$LPPF: Laba Naik di LK Full Year 2024
Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 tentang $RALS dan LPPF yang bisnisnya mirip https://stockbit.com/post/13223345
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) adalah salah satu raksasa ritel di Indonesia yang sudah eksis sejak 1982. Berkantor pusat di Menara Matahari, Lippo Village, Tangerang, LPPF mengoperasikan jaringan department store yang menjual pakaian, aksesori, tas, sepatu, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Sayangnya, jumlah gerainya menyusut dari 154 di tahun 2023 menjadi hanya 142 di 2024—indikasi bahwa bisnis ritel konvensional sedang tidak dalam masa jayanya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi kepemilikan, kendali atas LPPF saat ini dipegang oleh Auric Digital Retail Pte Ltd, perusahaan berbasis di Singapura, yang menjadi pemegang saham pengendali. Sementara itu, induk akhirnya adalah Goldstream Capital Ltd dan Edgemont Hill Holdings Limited. Dengan struktur kepemilikan seperti ini, bisa dibilang bahwa LPPF lebih banyak dikendalikan oleh investor asing dibandingkan pihak lokal.
Sebagai salah satu peritel terbesar di Indonesia, LPPF menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansi di era digital, terutama dengan meningkatnya persaingan dari e-commerce dan marketplace yang lebih fleksibel. Hal ini tercermin dalam jumlah toko yang berkurang serta revenue yang mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun, perusahaan tetap bertahan dengan strategi efisiensi dan optimalisasi laba, termasuk dengan agresif membeli kembali sahamnya untuk menjaga valuasi di bursa.
Dari segi aset, totalnya menyusut 12,58% dari Rp5,88 Triliun menjadi Rp5,14 Triliun. Aset lancar turun 11,87% jadi Rp1,28 Triliun, sementara aset tidak lancar turun 12,81% ke Rp3,86 Triliun. Penurunan terbesar terjadi pada investasi ekuitas yang rontok 22,3% menjadi Rp418,6 Miliar, sebagian besar karena saham Nobu Bank yang terus turun. Sementara itu, kas dan bank juga terkikis 21,45% menjadi Rp398,78 Miliar—apakah belanja agresif atau penurunan cashflow yang jadi penyebabnya? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di sisi liabilitas, berita baiknya: totalnya turun 17,69% dari Rp5,85 Triliun ke Rp4,81 Triliun. Ini terutama disebabkan pelunasan total pinjaman bank Rp550 Miliar, yang seharusnya membuat perusahaan lebih ringan. Namun, kewajiban sewa jangka panjang masih cukup besar, di Rp2,3 Triliun, turun hanya 8,8%. Liabilitas jangka pendek turun signifikan 25,87%, memberi sedikit ruang bernapas untuk tahun depan.
Nah, bagian yang paling mengejutkan ada di ekuitas. Lonjakannya luar biasa, naik 959,79% dari hanya Rp30,74 Miliar ke Rp325,79 Miliar. Tapi jangan buru-buru terkesan. Kenaikan ini sebagian besar karena laba ditahan naik 12,18% menjadi Rp3,79 Triliun. Sayangnya, tambahan modal disetor tetap negatif Rp3,63 Triliun, jadi ya... ini bukan kenaikan ekuitas yang benar-benar solid dari sisi modal baru.
Di laporan laba rugi, revenue turun 2,14% menjadi Rp6,4 Triliun—bukan angka yang mengerikan, tapi jelas bukan tanda pertumbuhan yang sehat juga. Laba kotor stabil di Rp4,27 Triliun (-1,05%), sementara beban usaha berhasil dipangkas 4,41% menjadi Rp2,97 Triliun. Ini membuat laba operasi naik 8,5% menjadi Rp1,28 Triliun dan laba bersih melonjak 22,54% menjadi Rp827,65 Miliar. Walaupun revenue turun, efisiensi operasional tampaknya menyelamatkan situasi.
Bagaimana dengan cashflow? Arus kas operasional turun 11,2% jadi Rp1,81 Triliun, investasi menggunakan Rp139,95 Miliar (turun dari Rp296,6 Miliar tahun lalu), dan arus kas pendanaan negatif Rp1,78 Triliun, lebih buruk dari tahun sebelumnya yang -Rp1,64 Triliun. Artinya, lebih banyak uang keluar untuk pembelian saham treasury dan pembayaran dividen dibanding pemasukan dari sumber eksternal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ngomong-ngomong soal saham treasury, LPPF sangat agresif membeli kembali sahamnya. Hingga akhir 2024, mereka telah mengakuisisi 2,01 juta lembar saham dengan harga pembelian Rp6.495 per saham, totalnya Rp181,19 Miliar. Ini bukan angka kecil, dan dampaknya terhadap ekuitas sangat besar: 55,61% dari total ekuitas perusahaan sekarang tersangkut di saham treasury. Saham treasury ini juga setara dengan 3,08% total aset, 4,96% revenue, dan 21,89% dari laba bersih. Kalau ini adalah strategi untuk meningkatkan harga saham, ya... kita lihat saja apakah berhasil.
Di segmen operasi, bisnis masih didominasi oleh dua sumber utama: penjualan eceran yang menyumbang 57,05% revenue (Rp3,65 Triliun, turun 2,1%) dan penjualan konsinyasi bersih 42,78% (Rp2,74 Triliun, turun 2,16%). Secara geografis, semua pendapatan masih 100% dari Indonesia—tidak ada ekspansi internasional.
Persediaan juga mengalami penurunan 8,23% menjadi Rp727,55 Miliar. Yang menarik, LPPF berhasil memangkas provisi persediaan dari Rp69,26 Miliar menjadi Rp36,18 Miliar (-47,74%), yang bisa berarti dua hal: manajemen persediaan mereka lebih efisien, atau mereka lebih optimis bahwa stok lama masih bisa terjual.
Dari sisi utang dan kewajiban, LPPF sudah lunas dari semua pinjaman berbunga di 2024. Dengan cashflow operasional Rp1,81 Triliun, mereka secara teknis bisa melunasi semua liabilitas (Rp4,81 Triliun) dalam 2,66 tahun jika tidak ada pengeluaran lain. Free cash flow mereka juga solid di Rp1,67 Triliun, yang cukup untuk menutupi dividen dan liabilitas dalam 2,88 tahun. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, apa kesimpulannya?
Positifnya: ✅ Laba bersih naik 22,54%. ✅ Liabilitas berkurang drastis. ✅ Ekuitas naik signifikan (meski karena rekayasa modal). ✅ Tidak ada utang berbunga tersisa.
Tapi jangan terlalu senang dulu. Ada juga beberapa masalah: ❌ Revenue masih menurun. ❌ Kas turun cukup dalam, investasi juga berkurang. ❌ Gerai berkurang dari 154 ke 142, indikasi bisnis ritel masih berat.
LPPF bukan dalam kondisi buruk, tapi juga jauh dari kondisi ideal. Manajemen tampaknya fokus pada efisiensi biaya dan strategi saham treasury, bukan pertumbuhan agresif. Apakah ini strategi jitu atau sekadar menunda masalah? Kita lihat saja di tahun depan.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10