahun berturut-turut membagikan dividen.
Investor asing tampaknya masih belum tertarik dengan sektor properti. SMRA dan CBDK sudah 6 hari berturut-turut di sell asing, sementara SMDM mengalami net sell asing selama 5 hari berturut-turut. Apakah ini tanda bahwa investor asing melihat risiko yang belum disadari oleh investor lokal? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kinerja penjualan properti juga menunjukkan perbedaan besar antar perusahaan. PPRO revenue growth-nya jeblok, marketing sales lemah, dan masih mencatat rugi. Menariknya, rugi bersihnya justru berkurang, kemungkinan karena ada pendapatan lain-lain yang bukan berasal dari operasional inti. Di sisi lain, $DMAS dan ATAP punya umur piutang 0 hari, karena setiap unit properti yang mereka jual langsung dibayar lunas. DMAS memiliki kas 1,7 Triliun, tetapi tidak membagikan dividen, yang membuat investor bertanya-tanya ke mana uang ini akan dialokasikan.
Perubahan jumlah investor juga menjadi perhatian. PANI mengalami lonjakan investor sebanyak 15 ribu orang dalam 3 bulan terakhir, naik 55%. Ini menandakan minat ritel yang besar, tetapi biasanya kenaikan jumlah investor ritel yang terlalu cepat juga bisa menjadi sinyal distribusi. DMAS dan PANI kini punya jumlah investor yang hampir sama, dengan 46 ribu vs 44 ribu investor. SMDM masih dalam tahap awal distribusi ke ritel, dengan jumlah investor baru sekitar 1.360 orang.
Sektor properti masih dalam kondisi yang beragam. PANI dan SMRA mencatat pertumbuhan laba yang solid, tetapi valuasi PANI sudah sangat mahal, sementara SMRA harus menghadapi beban utang besar. PPRO masih dalam tekanan dengan rugi besar dan piutang tak tertagih, sedangkan DMAS dan ATAP lebih sehat karena jualan properti langsung lunas. Investor asing masih cenderung menjauhi sektor ini, yang bisa menjadi sinyal bahwa mereka melihat risiko yang belum terlihat jelas oleh investor ritel. Dengan jumlah investor ritel di PANI naik signifikan, ini bisa jadi tanda bandar sedang dalam tahap distribusi saham ke ritel. Apakah bandar masih akan berbagi keuntungan, atau ini pertanda bahwa gelombang distribusi sudah dimulai? Waktunya melihat siapa yang bakal tetap bertahan dan siapa yang akhirnya terseret arus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
π₯ Skydrugz Rekap Saham Properti β 17 Maret 2025 π₯
π° Laba Naik Paling Gila
PANI π +131%, tapi harga sahamnya juga udah naik 124% dari titik terendah 1 Tahun.
SMRA π +79%, tapi harga saham baru naik 8,2%βinvestor masih ragu sama utangnya?
CBDK π΅ +59,8%, tapi valuasinya udah kelewat mahal, PBV 7,53 & PER 37,09.
π Saham yang Masih Rugi
PPRO π Revenue jeblok, rugi masih lanjut, tapi laba bersih tiba-tiba lebih bagus. Ada "laba ajaib" dari luar operasional?
ATAP π΅ Laba anjlok -1.395%, revenue juga turun -39,9%. Harga saham murah, tapi ada alasan kenapa murah.
ADCP π Laba turun 63,1%, revenue juga ikut longsor -53,9%.
π¦ Kas vs Utang: Siapa yang Masih Bisa Tidur Nyenyak?
PANI π Kas 4,2 Triliun, utang bank cuma 768 M. Udah siap perang jangka panjang.
SMRA π Utang 10 Triliun, free cash flow 429 M, kas 3,2 Triliun. Harus kerja ekstra buat bayar cicilan.
CBDK π€· Kas 3,4 Triliun, utang 3,4 Triliun. Masih seimbang, tapi nggak bisa santai juga.
PPRO π¨ Kas 52 M, utang 2,9 Triliun. Kalau ini rumah tangga, udah pasti kena tagihan debt collector tiap bulan.
π Piutang: Siapa yang Bisa Nagih Duit, Siapa yang Harus Sabar?
DMAS & ATAP π¦ Umur piutang 0 hari, artinya jualan properti langsung dibayar lunas. Aman banget.
PPRO β³ Umur piutang 2.591 hari (7 tahun!). Ini jual rumah atau sewa apartemen jangka panjang?
π Asing Ogah Pegang, Siapa yang Kena Sell Asing Terus?
SMRA & CBDK β 6 hari berturut-turut di sell asing.
SMDM β 5 hari berturut-turut di sell asing.
PANI π€ Kas besar, valuasi premium, tapi asing tetap belum masuk?
π₯ Perubahan Jumlah Investor: Ritel Masuk, Bandar Keluar?
PANI π +15.000 investor baru dalam 3 bulan (55% naik). Distribusi bandar?
DMAS π Investor berkurang 1.612 dalam 3 bulan, udah mulai ditinggal?
SMDM π Baru 1.360 investor, masih fresh, distribusi belum selesai.
π― Saham Dividen Lovers
JRPT π° Sudah bagi dividen selama 16 tahun berturut-turut, paling aman buat yang suka passive income.
DMAS π΅ Kas 1,7 Triliun, tapi nggak bagi dividen. Duitnya buat apa kalau nggak bagi pemegang saham?
PANI dan SMRA masih pemimpin laba, tapi PANI udah premium, sementara SMRA masih dihantui utang besar.
PPRO dan ATAP masih tenggelam dalam rugi, sementara DMAS dan ATAP bisa jual properti tanpa piutang.
Investor asing masih kabur dari sektor properti, sementara ritel makin banyak masuk ke PANI.
Banyak saham yang harga murah, tapi ternyata murah bukan berarti layak dibeli.
Sekarang tinggal lihat, mana yang bisa bertahan, mana yang bakal jadi korban distribusi.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10