[%pfVb%] lagi ramai skrg di ig dan thread. cuma ini modelnya canggih. soal scam cafe coffe shop. sebenarnya sama aja seh. [%aQac%] mirip [%JkEA%] kah. mau pailit bebas

@skydrugz27 lagi ramai skrg di ig dan thread. cuma ini modelnya canggih. soal scam cafe coffe shop. sebenarnya sama aja seh. $RAFI mirip $TGUK kah. mau pailit bebas

@Jum79 Awal Mula $RAFI dan Perjalanan Hendy Setiono: Dari Kebab ke Bursa Saham, Lalu ke Skandal

Era Kejayaan Hendy Setiono: Dari Gerobak ke 1.000 Outlet

Kisah Hendy Setiono bermula dari sebuah gerobak kecil di Surabaya pada tahun 2003. Saat itu, ia baru berusia 20 tahun, masih kuliah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), jurusan Teknik Informatika. Hendy bukan mahasiswa biasa—dia melihat peluang bisnis yang tidak banyak orang sadari: kebab. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Saat mengunjungi ayahnya di Qatar, ia melihat bagaimana kebab menjadi makanan populer di sana. Sepulangnya ke Indonesia, Hendy langsung tancap gas. Dengan modal hanya Rp4 juta, yang merupakan pinjaman dari adiknya, ia membuka usaha kecil bernama Kebab Turki Baba Rafi.

Dalam waktu dua tahun, bisnisnya berkembang pesat. Dari gerobak kecil, ia mulai membuka lebih banyak cabang. Pada tahun 2005, Hendy memutuskan untuk menjadikan Kebab Baba Rafi sebagai bisnis franchise. Konsep waralaba ini terbukti berhasil—dengan strategi pemasaran yang agresif, Baba Rafi tumbuh menjadi jaringan kebab terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 1.000 outlet di 10 negara, termasuk Malaysia, Filipina, Singapura, dan bahkan Belanda.

Masuknya Baba Rafi ke Bursa: Lahirnya RAFI

Setelah sukses dengan model waralaba, Hendy ingin membawa Baba Rafi ke level berikutnya. Tapi di sinilah kisahnya mulai berbelok.

Pada 2023, bisnis Baba Rafi resmi masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker RAFI (PT Sari Kreasi Boga Tbk.). IPO ini dilakukan dengan 948,09 juta saham yang dilepas ke publik dengan rentang harga Rp120-Rp130 per lembar, mengincar dana hingga Rp123 miliar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi ada satu detail penting yang sering orang lewatkan: RAFI bukanlah milik penuh Hendy Setiono.

Pemegang kendali RAFI adalah Nilamsari, mantan istri Hendy.

Perusahaan ini mengelola brand Baba Rafi untuk wilayah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Jakarta.

Hendy sendiri tetap menjalankan bisnis Baba Rafi di wilayah timur, seperti Surabaya dan sekitarnya.


Jadi meskipun nama Hendy masih erat kaitannya dengan Baba Rafi, secara teknis RAFI dikelola oleh mantan istrinya, Nilamsari.

Dari Waralaba ke Masalah Keuangan: Nama Hendy Mulai Tercoreng

Masalah mulai muncul setelah IPO RAFI. Setelah melantai di bursa, sahamnya tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Bahkan dalam waktu kurang dari dua tahun, harga saham RAFI anjlok dari Rp120 ke Rp28—penurunan lebih dari 76% yang menandakan hilangnya kepercayaan investor.

Selain itu, meskipun awalnya RAFI menargetkan ekspansi agresif dengan menambah 881 outlet, kenyataannya performa bisnis tidak sebagus yang diharapkan. Investor yang masuk saat IPO mulai bertanya-tanya, "Di mana pertumbuhan yang dijanjikan?"

Di saat yang sama, nama Hendy Setiono mulai dikaitkan dengan dugaan skandal keuangan. Masalahnya bukan di RAFI, tapi di bisnis lain yang ia jalankan. Beberapa investor dan mitra bisnis, termasuk Niko Al Hakim (Okin), Jerome Polin, dan (alm.) Babe Cabita, mulai bersuara bahwa mereka kesulitan mengakses laporan keuangan dalam bisnis yang melibatkan Hendy.

Dari sinilah muncul dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), yang semakin memperburuk citra Baba Rafi di mata publik.

Menantea: Franchise yang Jadi Mimpi Buruk

Selain Baba Rafi, Hendy juga terlibat dalam bisnis franchise lain yang sempat viral, yaitu Menantea. Awalnya, banyak orang mengira ini adalah brand milik Jerome Polin, tapi fakta sebenarnya:

Menantea didirikan oleh Hendy Setiono, Jehian Panangian Sijabat (kakak Jerome Polin), Marlen Gracia Fransiska, dan Sylvia (founder KopiSoe).

Jerome @jeromepolin bukan pemilik, hanya menjadi brand ambassador.

Franchise ini ditawarkan dengan modal awal Rp400 juta++, dengan janji balik modal dalam 27-38 bulan. Namun, kenyataannya banyak gerai yang merugi. Bahkan ada mitra yang hanya bisa menjual kurang dari 10 cup per hari, padahal biaya operasional tetap jalan.

Akibatnya, muncul akun Twitter @MenanteaHarapan, yang mewakili mitra-mitra yang merasa tertipu. Bisnis yang awalnya manis berubah jadi festival bakar duit.

Jehian Panangian Sijabat @jehianps kemudian berusaha meredam kemarahan publik dengan menyatakan bahwa ia telah bertemu dengan lebih dari 10 mitra, membahas strategi perbaikan. Tapi janji perbaikan tanpa realisasi hanya membuat masalah semakin besar.

RAFI, Hendy, dan Kejatuhan yang Tak Terelakkan

Saat ini, saham RAFI berada di Rp28 per lembar, jauh dari harga IPO-nya. Sementara itu, Hendy Setiono yang dulu dielu-elukan sebagai "Raja Kebab" kini lebih dikenal sebagai pengusaha yang terjerat skandal bisnis dan dugaan pencucian uang.

Investor yang dulu berharap cuan dari RAFI kini hanya bisa gigit jari, sementara mitra franchise Menantea yang merugi kini belajar satu pelajaran berharga:

"Jangan hanya percaya nama besar. Franchise yang viral belum tentu untung."
$NINE $MENN