CATATAN EVALUASI KINERJA EMITEN
Saat anda memiliki emiten porsi investasi evaluasi kinerja tiap triwulan, tahunan sangat penting (bagi saya pribadi) karena laporan tahunan bagai kompas bagaimana pandangan owner, manajemen atas jalannya perusahaan tahun berjalan dan bagaimana tahun depan akan dijalanin dengan arahan operasional, pendapatan dan laba kedepan sehingga kita investor dapat mengevaluasi apakah masih realistis dengan apa yang dipaparkan sehingga dapat memutuskan untuk jual, tahan atau membeli lebih banuak
Teman teman dapat lihat bagaimana proyeksi yang saya buatpun kali ini meleset sangat jauh diproyeksi bearish case EPS 15,55 Laba Rp 253,7 miliar gagal tercapai hanya Rp 189 miliar konsolidasi
https://stockbit.com/post/16891684
Evaluasi $JKON karena :
1. Laba kontributor terbesar segmen aspal jatuh lumayan dalam karena faktor permintaan dalam negeri yang sangat menurun selaras dengan impor aspal yang turun secara nasional 32,41% dari nilai maupun volume 22,89%
Saya mengalami bias, denial ketika melihat data padahal revenue Q1 sampai Q3 2024 sinyal demand penurunan YoY setiap Q sudah terlihat -12, -17, -5, laba kotor turun -5, -23, -26 saya masih saja optimis membuat proyeksi karena Q3 terlihat ada revenue yang mulai naik biasanya Q4 akan naik lebih drastis tetapi kenyataannya jauh sekali dari laba kotor proyeksi Q4 138 miliar drop jauh Q4 menjadi 73 miliar selisih 65 miliar
Ini menjadi pembelajaran saya kedepannya untuk lebih presisi dan memakai bearish case lebih dalam lagi
2. . Laba Ventura Bersama meleset jauh dari Rp 160,1 hanya Rp 143,5 miliar
bukan karena pendapatan menurun tapi eksekusi BAST belum terlaksana dari proyek :
2.1. RDF Plant rorotan VB dengan WIKA yang seharusnya target tambahan Q4 mendapat 35,38 miliar (base asumsi base NPM RDF plant Bantargebang VB dengan ADHI) hanya baru diakui pendapatannya januari 2025 sehingga Q4 hanya mendapat tambahan 6,14 miliar kekurangan Rp 29,24 miliar
Yang jika berhasil diakui maka laba Ventura bersama menjadi Rp 172,74 m
Dapat akumulasi tambahan laba konsolidasi mnejadi Rp 218,24 m
2.2. PMJ Tower target Q4 11,1 m realisasi hanya 1,4 m
sebenarnya masih banyak seperti proyek dengan PTPP yang surplus dari proyeksi saya Rp 11,57 miliar ADHI Rp 5,98 miliar
3. Dibalik seluruh penurunan segmen bisnis ada 2 yang bertumbuh dari segmen bisnis beton pracetak laba kotor proyeksi Q4 66 miliar realisasi 74 m , pendapatan Q4 310 m realisasi 223 m artinya Harga pokok produksi sedang menurun jauh dari komponen utama agregate (batu pecah, kerikil, pasri) semen, pc bar, spiral wire, joint plate
4. Ranking segmen pendapatan kontribusi bisnis ;
4.1 Aspal
4.2 Konstruksi
4.3 Beton Pracetak
4.4 Gas non subsidi (termasuk aerosol, stasiun pengisian gas)
4.5 Jasa teknik (termasuk pendukung infrastruktur data centre, pendingin, pendeteksi dan pemadam kebakaran dll)
4.6 Penyewaan kapal aspal
4.7 Handling equipment (pergudangan, distribusi)
5. Ranking segmen laba kontribusi bisnis :
5.1 Beton Pracetak
5.2 Aspal
5.3 Konstruksi
5.4 Gas
5.5 Jasa teknik (termasuk pendukung infrastruktur data centre, pendingin, pendeteksi dan pemadam kebakaran dll)
5.6 Handling equipment (pergudangan, distribusi)
5.7 Penyewaan kapal aspal
6. LIKUIDITAS
Saya lupa tambahin
Walaupun kinerja pendapatan terlihat menurun sebenarnya pendapatan masih tumbuh tapi tertutupi dari pendapatan ventura bersama yang hanya langsung laba setelah pajak tapi secara laba memang menurun
Tapi yang membuat saya tidak kuatir karena pengurangan utang berbunga, serta kas mulai tumbuh dimana cash ratio meningkat menjadi 66,89% dari 58,23% artinya apa ? cash JKON dapat menutupi seluruh utang lancar sebesar 66,89% demikian pula QUICK RATIO RASIO CEPAT yang terdiri dari cash dan piutang usaha dll masih dibatas 201% jadi jika utang lancar dibawah = 1 tahun cash dan piutang usaha dapat ditutupi 100% dan masih surplus 101%
CURRENT RASIO rasio lancar bahkan 207,86% vs 2023 194,93%
7. SOLVABILITAS kemampuan membayar utang
Utang jangka panjang berbunga bahkan NOL , hutang jangka pendek itu utang kepada pemasok dan utang bank berbunga hanya hutang bank modal kerja
8. PROSPEK DIVIDEN
Tanpa mau mendahului RUPS kemampuan cash flow yang kuat tetap dibayarkan untuk tahun buku 2024 bahkan saya prediksi secara DPR bisa lebih besar dari tahun 2024