$PRDA Full Year 2024: Gerai Nambah, Laba Naik Tipis
Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 tentang PRDA https://stockbit.com/post/13223345
PRDA tampaknya menjalankan bisnisnya dengan cukup baik di 2024, meskipun sedang ditimpa kabar kurang sedap dari anak salah satu foundernya. Total aset naik 4,88% menjadi Rp2,84 T, tapi yang lucu adalah aset lancarnya malah jeblok 17,44% ke Rp1,07 T. Ini bukan sekadar penurunan biasa, tapi karena deposito berjangka yang menyusut drastis 33,32%, dan kas ikut turun 18,63%. Sementara itu, aset tidak lancar malah tumbuh pesat 25,24%, didorong oleh investasi ke entitas asosiasi Rp75,87 M yang sebelumnya nol dan aset tak berwujud yang naik 27,23%. Bisa dibilang, PRDA lagi shifting strategi dari pegang banyak cash ke investasi jangka panjang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di sisi lain, liabilitas cuma naik tipis 2,30% menjadi Rp355,45 M, jadi utang perusahaan masih sangat terkendali. Yang agak menarik, liabilitas jangka pendek naik 6,68%, sementara yang jangka panjang malah turun 6,84%. Ekuitas masih dominan di 87,48% dari total aset, jadi posisi leverage-nya aman. Ini perusahaan yang nggak hobi utang banyak, jadi nggak ada drama debt trap di sini.
Pendapatan naik tipis 1,34% ke Rp2,25 T, tapi PRDA lumayan jago ngejaga efisiensi. COGS malah turun 0,34% ke Rp900,17 M, bikin margin laba kotor naik dari 59,35% ke 60,03%. Namun, ada yang ngeselin: beban usaha naik 3,31%, bikin laba usaha turun 2,59%. Untungnya, laba bersih masih naik 4,13% ke Rp270,04 M, berkat beban keuangan yang berhasil dipangkas 38,06%. Cuma yang bikin kening berkerut, beban lain-lain malah melonjak 547,71% ke Rp12,72 M. Ada apa ini? Tiba-tiba muncul beban ekstra yang cukup besar.
Nah, kalau kita cek arus kas operasi (CFO), naik 15,89% ke Rp476,65 M, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan laba bersih. Ini pertanda bahwa cash di perusahaan ngalir deras, bukan sekadar angka akuntansi doang. Yang lebih meyakinkan lagi, free cash flow (FCF) masih positif Rp263,87 M, jadi PRDA nggak perlu utang atau suntikan dana buat ekspansi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi operasional, COGS stabil, yang berarti perusahaan nggak kebobolan dari segi biaya produksi. Tapi SGA naik 3,31%, artinya ada kenaikan di beban pemasaran, gaji staf, dan sewa. Wajar sih, karena PRDA juga ekspansi, dari 295 cabang jadi 354 cabang dalam setahun. Ini menjelaskan kenapa cash berkurang tapi aset tetap dan aset tak berwujud naik.
PRDA ini kalau dilihat dari valuasinya, kelihatan murah banget. PBV cuma 0,95, alias kita bisa beli asetnya lebih murah dari nilai buku. PER juga cuma 8,75, lebih rendah dari rata-rata sektor kesehatan yang biasanya 10-20. Kalau ini diibaratkan beli bisnis laboratorium yang sudah berjalan, kita cuma perlu keluar uang Rp8,75 juta untuk dapet mesin uang yang bisa ngasih Rp1 juta per tahun. EV/EBIT 7,58 dan EV/FCF 8,63 juga menunjukkan kalau harga sahamnya dihargai cukup rendah dibanding laba operasional dan free cash flow-nya. Pokoknya dari segala sudut, ini kayak barang diskon di mall yang lagi cuci gudang.
Tapi ya, namanya diskon, kita harus cek dulu ini barang bagus atau diskon karena nggak laku? Dari laporan keuangan, PRDA ini punya cash flow operasi (CFO) Rp476,65 M, jauh lebih besar dari laba bersih Rp270,04 M. Artinya, ini perusahaan yang benar-benar menghasilkan uang tunai, bukan cuma laba akuntansi di atas kertas. Free cash flow juga positif Rp263,87 M, yang berarti mereka bisa tetap ekspansi tanpa perlu ngutang. Margin laba kotor juga naik ke 60,03%, artinya efisiensi tetap terjaga.
Tapi, ada beberapa hal yang bikin PRDA kelihatan kayak perusahaan yang nggak tahu mau tumbuh ke mana. Revenue naik tipis doang, cuma 1,34%, sementara beban operasional naik lebih cepat (SGA naik 3,31%), yang kalau dibiarkan bisa bikin margin makin tipis. Kas turun 18,63%, yang mungkin akibat ekspansi atau belanja aset IT, tapi tetap aja bikin orang mikir, ini belanja buat masa depan atau cuma buang-buang duit? Yang bikin agak serem, beban lain-lain naik 547,71%, dari Rp1,96 M ke Rp12,72 M. Ini bukan sekadar naik biasa, tapi kayak ada sesuatu yang tiba-tiba muncul dan makan biaya besar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi efisiensi modal, PRDA juga masih kurang optimal. ROIC berdasarkan laba bersih (NOPAT) cuma 8,27%, jauh di bawah WACC 12%, yang berarti perusahaan ini lebih banyak membakar nilai dibanding menciptakannya. Bahkan kalau dihitung pakai free cash flow, ROIC tetap cuma 9,31%, masih di bawah WACC. Satu-satunya angka yang bikin PRDA kelihatan bagus adalah ROIC berbasis CFO 16,81%, yang berarti mereka cukup efisien dalam menghasilkan uang tunai dari operasinya. Masalahnya, kalau uang itu dipakai buat belanja aset atau investasi yang kurang efisien, tetap aja valuasi murahnya bisa jadi misleading.
Nah, kalau valuasi dan laporan keuangan belum cukup bikin saham PRDA ini dihargai murah, ternyata ada drama tambahan di belakang layar. Ada rumor kalau anak salah satu founder sedang menghadapi suatu kondisi force majeur, meskipun dia sama sekali nggak masuk ke manajemen PRDA. Secara logika, ini nggak ada hubungannya dengan kinerja perusahaan, tapi ya namanya market Indonesia, logika sering kalah sama sentimen. Investor nggak peduli siapa yang salah atau benar, yang penting ada isu negatif, langsung jual dulu, mikir belakangan.
Reaksi market kayak gini bukan hal baru. Dulu $BUMI juga kena hantam waktu pemegang sahamnya bermasalah, padahal banknya sendiri nggak ada hubungannya. $SMRA juga pernah anjlok karena ada isu keluarga pemiliknya, walaupun nggak ngaruh ke operasional. Yang bikin lucu, PRDA ini kan perusahaan layanan kesehatan, bukan firma hukum, tapi tetap aja sahamnya kena efek dari urusan hukum orang lain. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, apakah PRDA ini layak dibeli? Kalau hanya lihat valuasi dan cash flow, ini saham murah. Tapi kalau lihat dari pertumbuhan revenue yang lambat, kenaikan beban yang nggak terkendali, dan isu eksternal yang bisa bikin market makin ragu, ini bisa jadi saham yang bakal murah lebih lama dari yang kita kira. Murah bukan berarti menarik, kecuali ada katalis yang bikin market sadar kalau ini perusahaan masih punya prospek bagus. Kalau mereka bisa memperbaiki pertumbuhan revenue dan mengendalikan beban operasional, mungkin valuasi diskon ini bakal jadi peluang.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10