[%KfYK%] mantaf sekali prosa-nya bro...
Dulu ada [%HBmj%] yg baik yg membiarkan sang [%kQFu%] lebih bagger daripadanya  🤣 

[%yqGg%]

@barubelajar90 mantaf sekali prosa-nya bro...
Dulu ada $RAJA yg baik yg membiarkan sang $RATU lebih bagger daripadanya  🤣 

$IHSG

@Elite "Seorang raja yang baik harus seperti matahari—memberi cahaya kepada semua, bukan hanya kepada keluarganya. Ia harus seperti lautan—menampung semua sungai, bukan hanya sungai dari kerajaannya sendiri. Jika seorang raja lupa akan tugasnya dan membiarkan kerakusan merajalela, maka tanah ini akan dilanda kutukan yang tak akan berakhir sampai keadilan ditegakkan."

Tetapi, pesan itu dilupakan. Setelah wafatnya Raja Wiranegara, Konaha diperintah oleh raja-raja yang tamak dan lalai. Para saudara, keponakan, dan sahabat raja diberikan posisi penting di kerajaan, bukan karena kepintaran atau keadilan mereka, tetapi karena kedekatan dengan tahta. Pajak rakyat dinaikkan, tetapi uangnya hilang entah ke mana. Petani harus membayar upeti yang besar, tetapi hasil panen mereka disita untuk kepentingan istana.

Bangkitnya Raja yang Berpidato

Di tengah keterpurukan negeri, muncullah seorang raja baru bernama Prabu Wastukerta, yang berbicara dengan lantang di hadapan rakyatnya. Dengan dada membusung, ia berkata:

"Kita harus menjadi negeri yang kaya dan kuat! Tidak ada kerajaan yang penuh korupsi akan menjadi makmur. Kita harus mengatur keuangan negeri dengan baik!"

"Apakah ini hanya kata-kata belaka? Apakah keadilan benar-benar ditegakkan, atau hanya sebatas pidato di atas singgasana?"

Tak lama setelah Prabu Wastukerta berpidato, tanda-tanda buruk mulai muncul. Sungai yang dahulu jernih menjadi keruh. Hujan turun tetapi tidak membawa kesuburan, melainkan banjir yang menghancurkan sawah-sawah rakyat. Perdagangan yang dahulu ramai menjadi sepi. Pedagang asing mulai enggan berlabuh di pelabuhan Konaha.

Theodore Roosevelt, seorang pemimpin dari tanah yang baru ditemukan Columbus, berkomentar,
"Rakyat yang memilih pemimpin dengan bijak akan mendapatkan keadilan, tetapi rakyat yang lengah akan diperintah oleh tirani."