KAPAN BISA HAKA?
Konsep OrderBlock biasa saya manfaatkan buat haka banyak lot sekaligus. Apalagi saat kerjaan numpuk dan ga sempat memantau market, saya sering haka di area antara batas blokade harga bawah dan neckline di atasnya. Batas neckline secara visual lebih pada harga tertinggi pada candle sebelumnya.
OrderBlock sebenrnya bentuk visualisasi dari orderbook, dimana ada harga tertentu yang diganjal lot tinggi. Batas bawahnya, jumlah gap dari lot yang dibeli cukup njomplang. Dalam kasus $SMRA, dengan blokade harga di 370 yang masih diganjal 16.813 lot, sementara harga 368 hanya 3.674 lot.
Pertanyaannya? Siapa yang mengganjal harga ini?
Pada fase akumulasi, ada pihak-pihak tertentu yan memutuskan untuk membeli saham ini dengan rata-rata tertentu. Sehingga posisi saya tinggal menumpang saja. HAKA di rentang harga ini, tinggal tunggu kapan harganya akan di markup.
Kadang, proses mengganjal ini tak cukup hanya satu rentang waktu tertentu. Jika partisipasi publik sudah terlalu banyak, sementara market maker belum cukup akumulasi, bakal ada false breakout di necklinenya. Pasca breakout bisa turun lagi ke rentang harga yang sama.
Sikap saya? Kadang saya jual, tunggu di bawah lagi, kadang dihold juga. Karena apa? dapat harga rata2 saja misalnya 380, saya sudah dapat 5% saat berakout dalam jangka pendek, seminggu. Haka besok di harga penutupan sekarang, sekali break minimal 3% sudah di tangan. Alaminya, titik tertinggi minimal ada di titik parabolic sarnya.
Jadi, mengetahui OrderBlock menjadi satu sara yang efektif buat saya untuk haka. Bisa dilihat di orderbook maupun Script modifikasi saya di tradingview hasilnya bakal sama saja. Bedanya, saya suka lier kalau liat angka. 馃槄
Contoh yang bisa dilihat lagi ada di $PTBA, $BREN silakan dievaluasi.
Info menarik lainnya ada di Channel ya: https://cutt.ly/NryJEtDJ