imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Balik lagi bahas yang mau IPO.

Kali ini, ada satu calon emiten IPO yang menarik perhatian saya. Selain dari sisi sektor yang menjadi coverage saya, emiten ini sekaligus menyelenggarakan aksi korporasi yang berdekatan dengan rencana IPO tersebut. Aksi korporasi ini berupa akuisisi emiten ini oleh private equity yang pernah punya pengalaman juga di sektor yang sama - namun sudah exit beberapa tahun lalu. Yang lain, emiten IPO ini produknya terbilang terkenal, terutama di level anak anak dan remaja. Produknya relatif mudah ditemukan dimana mana. Udah bisa kebayang?

Emiten ini menjadi pembuka konten Yang Mau IPO di 2025 ini, yaitu Yupi Indo Jelly Gum (YUPI), produsen permen Yupi.

======

Produsen soft candy ini berdiri sejak tahun 1996, dan awalnya dimiliki oleh entitas Malaysia. Namun sejak era 2000an (ada kemungkinan 2010an - menggunakan asumsi pengendali YUPI berganti nama di 2011, tidak ada keterangan perpindahan pemilik kapan di prospektus), entitas YUPI kemudian dibeli oleh grup Gunung Sewu, konglomerasi milik keluarga Angkosubroto, dan Mahanusa Capital, perusahaan investasi milik Daniel Budiman.

Gunung Sewu sendiri memiliki sejumlah entitas bisnis di berbagai sektor, terutama di sektor perkebunan (Great Giant Pineapple), peternakan (Sreeya Sewu - SIPD) dan asuransi (Sequis Life). Sementara Mahanusa Capital berinvestasi di sejumlah sektor dan bisnis. Yang terkenal, misalnya adalah Pacific Place di Jakarta, PrivyID dan Modalku. Namun, dalam pelaksanaan IPO ini, patungan kedua entitas ini memutuskan akan menjual kepemilikannya di YUPI. Pertama, melalui pelepasan 7% saham eksisting dari Sweets Indonesia (pengendali YUPI). Pelepasan ini, dikombinasikan penerbitan saham baru 3%, membuat YUPI hanya menyerap sejumlah Rp 640 Milyar dari total Rp 2,1 Triliun dana IPO yang kemudian masuk ke kas perusahaan. Sisanya akan dipegang oleh pengendali YUPI (exit).

Kedua, melalui penjualan saham sepenuhnya mereka kepada Affinity Equity setelah IPO berlangsung. Penjualan ini membuat Affinity Equity akan menjadi pengendali baru YUPI, sejumlah 90% saham. Bagi private equity ini, investasi di sektor konsumer Indonesia bukan pertama kalinya. Mereka pernah berinvestasi di Sido Muncul (SIDO) pada 2017-2021. Investasi eksisting mereka di Indonesia saat ini adalah di https://cutt.ly/trufOkW8, OTT streaming lokal, yang isunya berencana IPO juga di tahun ini. Namun berbeda dengan langkah mereka di keduanya, dimana mereka menjadi non pengendali dengan saham minimal, Affinity Equity sekarang mencoba menjadi pengendali. Pengalihan ini direncanakan terjadi maksimal setahun setelah IPO berlangsung, sehingga sudah diumumkan juga calon Komisaris baru yang berasal dari Affinity.

Keluar dari aksi korporasi tersebut, Yupi yang dikenal dengan permen gelnya ini menempati posisi teratas di pasar Indonesia. Permennya dikenal luas, terutama di kalangan anak anak dan remaja, dan dijual di berbagai ritel belanja, baik level Warung Madura (deket rumah saya aja ada), minimarket hingga supermarket dan hypermarket. Dari sisi bentuk, YUPI bisa memproduksi 4 tipe permen : Gummy, Bolicious, Extruded Soft Candy dan Marshmallow. Produk unggulan Yupi ada di gummy, yang bersifat kenyal mirip gel. Selain keempat tipe ini, YUPI juga membuka jasa maklon (OEM - Original Equipment Manufacturer) untuk produk soft candy yang lain, seperti soft candy yang bersifat nutrisional (ada fungsi kesehatan). Kan ada tuh produk produk, misalnya dari grup Kalbe (KLBF), yang bikin multivitamin dengan format gummy seperti ini. Contohnya seperti itu.

Selain dikenal di Indonesia, YUPI juga memperluas pasar ke Asia Tenggara dan 36 negara lainnya. Namun, pasar utama Yupi adalah di Asia Tenggara, dimana di sejumlah negara pasar utama, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, YUPI menempati posisi 5 besar di segmennya. Untuk Indonesia sendiri, mereka bersaing dengan, antara lain, grup Unifam (Milkita), Perfetti Van Melle (Mentos) dan Mars (Sugus). Posisi yang sangat strategis ini menempatkan YUPI pada peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Tentu dengan catatan, bahwa kondisi ekonomi bagus, daya beli yang meningkat - karena posisi pembelian permen yang cenderung lebih ke kebutuhan tersier - dan efektivitas strategi kedepannya.

Produksi YUPI dilakukan di 2 lokasi, Gunung Putri (Bogor) dan Karanganyar. Namun mereka juga berencana menambah lokasi produksi. Penggunaan dana IPO, salah satunya, untuk memperlancar proses pembangunan fasilitas produksi YUPI di Nganjuk, Jawa Timur. Pembangunan pabrik produksi ini direncanakan berlangsung antara 2025-2026. Selain fasilitas produksi, YUPI juga memiliki fasilitas pengemasan di Samolo (Cianjur).

Dari sisi kinerja keuangan, YUPI berhasil meningkatkan kinerja dari tahun 2021 ke 2023, dengan rata rata margin laba kotor (salah satu acuan dalam bisnis konsumer) 29-35%. Namun terdapat sedikit koreksi pendapatan YUPI di Q3 2024 vs Q3 2023, dimana terjadi penurunan dari Rp 2,5 Triliun menjadi Rp 2,4 Triliun. Penurunan ini, menurut manajemen, disebabkan tekanan daya beli konsumen di Indonesia maupun di pasar internasional. Meski demikian, efisiensi membuat laba kotor mereka naik dari Rp 734 Milyar menjadi Rp 835 Milyar.

Oh ya, YUPI secara konsisten sudah membagikan dividen untuk pengendalinya dalam beberapa tahun terakhir.

=======

Pro :

- Posisi di pasar Indonesia yang signifikan
- Potensi pertumbuhan dari pasar ekspor yang sudah digarap
- Sebagian besar direksi sudah lama menjabat di perusahaan (lebih dari 10 tahun), sehingga cukup mendalami bisnis
- Peluang di soft candy yang bernutrisi dan sehat, baik digarap sendiri maupun maklon pihak lain
- Sudah rutin bagi dividen sebelum IPO, dengan kecilnya jumlah hutang bank/berbunga.

Kontra dan tantangan :

- Permen masih dianggap kebutuhan sekunder ke tersier, sehingga pelemahan ekonomi bisa mempengaruhi bisnis
- Perubahan regulasi berkaitan dengan kesehatan, dimana YUPI cenderung dikenal dengan permen manis
- Harga dan supply gula, sebagai bahan utama dari pembuatan soft candy

Bacaan menarik soal saham, investasi dan bisnis lainnya, cek Instagram, TikTok dan Threads @plbk.investasi, serta Twitter/X @plbkinvestasi. Cek juga tulisan lainnya di s. id / plbkrinaliando.

$DART $SIPD $KINO

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy