WB: "Mungkin hal paling konyol yang pernah kami lihat diajarkan di sekolah bisnis ternama adalah dalam bidang investasi. Sangat mencengangkan bagaimana mereka berfokus pada satu tren ke tren lain dalam teori keuangan, dan biasanya sangat berbasis matematika... Padahal, investasi sebenarnya tidak serumit itu. Saya hanya akan memberikan dua pelajaran: satu tentang cara menilai sebuah bisnis, dan satu lagi tentang cara berpikir tentang pasar. Jika seseorang memahami prinsip dasar dari kedua pelajaran itu, mereka akan jauh lebih baik dibandingkan jika mereka terpapar banyak hal seperti teori portofolio modern atau penentuan harga opsi. Siapa yang butuh penentuan harga opsi untuk menjadi investor?
"Pengajaran investasi benar-benar telah melenceng. Saya melihat buku-buku yang kadang digunakan, dan isinya benar-benar tidak membahas cara menilai bisnis—padahal itulah inti dari investasi. Jika Anda membeli bisnis dengan harga lebih rendah dari nilai sebenarnya, Anda akan menghasilkan uang. Dan jika Anda tahu perbedaan antara bisnis yang bisa Anda nilai dan yang tidak, Anda akan menghasilkan uang. Tapi mereka justru mencoba membuatnya jauh lebih rumit. Itulah yang dilakukan para ‘pendeta’ di setiap bidang; mereka harus meyakinkan jemaat bahwa pendeta harus didengarkan."
CM: "Kebodohan itu juga meresap ke dalam akuntansi. Cara optimal untuk menentukan harga opsi jangka panjang pada saham bisnis besar yang Anda pahami—atau bahkan indeks pasar saham—bukanlah dengan menggunakan Black-Scholes. Tapi profesi akuntansi tetap melakukannya. Mereka ingin semacam solusi yang terstandarisasi agar tidak perlu berpikir terlalu keras, dan mereka menemukannya."
— Berkshire Hathaway Annual Shareholders Meeting, 2012
Pendidikan investasi di banyak sekolah bisnis telah melenceng jauh dari esensi sebenarnya. Alih-alih mengajarkan cara menilai bisnis dan memahami pasar, kurikulum lebih sering berfokus pada teori-teori keuangan yang kompleks dan matematis. Konsep seperti teori portofolio modern dan model penentuan harga opsi diajarkan sebagai ilmu yang esensial, padahal sebagian besar tidak relevan bagi investor sejati. Faktanya, investasi hanyalah soal membeli bisnis dengan harga lebih murah dari nilai intrinsiknya.
Banyak akademisi dan profesional keuangan sengaja memperumit investasi untuk menciptakan kesan eksklusivitas. Mereka mempromosikan formula dan model rumit yang sering kali tidak ada hubungannya dengan realitas pasar. Akibatnya, banyak investor terjebak dalam jargon akademis tanpa benar-benar memahami prinsip dasar investasi. Jika seseorang hanya memahami dua hal—cara menilai bisnis dan bagaimana berpikir tentang pasar—itu sudah cukup untuk sukses dalam investasi.
Kesalahan ini juga terlihat dalam akuntansi. Misalnya, model Black-Scholes digunakan secara luas untuk menentukan harga opsi, meskipun tidak selalu sesuai dalam praktik. Banyak standar akuntansi mengadopsi pendekatan yang lebih nyaman dan terstandarisasi, bukan yang benar-benar mencerminkan nilai ekonomi suatu bisnis. Alih-alih berpikir secara mendalam, para profesional lebih memilih mengikuti metode yang sudah ada, meskipun metode tersebut tidak mencerminkan kenyataan secara akurat.
@Blinvestor
Learn and Grow Wealthy Together
Random tags: $SPTO $TOTO $MARK