$BBRI $BMRI $BBRI 

“Ale, katanya PT. GNI yang berlokasi di Marowali, Sulawesi Tengah, memangkas produksinya dan berpotensi tutup hingga bangkrut. Gimana sih ceritanya ? Koq, China begitu ?" tanya Aling (sahabat saya).

“Pemegang Saham 48% dari GNI adalah Jiangsu Delong Nickel Industry Co.  Itu termasuk PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS). Nah, Jiangsu Delong Nickel Industry Co., ini adalah SPV (Special Purpose Vehicle) dari Jiangsu Delong Group,“ kata saya.

“Untuk apa SPV itu ?" tanya Aling.

“Untuk  Risk Management dan strategi Jiangsu Delong meningkatkan Value sumber dayanya lewat kemitraan dengan Local," kata saya.

“Oh, I see," kata Aling.

“Jiagnsu memang "jago" dalam Trading nikel dan tembaga. Jadi, Motive mereka berinvestasi di Indonesia hanya untuk dapat pasokan atau Supply Guarantee bagi Market China dan Global. Dan lagi, karena mereka Pemegang Saham dan tekhnologi pada GNI, harga jelas lebih rendah dibandingkan beli nikel di Market,” kata saya.

“Duh, "mules perut" gua..,” kata Aling.

“Nah, darimana GNI dapatkan Modal ?" tanya Aling.

“Jiangsu suruh Mitra Local untuk pinjam ke Bank BUMN RI. Maklum, Mitra dia kan, Ring Istana. Gampang dapatkan Loan. USD 440 Juta atau Rp. 7,2 Triliun "mudah" aja masuk ke dalam Neraca,” kata saya.

“Jadi, secara tidak langsung resiko Hedging atas jatuhnya harga nikel yang tanggung adalah Bank Local (Bank BUMN RI) ?“ tanya Aling mengerutkan kening.

Saya senyum aja.

“Nah, ketika harga nikel jatuh di Pasar Dunia, Jiangsu bisa Surrender. "Ambil" aja Smelter itu (Smelter yg di RI). Dia sendiri udah untung berlipat selama sekian tahun mengelola Smelter dan Offtake nikel produksi GNI ?” lanjut Aling.

Saya senyum aja.

“Owner dari Jiangsu Group, kan Dai Guofang ?" kata aling.

Saya diam aja. Koq Aling tahu.

“Kelakuannya sama dengan lue, Hit and Run,” kata Aling mencibir.

Saya diam saja.

“Mentang-mentang "jago" Marketing, seenaknya kendalikan sumber daya orang dan ngakali orang bego. Belum lagi rusaknya lingkungan (di RI). Kan, kasihan Bank BUMN dapatin Kredit Macet ? Entar katanya, Danantara mau Bailout. Duh, Negara juga tekor,” lanjut Aling.

“Kenapa gua lagi disalahkan ?” tanya saya garuk-garuk kepala.

“Dai itu teman lue. Yuni bilang ke gua,“ kata Aling kencang.

Saya diam aja.. Gua kan pedagang. Kenal bisa sama siapa aja.. Mending gua diam aja daripada mulut Aling merepet terus. Salah dia, kenapa ngarepin gua berubah jadi pendeta ?

Sumber Link Facebook :

https://web.facebook.com/groups/1264303027019995/permalink/9338374829612734

Terima kasih sudah membaca.